Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang (disingkat DPRD Kota Malang) (bahasa Jawa: ꦢꦼꦮꦤ꧀ꦥꦼꦂꦮꦏꦶꦭꦤ꧀ꦭꦭꦢꦤ꧀ꦏꦸꦛꦩꦭꦁ, translit. Dewan Perwakilan Laladan Kutha Malang) adalah sebuah lembaga legislatif unikameral di kota Malang, Indonesia. Dewan ini terdiri dari 45 anggota yang dipilih berdasarkan daftar terbuka dari partai dalam pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pemilihan dilakukan bersamaan dengan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah seluruh Indonesia. Pemilihan umum terakhir dilaksanakan pada 17 April 2019. Jumlah kursi untuk DPRD Kota Malang 45 kursi di mana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi partai mayoritas dengan perolehan 12 kursi, disusul Partai Kebangkitan Bangsa dengan 7 kursi, PKS 6 kursi, dan Partai Gerindra dengan 5 kursi.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang | |
---|---|
Dewan Perwakilan Rakyat Kota Malang 2019-2024 | |
Jenis | |
Jenis | |
Pimpinan | |
Ketua | |
Wakil Ketua I | |
Wakil Ketua II | |
Wakil Ketua III | |
Komposisi | |
Anggota | 45 |
Partai & kursi | PKB (7)
Gerindra (5)
PDI-P (12)
Golkar (5)
NasDem (2)
PKS (6)
Perindo (1)
PSI (1)
PAN (3)
Demokrat (3) |
Pemilihan | |
Pemilihan terakhir | 17 April 2019 |
Tempat bersidang | |
Berkas:Paripurna DPRD Kota Malang.jpg | |
Gedung DPRD Kota Malang Jalan Tugu No. 1A, Malang Indonesia | |
Situs web | |
dprd-malangkota.go.id | |
Dewan ini berkantor dan bersidang di Gedung DPRD Kota Malang, Klojen, Malang.
Pimpinan
Pimpinan DPRD Kota Malang terdiri atas satu orang ketua dan tiga orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.[1]
No | Jabatan | Nama | Partai Politik |
---|---|---|---|
1 | Ketua | I Made Rian Diana Kartika | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan |
2 | Wakil Ketua I | Abdurrochman | Partai Kebangkitan Bangsa |
3 | Wakil Ketua II | Asmualik | Partai Keadilan Sejahtera |
4 | Wakil Ketua III | Rimzah | Partai Gerindra |
Komposisi Anggota
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Malang dalam lima periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
1999-2004[2] | 2004-2009[2] | 2009-2014[3] | 2014-2019 | 2019-2024[4] | |
PKB | 12 | 8 | 5 | 6 | 7 |
Berkas:Logo Gerindra.svg Gerindra | (baru) 2 | 4 | 5 | ||
Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 15 | 12 | 9 | 11 | 12 |
Berkas:GOLKAR logo.png Golkar | 7 | 5 | 5 | 5 | 5 |
NasDem | (baru) 1 | 2 | |||
PKS | 1 | 5 | 5 | 3 | 6 |
Perindo | (baru) 1 | ||||
PPP | 1 | 1 | 0 | 3 | 0 |
PSI | (baru) 1 | ||||
PAN | 4 | 5 | 4 | 4 | 3 |
Hanura | (baru) 1 | 3 | 0 | ||
Demokrat | (baru) 7 | 12 | 5 | 3 | |
PKPB | (baru) 0 | 1 | |||
PDS | (baru) 2 | 1 | |||
Jumlah Anggota | 40 | 45 | 45 | 45 | 45 |
Jumlah Partai | 6 | 8 | 10 | 10 | 10 |
Daerah Pemilihan
Pada Pemilu 2019, pemilihan DPRD Kota Malang dibagi kedalam 5 daerah pemilihan (dapil) sebagai berikut:[5]
Nama Dapil | Wilayah Dapil | Jumlah Kursi |
---|---|---|
KOTA MALANG 1 | Klojen | 6 |
KOTA MALANG 2 | Blimbing | 10 |
KOTA MALANG 3 | Kedungkandang | 10 |
KOTA MALANG 4 | Sukun | 10 |
KOTA MALANG 5 | Lowokwaru | 9 |
Sejarah Ketua DPRD Kota Malang
Berikut ini adalah daftar Ketua DPRD Kota Malang dalam lima periode terakhir.[6]
Periode DPRD | Nama Ketua DPRD | Asal Partai Politik | Mulai Menjabat | Selesai Menjabat | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1999-2004 | Sri Rahayu | Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 1999 | 2004 | |
2004-2009 | Priyatmoko Oetomo | Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 2004 | 2009 | |
2009-2014 | Arif Darmawan | Demokrat | 2009 | 2014 | |
2014-2017 | Arief Wicaksono | Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 2014 | 10 Agustus 2017 | [7] |
2017-2018 | Abdul Hakim | Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 8 November 2017 | 6 April 2018 | [8][9] |
2018-2019 | Bambang Heri Susanto | Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 26 November 2018 | 24 Agustus 2019 | [10] |
2019-sekarang | I Made Rian Diana Kartika | Berkas:LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan | 23 September 2019 | Petahana |
Komisi
Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Komisi mempunyai tugas dan kewajiban:
- Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
- Melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daeran dan rancangan keputusan DPRD
- Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi
- Membantu pimpinan dewan untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang disampaikan oleh wali kota dan/atau masyarakat kepada DPRD
- Menerima, menampung, dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat
- Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah
- Melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas persetujuan pimpinan dewan
- Mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat
- Mengajukan usul kepada pimpinan dewan yang termasuk dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi
- Memberikan laporan tertulis kepada pimpinan dewan tentang hasil pelaksanaan tugas komisi
DPRD Kota Malang terdapat 4 (empat) komisi, yaitu Komisi A yang membidangi Pemerintahan; Komisi B yang membidangi Perekonomian & Keuangan; Komisi C yang membidangi Pembangunan; dan Komisi D yang membidangi Kesejahteraan Rakyat.
