Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu geologi. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi.

Endapan salju yang telah membatu dalam jangka waktu yang lama

Gletser merupakan reservoir terbesar air tawar di Bumi.[1] Gletser juga dapat terbentuk dari pembekuan air akibat musim dingin, lalu ketika temperatur tinggi gletser akan mencair sehingga menjadi sumber air tawar bagi mahluk hidup. Karena massa glasial dipengaruhi oleh perubahan jangka panjang iklim, misalnya, curah hujan, suhu rata-rata, dan awan, perubahan massa glasial dianggap salah satu indikator yang paling sensitif dari perubahan iklim dan merupakan sumber utama dari variasi permukaan laut.

Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.

Bongkahan besar gletser yang berwarna biru disebabkan karena besarnya kuantitas air yang terakumulasi pada gletser. Sebab, molekul air sangat baik dalam menyerap berbagai warna kecuali biru. Alasan lain, karena kandungan gelembung udara pada gletser kurang.

Gletser.

Rujukan

  1. ^ Brown, Molly Elizabeth; Ouyang, Hua; Habib, Shahid; Shrestha, Basanta; Shrestha, Mandira; Panday, Prajjwal; Tzortziou, Maria; Policelli, Frederick; Artan, Guleid; Giriraj, Amarnath; Bajracharya, Sagar R.; Racoviteanu, Adina (2010). "HIMALA: Climate Impacts on Glaciers, Snow, and Hydrology in the Himalayan Region". Mountain Research and Development. 30 (4): 401. doi:10.1659/MRD-JOURNAL-D-10-00071.1. 

Pranala luar