Kabupaten Lahat

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera
Revisi sejak 18 Desember 2020 04.45 oleh 114.125.233.240 (bicara) (penjelasan awal)

Kabupaten Lahat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan. Kabupaten Lahat terdiri dari 7 kecamatan induk yaitu Lahat, Kikim, Kota Agung, Jarai, Tanjung Sakti, Pulau Pinang, dan Merapi. Namun pasca pemekaran, jumlah Kecamatan di Kabupaten Lahat bertambah menjadi 22 kecamatan. Sekarang Kabupaten Lahat dipimpin oleh Cik Ujang sebagai bupati dan Haryanto sebagai wakil bupati, Samarudin SH sebagai Ketua DPRD, dan Sri Marhaeni Wulansih SH sebagai wakil ketua I DPRD.[1][2]

Kabupaten Lahat
Daerah tingkat II
Lambang resmi Kabupaten Lahat
Motto: 
Seganti Setungguan
Peta
Peta
Kabupaten Lahat di Sumatra
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat
Peta
Kabupaten Lahat di Indonesia
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat (Indonesia)
Koordinat: 3°47′11″S 103°32′34″E / 3.78639°S 103.54278°E / -3.78639; 103.54278
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Selatan
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 22 Tahun 1948
UU No. 22 Tahun 1999
Hari jadi20 Mei 1877
Ibu kotaLahat
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 22
  • Kelurahan: 527 (14 kelurahan, 509 desa definitif, 4 desa persiapan)
Pemerintahan
 • BupatiCik Ujang
 • Wakil BupatiHaryanto
Luas
 • Total4.361,83 km2 (168,411 sq mi)
Populasi
 ((2013))
 • Total384.600
 • Kepadatan87/km2 (230/sq mi)
Demografi
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
1604 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0731
Kode Kemendagri16.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp566.788.216.000,00
Flora resmiNangka
Fauna resmiLebah madu
Situs webwww.lahatkab.go.id

Geografi

Batas Wilayah

Utara Kabupaten Muara Enim dan kabupaten Musi Rawas
Timur Kabupaten Muara Enim
Selatan Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Pagar Alam
Barat Kabupaten Empat Lawang

Sejarah

Sekitar tahun 1830 pada masa kesultanan Palembang di Kabupaten Lahat telah ada marga, marga-marga ini terbentuk dari sumbai-sumbai dan suku-suku yang ada pada waktu itu seperti Lematang, Besemah, Lintang, Gumai, Tebing Tinggi, dan Kikim. Marga merupakan pemerintahan bagi sumbai-sumbai dan suku-suku. Marga inilah merupakan cikal bakal adanya Pemerintah di Kabupaten Lahat.

Pada masa Inggris berkuasa di Indonesia, marga tetap ada. Dan, pada masa kekuasaan Belanda sesuai dengan kepentingannya pada waktu itu, pemerintahan di Kabupaten Lahat dibagi dalam afdeling (Keresidenan) dan onder afdelling (kewedanan). Dari 7 afdelling yang terdapat di Sumatra Selatan, di Kabupaten Lahat terdapat 2 (dua) afdelling yaitu afdelling Tebing Tinggi dengan 5 (lima) daerah onder afdelling, dan afdelling Lematang Ulu, Lematang Ilir, Kikim serta Besemah dengan 4 onder afdelling. Dengan kata lain, (waktu itu) di Kabupaten Lahat terdapat 2 keresidenan. Pada tanggal 20 Mei 1869 afdelling Lematang Ulu, Lematang Ilir, serta Besemah beribu kota di Lahat dipimpin oleh PP Ducloux, dan posisi marga sebagai bagian dari afdelling. Tanggal 20 Mei akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Lahat sesuai dengan Keputusan Gebernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatra Selatan No. 008/SK/1998 tanggal 6 Januari 1988.

Masuknya tentara Jepang pada tahun 1942, afdelling yang dibentuk oleh Pemerintah Belanda diubah namanya menjadi sidokan. Sidokan ini dipimpin oleh orang pribumi atas penunjukkan pemerintah militer Jepang dengan nama Gunco dan Fuku Gunco. Kekalahan Jepang pada tentara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 dan bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka Kabupaten Lahat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatra Selatan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1948, Keppres No. 141 Tahun 1950, PP Pengganti UU No. 3 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950. Kabupaten Lahat dipimpin oleh R. Sukarta Marta Atmajaya, kemudian diganti oleh Surya Winata dan Amaludin dan dengan PP No. 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dalam Tingkat I provinsi Sumatra Selatan,sehingga Kabupaten Lahat resmi sebagai Daerah Tingkat II hingga sekarang, dan diperkuat dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 menjadi Kabupaten Lahat.

