Telepati
Telepati berasal dari kata “TELE” yang berarti jauh dan kata “PATHOS” yang berarti perasaan. Jadi, telepati merupakan suatu kemampuan untuk merasakan segala sesuatu dari jauh. Kemampuan tersebut dapat melakukan proses pemindahan dan pembacaan pikiran dengan pengertian yang sama. Hanya dengan menggunakan pikiran, orang yang bertelepati dapat saling berhubungan dan menyampaikan informasi diantara satu sama lain tanpa terikat jarak dan waktu.
Konsep Telepati
Di dalam dunia metafisik, kemampuan tersebut digolongkan ke dalam ESP atau Extra Sensory Perception. Konsepnya adalah adanya proses penghantaran gelombang elektromagnet berfrekuensi rendah antara satu pikiran dengan pikiran yang lain. Ketika gelombang elektromagnet tersebut berhasil mengirimkan sinyal dari otak yang telah terfokus, maka orang yang telah menerima sinyal tersebut berarti memiliki frekuensi yang sama dengan orang yang mengirimkan sinyal atau orang yang melakukan telepati.
Jenis dan Manfaat Telepati
Telepati Fisik
Membaca pikiran dan isi hati orang lain dan kepekaan batin terhadap sesuatu yang sedang terjadi pada diri, keluarga, masyarakat dan sebagainya.
Telepati Psikologis
Melihat sifat dan karakteristik dasar setiap orang serta memudahkan dalam pemberian sugesti, nasehat, dsb kepada orang lain.
Telepati Mimpi
Menyampaikan informasi yang ingin disampaikan lewat mimpi
Telepati Medis
Biasa digunakan dalam berbagai pengobatan, transfer energi, bius, dsb.
Teknik Telepati
- Keyakinan dan kepercayaan diri merupakan hal utama yang perlu disiapkan. Hal ini disebabkan karena telepati menggunakan bagian tingkat sadar pikiran yang melibatkan emosi secara rileks baik sebagai pengirim atau penerima.
- Berkonsentrasi selama beberapa saat pada bayangan pikiran yang hendak dikirimkan kepada penerima. Kemudian fokuskan pikiran bahwa pengirim sangat ingin memproyeksikan pesan dan informasi tersebut ke tempat penerima.
- Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima pesan di beberapa tempat yang jauh, dapat menerima pesan tersebut. Jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi pada saat berkonsentrasi dan mengirimkan pesan secara telepati. Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan akan menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses telepati.
- Beberapa hal yang menjadi catatan penting ialah semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks meskipun tetap berkonsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam. Pada saat mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara fisik dan pikiran, maka pengirim telepati akan mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi yang tercipta di sana. Gambaran mental tersebut dapat terus dilatih seiring dengan kemauan dan kemampuan kekuatan imajinasi visualisasi pengirim. Hal ini menyebabkan pengirim mampu membentuk dan menggambarkan pesan kepada penerima dengan sejelas mungkin, yang selanjutnya akan otomatis tersimpan di dalam pikiran bawah sadar dan bisa digunakan berulang-ulang.
Referensi
http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/11/telepati.html
Papalia, Diane E. and Sally Wendkos Olds. 1985. Psychology . New York : McGraw Hiii.
Giles, David. 2003. Media Psychology . Mahwah , New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.