Agam Tungga Jaya dan Sudiro Tungga Jaya
Sudiro Tungga Jaya (Didirikan pada tahun 2017) adalah salah satu perusahaan otobus di Jawa yang berasal dari Maospati, Magetan, Jawa Timur.
Pendiri | Ki Agus Muhammad Syidik |
---|---|
Kantor pusat | Maospati, Magetan, Jawa Timur |
Wilayah layanan | Jawa, Madura |
Jenis layanan | Bus AKAP |
Aliansi | Agam Tungga Jaya Group |
Kelas | Eksekutif dan Premium |
Rute terpendek | Jakarta-Belik |
Rute terpanjang | Jakarta-Madura (nonaktif sementara) |
Jenis bahan bakar | Solar |
CEO | Ki Agus Muhammad Syidik |
Sejarah
Saat masih kecil, Ki Agus Muhammad Syidik sudah menjadi seorang penggemar bus. Dia sering diajak oleh orang tuanya menuju ke terminal bus Maospati untuk melihat bus apa saja yang melewati kotanya tersebut. Pada masa itu bus Sumber Kencono masih merajai, sehingga dia langsung tertarik kepada bus tersebut
Puncaknya terjadi pada tahun 2011 ketika dia melanjutkan jenjang perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dimana dia sering hilir mudik Maospati-Solo setiap akhir pekan dengan bus Sumber kencono yang saat itu sudah berubah menjadi Sugeng Rahayu.
Setelah kuliah, Ki Agus pada awalnya ingin mendaftar sebagai pengemudi di Sumber Group untuk mewujudkan impiannya, namun tidak mendapat restu dari orang tua dan pada akhirnya dia diberi amanah untuk mengelola bisnis angkutan penyalur minyak milik orang tuanya, yakni Agam Tungga Jaya.
2014 adalah tahun dimana Ki Agus mulai menekuni usaha transportasi . Berbekal beberapa buah minibus, ia merintis usaha pariwisata "Agam Tungga Jaya" yang diambil dari nama perusahaan milik orang tuanya. Bisnis usahanya sukses besar sehingga bisa membeli 3 unit bigbus dari PO Subur Jaya, Rembang.
Kesuksesan Agam Tungga Jaya memotivasi Ki Agus untuk memperluas layanan transportasinya. pada tahun 2017, dia membuka "Sudiro Tungga Jaya" yang bergerak di bidang layanan angkutan Antar Kota Antar Provinsi. Perjalanan Perdana PO Sudiro Tungga Jaya dilaksanakan pada bulan Juni 2017, dengan rute Ponorogo-Bogor pp. dan Ponorogo-Ciledug pp.
Pada awalnya cakupan layanan STJ hanya sebatas di Madiun Raya saja. Namun perlahan STJ mulai memperluas cakupannya mulai dari Wonogiri, Muria, Yogyakarta, Pekalongan, Madura, dan Wonosobo, serta menambah armada-armada baru. Sebuah prestasi luar biasa dimana baru merintis usaha transportasi AKAP selama 3 tahun, namun sudah memiliki jangkauan trayek yang sangat luas dan armada yang lumayan banyak.[1]
Layanan
- Divisi 1 (Jatim), melayani Madiun Raya dan Sekitarnya.
- Divisi 2 (Wonogiri), Melayani Wonogiri dan Sekitarnya.
- Divisi 3 (Muria), Melayani Kudus, Pati dan Sekitarnya.
- Divisi 4 (Yogyakarta/Merapi Raya), Melayani Yogyakarta, Klaten, Wonosobo, Kebumen, Magelang dan Sekitarnya.
- Divisi 5 (Madura), Melayani Pulau Madura dan Sekitarnya.
- Divisi 6 (Pantura), Melayani Brebes,Pekalongan sampai Weleri.
- Divisi 7 (Purwodadi), Melayani Kab Grobogan dan sekitarnya.
Tujuan
- Jabodetabek
- Mertabara (Merak, Tangerang, Banten Raya)
- Sukabumi
Fasilitas
Sebagai bus kelas eksekutif, armada Sudiro Tungga Jaya memiliki fasilitas berupa AC, reclining 32 seat (regular) 30 (premium), legrest, TV, audio video, gratis makan 1x, toilet.
Kontroversi
Pada awal September 2020, sebuah bus milik Sudiro Tungga Jaya rute Jakarta-Madura dihadang dan ditahan secara paksa oleh tim Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan lantaran tidak memiliki izin trayek dan KPS. Penghadangan tersebut juga dihadiri oleh beberapa agen dari perusahaan-perusahaan otobus yang sudah berada di Madura lebih dulu. Beruntung masalah cepat teratasi dan pihak Sudiro Tungga Jaya segera mengurus surat-surat rute tersebut ke Kementerian Perhubungan.[2]