Bondan Prakoso
Bondan Prakoso (lahir 8 Mei 1982)[1] adalah seorang penyanyi, pemain bass, pencipta lagu, dan produser yang berkebangsaan Indonesia. Ia mengawali karier bermusiknya sebagai penyanyi cilik pada tahun 1988 dan mulai dikenal sejak dirilisnya album Si Lumba-lumba pada tahun 1992.
Bondan Prakoso | |
---|---|
Genre | Alternative Rock Funk Rock Funk hip-hop Altermative hip hop rap rock Urban Pop |
Pekerjaan | Penyanyi, musikus |
Tahun aktif | 1988 - sekarang |
Alumni D-3 Sastra Belanda Universitas Indonesia ini memulai karier remaja dan dewasanya ketika membentuk grup musik Funky Kopral pada tahun 1997 hingga tahun 2002. Kemudian pada tahun 2004, ia membentuk sebuah proyek kolaborasi bersama Fade2Black. Pada 2013 Bondan kembali bersolo karier.
Profil
Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali kariernya sebagai penyanyi cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.
Pada tahun 1998, Bondan membentuk grup musik Funky Kopral, sebagai bassist, hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua grup musik ini diganjar penghargaan AMI Sharp Awards pada tahun 2001 untuk kategori Group Alternatif Terbaik.
Pada tahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards pada tahun 2003 untuk kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
Sayang, setelah album ketiga dirilis, ia mengundurkan diri dari Funky Kopral. Hingga pada tahun 2005 ia membentuk grup musik baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan grup musik barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards pada tahun 2008 untuk kategori grup musik rap terbaik.
Sebelumnya, pada tahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari berbagai grup musik di Indonesia seperti Thomas "GIGI", Rindra "Padi", Bongky "BIP", Adam Sheila on 7 dan bassist Indonesia lainnya diganjar penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassist terbanyak dalam satu panggung.
Kehidupan pribadi
Pada tanggal 17 Desember 2007, Bondan menikahi kekasihnya yang bernama Margareth atau akrab disapa Margie yang bertempat di Restoran Cibintung, Ciputat, Tangerang, dengan maskawin berupa seperangkat alat salat dan 17 gram emas. Dan dikaruniai seorang putri yang bernama Kara Anabelle Prakoso.
Diskografi
- Solo
- 8 buah album anak-anak (1988-1995)
- Phsycadelic Sub Rythim (Bass Heroes)
- Funky Kopral
- Funchopat (1999)
- Funkadelic Rhythm And Distortion (2000)
- Misteri Cinta (kolaborasi dengan Setiawan Djodi;dirilis 2003)
- Bondan Prakoso & Fade 2 Black
- Respect (2005)
- Unity (2007)
- For All (2010)
- Respect and Unity For All (2012)
- Bondan Prakoso
- OST Ninja Hatori (1997)
- I Will Survive (2013)
- Generasiku EP (2014)
- Untuk Selamanya (2015)
- Miracle feat Osvaldorio (2016)
- What The F?! (2018)
- Pejuang Garis Finish (2019)
- Sunrise (2019)
- Luar Biasa Istimewa (2019)
Referensi
- ^ bondanprakoso.com