Peristiwa penting
Kasus Korupsi Massal
Pada tanggal 9 Agustus 2017, Kasus suap pembahasan APBD-P Kota Malang tahun anggaran 2015 mencuat ke permukaan setelah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) melakukan serangkaian penggeledahan di Kota Malang.
Pada tanggal 11 Agustus 2017, KPK menetapkan tersangka terhadap M. Arief Wicaksono, ketua DPRD Malang saat itu. Ia disangka menerima suap Rp.700 juta dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang tahun 2015 Jarot Edy Sulistyono.[11] Sementara 18 anggota Dewan lainnya disangka ikut menerima uang suap. Mereka adalah Sulik Lestyowati, Abdul Hakim, Bambang Sumarto, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, Tri Yudiani, Suprapto, dan Mohan Katelu. Selain itu, juga ada Slamet, M Zaenuddin, Wiwik Hendri Astuti, Heri Puji Utami, Abd Rachman, Hery Subiantono, Rahayu Sugiharti, Sukarno, dan Yaqud Ananda Gudban. Saat itu, Anton dan Yaqud Ananda Gudban menjadi sorotan karena merupakan calon wali kota Malang dalam Pilkada Serentak 2018.
Dalam fakta persidangan dari 18 anggota Dewan tersebut muncul kasus baru, yakni gratifikasi dalam APBD 2015 senilai Rp 5,8 miliar dan pengadaan lahan sampah TPA Supit Urang senilai Rp 300 juta. Penyidik KPK kembali turun ke Kota Malang untuk melakukan serangkaian penggeledahan dan pemeriksaan. Puncaknya, tanggal 3 September 2018, ketika KPK menetapkan tersangka terhadap 22 anggota DPRD Kota Malang. Ke-22 anggota DPRD Kota Malang itu adalah Arief Hermanto, Teguh Mulyono, Mulyanto, Choeroel Anwar, Suparno Haduwibowo, Imam Ghozali, Mohammad Fadli, Asia Iriani, Indra Tjahyono, Een Ambarsari dan Bambang Triyoso. Selain itu, juga Diana Yanti, Sugiarto, Afdhal Fauza, Syamsul Fajrih, Hadi Susanto, Erni Farida, Sony Yudiarto, Harun Prasojo, Teguh Puji Wahyono, Choirul Amri, dan Ribut Harianto.
Referensi
- ^ Empat Pimpinan DPRD Kota Malang Resmi Dilantik
- ^ a b Nurjaman, Asep. 2018. Sistem Kepartaian Indonesia. Malang: UMM Press.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Malang 2009-2014
- ^ Ini Perubahan Komposisi DPRD Kota Malang 2019 – 2024
- ^ "Keputusan KPU Nomor 278/PL.01.3-Kpt/06/KPU/IV/2018 tentang Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jawa Timur" (PDF). KPU RI. 04-04-2018.
- ^ Daftar Nama Ketua DPRD Kota Malang Sejak Era Reformasi Hingga 2019
- ^ Arief Wicaksono mengundurkan diri sebagai Ketua DPRD Kota Malang
- ^ Abdul Hakim resmi menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang
- ^ Abdul Hakim Ditahan KPK
- ^ Bambang Heri Susanto resmi menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang
- ^ "Kronologi Lengkap Kasus Suap 41 Anggota DPRD Kota Malang, Fungsi Legislasi Lumpuh - Tribunnews.com". Tribunnews.com. 2018-09-07. Diakses tanggal 2018-10-02.
Lihat Pula
- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur
- Kota Malang
- Jawa Timur