Palur, Mojolaban, Sukoharjo
Palur adalah desa di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.
Palur | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Sukoharjo | ||||
Kecamatan | Mojolaban | ||||
Kode pos | 57554 | ||||
Kode Kemendagri | 33.11.08.2014 | ||||
Luas | 409 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 17.949 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Palur juga merupakan sebutan dari kawasan pertemuan dua wilayah bernama sama namun berbeda kabupaten, yaitu Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dan Dusun Palur, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.[1] Kawasan Palur merupakan wilayah pengembangan terbesar kedua setelah Kartasura. Di kawasan ini terdapat kampus Universitas Surakarta (UNSA) dan kampus Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia (ASMI). Beberapa Pusat perbelanjaan besar juga banyak terdapat di wilayah ini, yaitu Palur Plaza, Mall Luwes Palur, dan Mitra Supermarket. Terdapat sebuah terminal bus antar kota sebagai titik penghubung antara Kota Solo dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Terminal ini cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Kawasan Palur dan sekitarnya.
Palur juga merupakan nama Perumahan Nasional (Perumnas) di Desa Ngringo.[2] Perumnas Palur ini menempati lokasi yang cukup luas dan merupakan perumahan rakyat pertama yang dibangun di area eks Keresidenan Surakarta.
Asal-usul
Alkisah, dahulu seseorang bernama Mbah Mbenggol mendapat kepercayaan mengelola pasar besar di wilayah bernama Ngentak. Wilayah itu diberi nama Ngentak karena lahannya luas. Sayangnya, tidak ada pepohonan di lokasi tersebut. Padahal, Mbah Mbenggol tinggal di seberang wilayah Ngentak.
Mbah Mbenggol kemudian mendirikan rumah di sebelah utara pasar. Sejumlah pedagang mengikuti jejak Mbah Mbenggol. Mbah Mbenggol membagi tanah dengan membuat petak-petak. Rumah pun makin lama makin banyak. Wilayah yang ditinggali Mbah Mbenggol dan pedagang pasar itu kemudian menjadi wilayah Palur. Jadi, bisa dikatakan Mbah Mbenggol merupakan pendiri Dukuh Palur.
Lokasi pasar sekarang menjadi deretan rumah toko di tepi Jalan Raya Palur. Saking luasnya, lokasi pasar itu sekarang berwujud jalan raya, bahkan menjadi jalan layang atau flyover. Sementara itu, wilayah yang dulu dipakai untuk membangun rumah sekarang menjadi RT 005/RW 003 ini. Ada dua keturunan Mbah Mbenggol dari generasi kedua dan ketiga yang tinggal di RT 005 yang kemudian menjadi induk Dukuh Palur.
Terkait penyebutan nama Palur, dahulu di pertigaan jalan ada semacam gazebo. Orang asing menyebutnya parleur. Di pertigaan tersebut dulu pernah berdiri tugu Intanpari. Pernah dipakai juga untuk pos penjagaan, penjual bensin, dan lain-lain. Namun, karena lidah orang Indonesia pengucapan kata itu kemudian berubah menjadi Palur.[1]
Pembagian wilayah
Desa Palur terbagi menjadi 6 dusun, 6 RW, dan 81 RT. Desa Palur juga terdiri dari 10 dukuh, yakni:
- Gunungsaren
- Jatimalang
- Jogobondo
- Karanganyar
- Klaruan
- Palur Kulon
- Palur Wetan
- Panjangrejo
- Rejosari
- Turen
Demografi
Desa Palur memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 8975 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 8974 dengan total jumlah keluarga sebanyak 4860. Status desa adalah Berkembang dilihat dari IDM 2020 dengan nilai IDM 0.7027. Sebanyak 4671 keluarga di desa merupakan pengguna listrik PLN. Bahan bakar untuk masak sebagian besar keluarga adalah LPG 3 Kg. Sinyal komunikasi di desa ini termasuk kuat untuk sinyal telepon seluler dan 4G/LTE untuk sinyal internet, dengan jumlah operator layanan komunikasi yang telah menjangkau di desa ada 4 unit.[3]
Fasilitas
Desa Palur memiliki sejumlah fasilitas pendidikan, yakni 7 TK/RA, 8 SD/MI, 1 SMP/MTs, dan 1 SMA/SMK/MA. Untuk kegiatan pendidikan lainnya, terdapat kegiatan play grup dan TPQ.
Lembaga keuangan yang tersedia di Desa Palur, antara lain 2 bank umum pemerintah dan 4 bank umum swasta. Di sektor pengembangan ekonomi, Desa Palur terdapat 1 minimarket, 4 restoran/rumah makan 27 warung pangan, 1 motel, dan 108 toko kelontong.
Komoditas sebagian besar penduduk desa adalah palawija. Lalu lintas dari/ke desa melalui darat, dengan jenis permukaan jalan darat antardesa adalah aspal/beton. Angkutan umum yang masuk Desa Palur tersedia dengan trayek tetap, yang beroperasi setiap hari dengan jam operasi siang dan malam hari.[3]
Referensi
- ^ a b "ASAL USUL : Asale Palur Diyakini dari Kata "Parleur"". Solopos.com. 2015-10-08. Diakses tanggal 2020-12-29.
- ^ Alim, A. S. "Warga Perumnas Palur Gelar Upacara Bendera Di Jalan Kampung, Tua Muda Ikut Menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI » JOGLOSEMAR NEWS". JOGLOSEMAR NEWS. Diakses tanggal 2020-12-29.
- ^ a b "Desa Inklusif Disabilitas Desa Palur Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah – CONTOH DESA". Diakses tanggal 2020-12-29.