Deskripsi
teks untuk klarifikasi; salah satu dari empat mode retorika
Deskripsi berasal dari verba describe (bahasa inggris) dan bahasa latin describere yang artinya menguraikan, memaparkan, atau melukiskan.[1][2] Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan infornasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.[1] Maka dari itu, setelah membaca paragraf deskripsi pembaca akan mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.[2]
Jenis
- Teks Deskriptif Spasial adalah teks yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa.
- Teks Deskriptif Objektif yaitu teks yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya.
- Teks Deskriptif Subjektif adalah teks deskriptif yang menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis (tafsiran penulis).[2]
Ciri
- Menggambarkan suatu objek seperti, benda, tempat, perasaan dan suasana tertentu.
- Melibatkan panca indera seperti, penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan.
- Mengungkapkan ciri-ciri fisik dan sifat objek seperti ukuran, bentuk, warna dan sifat objek.
- Menjelaskan objek secara jelas dan detail serta terperinci.
- Menggunakan kata-kata yang bermakna sifat atau keadaan.
- Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat.
- Menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret.
- Menjelaskan objek berdasarkan warna, bentuk, ukuran, ciri fisik maupun psikis objek secara detail.
- Teks deskripsi memunculkan kata ganti orang.[3]
Cara menyusun
- Menentukan tema dan topik karangan. Tema artinya pokok pikiran, gagasan utama, ide pokok. Sedangkan topik adalah pokok pembicaraan. Untuk memilih topik, penulis harus menguasai pokok permasalahan yang akan ditulis sehingga tulisan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
- Menetapkan tujuan akan menentukan panjang pendeknya karangan. Tujuan juga menjadi arah jalan bagi penulis untuk menggerakkan gagasan-gagasan yang dituangkan dalam tulisan.
- Mengumpulkan bahan dapat dilakukan dengan pengamatan langsung atau melalui membaca referensi.
- Menyusun kerangka karangan adalah garis besar isi tulisan. Kerangan karangan memuat informasi tentang tema, topik, judul, gagasan inti, dan gagasan perjelas.
- Menyusun kalimat deskriptif untuk mengembangkan kerangka karangan, penulis perlu menguasai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulis juga memperlihatkan syarat-syarat paragraf yang baik.[4]
Rujukan
- ^ a b Wiyanto, Asul (2006). Terampil Menulis Paragraf (Rev). Jakarta: Grasindo. hlm. 64. ISBN 978-979-759-506-7.
- ^ a b c Rahman, Taufiqur (2017-12-23). Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: CV. Pilar Nusantara. hlm. 66. ISBN 978-602-50465-7-5.
- ^ Kurniawan, Andre (4 Oktober 2020). "Deskripsi adalah Penjelasan Suatu Objek, Ketahui Ciri dan Strukturnya Halaman 3". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-27.
- ^ Redaksi (2 November 2020). "Apa yang Dimaksud Teks Deskripsi? Ini Penjelasan Lengkapnya". detiknews. Diakses tanggal 2020-12-27.
Referensi
- Rozakis, Laurie (2003). The Complete Idiot's Guide to Grammar and Style, 2nd Edition. Alpha. ISBN 978-1-59257-115-4
- Marshall, Evan (1998). The Marshall Plan for Novel Writing. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. hlm. 143–165. ISBN 1-58297-062-9.
- Morrell, Jessica Page (2006). Between the Lines: Master the Subtle Elements of Fiction Writing. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. hlm. 127. ISBN 978-1-58297-393-7.
- Polking, Kirk (1990). Writing A to Z. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. ISBN 0-89879-435-8.
- Selgin, Peter (2007). By Cunning & Craft: Sound Advice and Practical Wisdom for fiction writers. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. hlm. 38. ISBN 978-1-58297-491-0.