Antitesis yakni pemakaian kata-kata dalam kalimat yang berlawanan atau bertentangan artinya.[1] Antitesis masuk dalam kategori majas. Contoh:

Tua muda, besar kecil ikut meramaikan pesta itu.
Kaya miskin, cantik jelek, pintar bodoh semuanya sama di mata Tuhan.
Semua kebaikan ayahnya dibalas dengan keburukan sifatnya.

Rujukan

  1. ^ Harimurti Kridalaksana (1982). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 13: "antitesis— pemakaian kata-kata yang berlawanan atau bertentangan artinya; mis. dalam kalimat "Diam, tetapi lerus bekerja".".