Bukit Serelo

Bukit Serelo terletak di Desa Perangai Kabupaten Lahat, Bukit Serelo merupakan landmark Kabupaten Lahat. Bukit Serelo disebut juga dengan julukkan Gunung Jempol karena bentuknya yang mirip dengan jempol tangan manusia. Pemandangan disekitar sangat mempesona, aliran Sungai Lematang seakan-akan mengelilingi bukit ini. Bukit Serelo bagian dari gugusan Bukit Barisan yang merupakan barisan bukit terpanjang di Pulau Sumatra.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Daftar Bupati Kabupaten Lahat

Dewan Perwakilan

Pada Pemilu Legislatif 2014, anggota DPRD Kabupaten Lahat berjumlah 40 orang dengan perwakilan sepuluh partai politik.

DPRD Lahat
2014-2019
Partai Kursi
Lambang PDI-Perjuangan PDI-Perjuangan 6
Lambang Partai Golkar Golkar 5
  NasDem 4
  Gerindra 4
  Demokrat 4
  PKB 3
  PPP 3
  PAN 3
  Hanura 3
  PBB 3
  PKPI 1
  PKS 1
Total 40

Pimpinan DPRD 2014-2019

  1. Ketua: Herliansyah, SH, MH (PDI-P)
  2. Wakil Ketua I: Parhan Berza, MBA, MM (Golkar)
  3. Wakil Ketua Ii: H. Hermansyah, SH (NasDem)
  4. Ketua Komisi I: Drs. H. Ghozali Hanan, MM (Golkar)
  5. Ketua Komisi II: H. Niko Fransisco, SH, MH (PAN)
  6. Ketua Komisi III: Sri Marhaeni Wulansih, SH (Golkar)
  7. Ketua Komisi IV: Marwan Ardiansyah, SE, M.Si (PDIP)

Kecamatan

Kabupaten Lahat dibagi menjadi 21 kecamatan dengan 527 kelurahan/desa (14 kelurahan, 509 desa definitif, 4 desa persiapan).

  1. Gumay Ulu
  2. Tanjung Tebat
  3. Jarai
  4. Kikim Barat
  5. Kikim Selatan
  6. Kikim Tengah
  7. Kikim Timur
  8. Kota Agung
  9. Lahat
  10. Merapi Barat
  11. Merapi Timur
  12. Merapi Selatan
  13. Mulak Ulu
  14. Pajar Bulan
  15. Muara Payang
  16. Gumay Talang
  17. Pulau Pinang
  18. Tanjung Sakti Pumu
  19. Tanjung Sakti Pumi
  20. Pseksu
  21. Suka Merindu


Pariwisata

 
Patung megalitik di jalan dari desa Pulauping ke desa Tinggihari (foto diambil pada tahun 1933).

Sekolah Gajah Perangai

Sekolah Gajah ini terletak di Desa Perangai Kabupaten Lahat, lokasinya di kaki Bukit Serelo. Gajah-gajah tersebut dilatih supaya jinak dan dapat membantu pekerjaan manusia seperti mengankut barang-barang dan kayu. Tempat ini merupakan salah satu penangkaran gajah di Indonesia.

Sumber air panas Tanjung Sakti

Bila anda singgah di Kecamatan Tanjung Sakti, maka jangan lewatkan untuk mengunjungi lokasi ini. Sumber Air Panas Tanjung Sakti dapat ditempuh dari Ibu kota Kecamatan sekitar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4. Karena letaknya berada dekat dengan pusat keramaian Kecamatan Tanjung Sakti.

Air terjun Lawang Agung

Salah satu potensi wisata yang berada di Kecamatan Mulak ulu ini layak untuk dikembangkan untuk menambah pendapatan daerah dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dari jalan utama, lokasi Air Terjun Lawang Agung dapat dicapai dengan menggunakan mobil. Kondisi jalan menuju lokasi sekitar 500 m, dengan kondisi jalannya menurun dan berbatu-batu kecil.

Pada saat perjalanan ke lokasi melewati sekolah SD dan kebun kopi. Di sekitar lokasi, terdapat jembatan gantung. Aktivitas yang dapat dilakukan dilokasi ini adalah berenang, mancing dan jala ikan.

Dengan melengkapi fasilitas dan sarana umum seperti lahan parkir dan perbaikan kondisi jalan menuju lokasi, diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah dan penduduk sekitar.[3]

Rumah batu

Lokasi wisata Rumah Batu terletak sekitar 80 km dari kota Lahat, tepatnya di desa Kota Raya Lembak Kecamatan Pajar Bulan. Rumah Batu ini merupakan salah satu benda megalitik yang pada dindingnya terdapat lukisan kuno berupa makhluk-makhluk aneh.

