Bahan bakar penerbangan

Revisi sejak 18 Desember 2020 17.48 oleh Syariful Msth (bicara | kontrib) (sunting isi artikel)

Bahan bakar penerbangan atau avtur adalah bahan bakar jenis khusus berbasis dari minyak bumi digunakan untuk daya pesawat . Bahan bakar ini berjenis khusus berasal dari crude oil atau minyak mentah yang digunakan pesawat udara.

Berkas:Avtur.jpg
Avtur didesain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external combution)

Avtur (Aviation Turbine Fuel) atau secara internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1, karena banyak sekali pesawat terbang jenis jet yang menggunakan bahan bakar ini. Avtur merupakan bahan bakar yang digunakan untuk pesawat terbang jenis jet (baik tipe jet propusion atau propeller.) Pada umumnya avtur memiliki spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap dan titik beku. Bahan bakar minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari fraksi minyak bumi. [1]

Avtur memiliki titik nyala lebih tinggi dari 38° C dan titik beku -47° C.[2] Avtur didesain khusus untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external combution).[3] Performa atau nilai mutu jenis bahan bakar avtur ditentukan oleh karakteristik kemurnian, model pembakaran turbin, dan daya tahan struktur pada suhu yang rendah . Selain digunakan sebagai sumber energi penggerak mesin pesawat terbang, avtur juga dapat digunakan sebagai cairan hidrolik pada sistem kontrol mesin dan sebagai pendingin bagi beberapa komponen sistem pembakaran.[1]

Perbedaan avtur dan avgas

Berkas:Aviation fuels and lubricants.jpg
Avgas didesain untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin sistem pembakaran dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian.

Dalam penerbangan terdapat dua bahan bakar utama yang digunakan, yaitu avtur (Jet-A) dan avgas. Avtur dirancang sebagai bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external combution), sedangkan avgas dirancang sebagai bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin pison (internal combution).[4]

Pada umumnya pesawat modern yang berukuran besar menggunakan tipe mesin turbin, sedangkan pesawat yang berukuran relatif lebih kecil (pesawat pribadi) menggunakan tipe mesin piston.[4] Avgas yang paling umum digunakan yaitu 100LL.[5]

Mesin turbin dirancang dengan menggunakan bahan bakar avtur karena desain bahan bakar tersebut sangat stabil di berbagai kondisi lingkungan, terutama pada suhu ekstrem dan kepadatan energinya yang tinggi. Selain itu, avtur juga lebih aman ditangani dalam jumlah banyak karena titik nyala yang jauh lebih tinggi, dan jika menangani bahan bakar dalam jumlah besar, akan bermanfaat untuk menggunakan bahan bakar yang tidak akan mudah terbakar di luar ruang bakar mesin. [4]

Jenis-jenis

Bahan bakar penerbangan konvensional

Bahan bakar jet

 
Pesawat MiG-29 yang sedang melakukan pengisian bahan bakar dari kapal tanker URAL (2011) di darat.

Bahan bakar jet adalah bahan bakar berwarna bening hingga berwarna jerami (straw).[6] Bahan bakar tersebut berasal dari minyak tanah tanpa timbal (Jet A-1) atau campuran nafta dengan minyak tanah (Jet-B). Bahan bakar jet mirip dengan bahan bakar diesel, karena dapat digunakan baik pada mesin pengapian kompresi atau mesin turbin.

Jet A dapat digunakan untuk pesawat komersial modern dan merupakan campuran minyak tanah yang sangat halus, yang terbakar pada suhu pada atau di atas 49° C (120 °F). Bahan bakar tersebut berbahan dasar minyak tanah dan memiliki titik nyala yang jauh lebih tinggi daripada bahan bakar berbahan bakar bensin, hal tersebut membuatnya membutuhkan suhu yang jauh lebih tinggi untuk menyalakannya.

Berikut adalah perbedaan dari Jet A dengan Jet A-1, sebagai berikut :

  1. Titik beku Jet A-1 (−47° C atau −53° F) lebih rendah dibandingkan dengan Jet A (−40° C atau −40° F).
  2. Perbedaan lainnya adalah penambahan wajib anti-statis aditif ke Jet A-1.
  3. Truk Jet A, tangki penyimpanan, dan pipa ledeng yang membawa Jet A pada umumnya ditandai dengan stiker hitam bertuliskan “Jet A” berwarna putih yang tercetak di atasnya, yang bersebelahan dengan garis hitam lainnya.[7]

Avgas

Avgas (aviation gasoline) pada umumnya lebih sering digunakan sebagai bahan bakar pesawat berukuran relatif lebih kecil (pesawat pribadi) yang bermesin piston.[8] Avgas memiliki suhu titik beku antara -100° C atau lebih rendah dari Jet A dan Jet A-1.[9]

Bahan bakar penerbangan yang sedang berkembang

Biofuel

Biofuel adalah salah satu jenis sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan seperti mikroba, tumbuhan, ataupun hewan.[10] Contoh dari biofuel diantaranya yaitu :

  • Etanol yang terbuat dari biji-bijian atau tanaman dengan kadar pati dan gula yang tinggi seperti jagung, sorgum, barley, tebu, dan gula bit.[11]
  • Biodiesel yang berasal dari minyak nabati dan lemak hewani.
  • Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik (termasuk kotoran manusia, kotoran hewan, limbah domestik, dan sampah ataupun limbah organik).[12]

Biofuel penerbangan atau yang dikenal dengan bio-jet fuel adalah biofuel yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat. Salah satu keuntungan dari penggunaan bio-jet fuel adalah bahan bakar tersebut menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar avtur dan avgas.[13]

Gas alam terkompresi dan gas alam cair

Gas alam terkompresi (Compressed natural gas atau CNG) dan gas alam cair (Liquefied natural gas atau LNG) adalah bahan bakar yang mungkin dapat digunakan untuk pesawat terbang di masa mendatang.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Evaluasi proses pembuatan avtur (aviaton turbine) berdasarkan analisa sifat fisik dan kimia minyak mentah (crude oil) di PT Pertamina RU II Dumai" (PDF). media.neliti.com. hlm. 2. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
  2. ^ "Aviation Fuels | Glossary | Skytanking". www.skytanking.com. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  3. ^ "Study of bio-jet fuel resources potential development as alternative sources of air fuel supply in Indonesia". isbb.site. hlm. 1. Diakses tanggal 18 Desember 2020. 
  4. ^ a b c Herbert, Allen. "The Differences Between AvGas, Jet Fuel, Auto Fuel, and Diesel". AirplaneAcademy.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-18. 
  5. ^ "How to | Understand | Learn About | Aviation | Avgas | Jet-A | Fuel | BusinessAircraftCenter.com". www.businessaircraftcenter.com. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  6. ^ "Jet Fuel - SKYbrary Aviation Safety". www.skybrary.aero. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  7. ^ "RUSSIAN AVATION TURBINE FUEL JET A1". MODUL LLC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-18. 
  8. ^ "AVGAS - SKYbrary Aviation Safety". www.skybrary.aero. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  9. ^ "Freezing point determination of avgas and jet fuel" (PDF). www.paclp.com. Diakses tanggal 19 Desember 2020. 
  10. ^ Chen, James. "Biofuel Definition". Investopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-18. 
  11. ^ "Ethanol explained - U.S. Energy Information Administration (EIA)". www.eia.gov. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  12. ^ "Biofuels Basics". Energy.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-18. 
  13. ^ "Algae Fuels - All About Algae". allaboutalgae.com. Diakses tanggal 2020-12-18. 

Pranala luar