Seminar
Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang sedang melaksanakan tugasnya.[1] Seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti benih atau dari kata seminarium, yang artinya tanah tempat menanam benih. Jadi, seminar memiliki arti tempat benih-benih kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang dimaksud tentu didasari oleh pengajaran akademis, baik pada sebuah universitas atau organisasi komersial yang profesional pada suatu bidang tertentu.[2] Seminar dilakukan dalam rangka memberikan laporan atau mendiskusikan pengerjaan tugasnya itu. Dalam seminar terjadi tukar pikiran di antara penyaji dengan peserta diskusi. Tujuan seminar adalah menemukan jalan pemecahan masalah. Materi yang dikemukan penyaji dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang. Seminar fokus pada topik tertentu yang sangat khusus, di mana peserta yang hadir bisa berpartisipasi aktif. Bentuk seminar juga dilaksanakan dengan sistem dialog yang dipimpin oleh moderator. Selain itu, bisa juga disajikan dengan presentasi hasil penelitian formal yang dilanjutkan dengan sesi debat dan berbagi pengalaman. Tujuan dari seminar adalah membahas permasalahan untuk menemukan solusi, sehingga seminar harus diakhiri dengan simpulan atau keputusan-keputusan hasil pendapat bersama yang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi. Pembahasan seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang disusun sebelum acara dimulai oleh beberapa pembicara sesuai pokok-pokok bahasan yang diminta panitia penyelenggara.[1]
Perangkat
- Moderator, merupakan pemimpin selama seminar berlangsung. Moderator bertugas mengatur jalannya seminar dari awal sampai akhir dan pada saat diskusi berlangsung. Moderator harus mencatat inti dari setiap pembicaraan masalah yang dibahas. Seminar harus diawali dengan pandangan umum yang disampaikan moderator sehinggan tujuan seminar akan lebih terarah.
- Penyaji adalah pihak utama yang haruss ada dalam sebuah seminar. Penyaji merupakan orang yang bertugas menyampaikan materi yang akan disampaikan pada seminar. Penyaji juga bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta. Dalam melaksanakan aktivitasnya penyaji dapat menggunakan berbagai macam alat fasilias pendukung seperti komputer, proyektor, dan fasilitas pendukung lainnya.
- Notulis atau sekretaris, memiliki tugas mencatat hasil yang dicapai, proses dan prosedur berlangsungnya diskusi, membantu moderator menyimpulkan dan merumuskan hasil seminar.
- Audien, adalah orang yang memiliki peran yang sangat terbatas dalam sebuah seminar. Audien merupakan pihak yang harus ada dalam setiap seminar yang berperan sebagai yang medengar dan memberi tanggapan.
- Pembawa Acara, adalah orang yang memiliki fungsi sebagai pembuka seminar, mengenalkan penyaji, pembahas, moderator, dan notulen serta menutup acara seminar. [3]
Kriteria
- Waktu harus tersedia dengan cukup untuk melakukan sebuah pembahasan permasalahan dalam seminar.
- Masalah sudah ditentukan atau dirumuskan sebelum acara seminar dimulai.
- Permasalahan harus dapat dipecahkan berdasarkan metode ilmiah secara sistematis dan menyeluruh.
- Ketua penyelenggara seminar sudah memahami metode yang digunakan dalam pemecahan permasalahan yang dibahas.
- Peserta seminar dapat diajak berfikir logis dan rasional untuk menemukan cara dalam pemecahan masalah.[4]
Rujukan
- ^ a b Rinayanthi, I. Nengah Laba & Ni Made (2018-01-24). Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah. Sleman: Deepublish. hlm. 222. ISBN 978-602-453-728-9.
- ^ Adhi Dharma Putra, I Kadek (Maret 2017). "Pengertian Tujuan Syarat-Syarat dan Fungsi Seminar Pendidikan". www.researchgate.net. Diakses tanggal 03 Desember 2020.
- ^ Subhayni; Sa’adiah; Armia (2017-06-22). Keterampilan Berbicara :. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. hlm. 175. ISBN 978-602-1270-94-3.
- ^ Utama, I Wayan Andita May (2015). "Hakikat Seminar Pendidikan". www.researchgate.net. Diakses tanggal 02 Desember 2020.