Batu macan

Batu macan yang terdapat di Kecamatan Pulau Pinang, Desa Pagar Alam Pagun ini sudah ada sejak zaman Majapahit pada abad 14. Batu macan ini merupakan simbol sebagai penjaga (terhadap perzinahan dan pertumpahan darah) dari 4 daerah, yaitu: Pagar Gunung, Gumai Ulu, Gumai Lembah dan Gumai Talang.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari penjaga situs setempat yakni Bapak Idrus, kisah adanya batu macan terkait dengan legenda si pahit lidah yang beredar di masyarakat. Pada waktu itu, si pahit lidah sedang berjemur di batu penarakan sumur tinggi. Pada saat sedang berjemur, si pahit lidah melihat seekor macan betina yang sering menggangu masyarakat desa, kemudian oleh si pahit lidah, macan tersebut di ingatkan agar tidak mengganggu masyarakat desa. Namun, macan tersebut tidak menuruti apa yang disampaikan oleh si pahit lidah. Padahal si pahit lidah sudah menasehati macan tersebut sampai tiga kali, sampai akhirnya si pahit lidah berucap “ai, dasar batu kau ni”. Akhirnya macan tersebut menjadi batu. Setelah diselidiki, ternyata macan tersebut adalah macan pezinah dan anak yang sedang diterkamnya adalah anak haram. Sedang macan yang ada di belakangnya adalah macan jantan yang hendak menerkam macan betina tersebut.

Apabila ada wanita disuatu desa diketahui berzinah, maka terdapat hal-hal yang harus dilakukan oleh si-wanita itu, yaitu: menyembelih kambing untuk membersihkan rumah, kemudian sebelum kambing tersebut dipotong, maka orang tersebut harus dikucilkan dari desa ke suatu daerah lain atau di pegunungan. Kemudian apabila wanita tersebut mengandung dan melahirkan, maka harus menyembelih kerbau. Setelah persyaratan tersebut dilakukan, maka wanita tersebut dapat diterima di masyarakat kembalimoo

Air terjun Bidadari

Tidaklah mengherankan, mengapa Syuting Pembuatan Film “Si Pahit Lidah” yang terkenal itu mengambil setting di lokasi ini. Keindahan air terjun Bidadari memang menjadi daya tarik tersendiri. Selain menyajikan keindahan alam yang alami, lokasinya pun tidaklah terlalu sulit untuk dicapai. Air Terjun Bidadari terletak di desa Karang Dalam, kecamatan Pulau Pinang kurang lebih 8 km dari kota Lahat.

Di sekitar lokasi air terjun tersebut, ada 3 Air Terjun (Air Terjun Bujang Gadis, Air Terjun Sumbing dan air terjun Naga) lagi yang dapat dinikmati dengan menyusuri aliran dari Air Terjun Bidadari.

Dengan dipandu penduduk sekitar yang sudah mengenal daerah tersebut, pengunjung dapat menikmati keindahan 4 air terjun yang alami tersebut dan alam sekitarnya dengan menyusuri sepanjang aliran airnya. Pengunjung dapat mulai dari atas (air terjun Bidadari) sampai ke bawah (Air Terjun Naga), atau sebaliknya.

Pendidikan

Sekolah Dasar (SD)

Di Lahat sendiri banyak sekolah dasar yang berdiri, jumlahnya sendiri lebih dari 20 unit.

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Juga banyak berdiri baik SMP berstatus swasta ataupun negeri. SMP Negeri 2 Lahat memiliki status "Sekolah Rujukan Nasional", sementara SMP Negeri 5 Lahat memiliki status "Sekolah Standar Nasional". SMP Santo Yosef termasuk sebagai sekolah adiwiyata.

Sekolah Menengan Atas / Kejuruan

Ada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Kabupaten Lahat yakni ada SMA Negeri 4 Lahat dikenal setelah beberapa kali mendapat juara pada perlombaan dan olimpiade.[butuh rujukan]

Perguruan Tinggi

Berkas:STIE Serelo Lahat.jpg
Mahasiswa STIE Serelo

Di Lahat tercatat ada 3 perguruan tinggi swasta, yaitu:

  1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi SERELO Lahat yang berlokasi di Taman Ribang Kemambang-Lahat. STIE Serelo mempunyai 2 program studi, yaitu Prodi Manajemen (S1) dan Prodi Magister Manajemen (S2). Ketua STIE Serelo Lahat adalah: Syukri, S.E., M.Si. dan Direktur Program Pascasarjana adalah: Dr. H. Hardiyansyah, M.Si.
  2. .Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan SERA Lahat khusus profesi S-1 keguruan (Matematika, IPA, Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris).
  3. STIT YPI Lahat yang menawarkan program S-1 (PPKN, PAI, Seni Budaya, dll) yang biasanya tamatan/alumninya memakai gelar S.Pd.I (Sarjana Pendidikan, Islam) yang sudah tersebar di seluruh sekolah-sekolah se-Kabupaten Lahat ini.
  4. AKN Lahat (disebut juga PSDKU FT UNP) berlokasi di Bandar Jaya Kecamatan Lahat.

Referensi

  1. ^ "Profil Bupati Lahat". lahatkab.go.id. Diakses tanggal 2019-02-07. 
  2. ^ "Ditinggal Nyaleg Ketua Lama, Kini DPRD Lahat DiKetuai oleh Samarudin". Sriwijaya Post. Diakses tanggal 2019-02-07. 
  3. ^ "Air Terjun Lawang Agung". Diakses tanggal 5 Februari 2013. 

Pranala luar