Noctiluca scintillans

Revisi sejak 31 Desember 2020 14.39 oleh Margarethfam (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Noctiluca scintillans")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Noctiluca scintillans
Klasifikasi ilmiah
Domain:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Noctiluca
Spesies:
N. scintillans
Nama binomial
Noctiluca scintillans
(Macartney) Kofoid & Swezy, 1921

Sinonim

Noctiluca miliaris

Noctiluca scintillans, umumnya dikenal sebagai kilau laut, [1] dan juga diterbitkan dengan nama Noctiluca miliaris, adalah spesies dinoflagellata yang hidup bebas di laut. Organisme ini dapat menghasilkan bioluminesensi saat mengalami gangguan atau guncangan. Bioluminesensi diproduksi di seluruh sitoplasma protista bersel tunggal ini karena adanya reaksi luciferin - luciferase dalam ribuan organel berbentuk bola, yang disebut scintillons.

Karakter fisik

N. scintillans memiliki ukuran yang cenderung lebih besar dari dinoflagellata lainnya dengan diameter 02–2 mm (0,079–0,079 in), mesikupun sebagian besar berukuran 05 mm (0,20 in) . [2] Organisme ini memiliki alur ventral yang menahan flagel, perpanjangan dinding sel yang disebut "gigi", dan tentakel lurik yang terlibat dalam proses penelanan makanan pada bagian posterior. Flagel tidak berperan dalam pergerakan organisme, sehingga N. scintillans bersifat non-motil dan bergantung pada regulasi daya apung di dalam kolom air yang kemungkinan dilakukan dengan mengontrol konsentrasi seluler ion dan amonia. Organisme ini tidak memiliki kloroplas dan sitoplasma yang tidak berwarna. Akan tetapi, keberadaan simbion fotosintetik dapat menyebabkan organisme ini tampak berwarna merah atau hijau.

N. scintillans menghasilkan untaian lendir yang memanjang dari ujung tentakel, kemudian menempel pada plankton. Banyaknya lendir yang dihasilkan meningkat dengan cepat seiring dengan konsentrasi mangsanya pada kolom air.

Diet

 
Bioluminescence N. scintillans pada pelabuhan kapal pesiar Zeebrugge, Belgia

N. scintillans adalah heterotrof yang menelan makanan melalui fagositosis. Umumnya organisme ini mengonsumsi plankton, diatom, dinoflagellata lain, telur ikan, dan bakteri. Terdapat pengecualian bagi beberapa jenis diatom, dimana diatom sering ditemukan bersimbiosis di vakuola pada makhluk bersel tunggal ini sebagai endosimbion. Simbiosis ini dapat bertumbuh secara fotoautotrofis dari generasi ke generasi. [3] Diatom Thalassiosira telah dicatat sebagai sumber makanan yang disukai organisme ini.

Distribusi

N. scintillans dapat ditemukan tersebar luas di seluruh dunia, seringkali di sepanjang pantai, di muara, dan daerah dangkal landas kontinen yang terpapar banyak cahaya. Daerah-daerah ini mendukung pertumbuhan fitoplankton yang sebagian besar merupakan mangsa dari N. scintillans.

Siklus hidup

N. scintillans bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner dan secara seksual melalui pembentukan isogamet. Spesies Noctiluca berbeda dibandingkan dengan dinoflagellata lainnya karena diduga memiliki siklus hidup diplontik, dimana sel vegetatif bersifat diploid, sedangkan gamet bersifat haploid. [4]

"Cahaya"

Populasi N. scintillans dapat menunjukkan konsentrasi tinggi yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi plankton yang dikonsumsi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti pencampuran air yang baik, kelimpahan nutrisi, sirkulasi musiman, dan polusi pertanian.

Cahaya yang dihasilkan oleh organisme N. scintillans merupakan cahaya berwarna terang di dalam air, yang muncul ketika air terganggu atau terguncang. Hal ini yang menyebabkan N. scintillans populer disebut sebagai "hantu laut" atau "api laut". [5] [6]

Warna cahaya yang dihasilkan sebagian berasal dari pigmen organisme yang berada di dalam vakuola N. scintillans . Pada daerah pesisir Laut Utara, cahaya yang dihasilkan umumnya berwarna merah. [7] Gelombang bercahaya hijau dihasilkan dari populasi N. scintillans dengan prasinofit berpigmen hijau (alga hijau, subfilum Chlorophyta) [8] yang hidup pada vakuola.

N. scintillans tampaknya tidak beracun, tetapi dapat mengakumulasi dan menghasilkan amonia dengan jumlah besar ke dalam air di sekitarnya ketika mengonsumsi fitoplankton. Hal ini dapat menyebabkan penambahan neurotoksin yang diproduksi oleh dinoflagellata lain, seperti Alexandrium atau Gonyaulax (syn. Lingulodinium ) spp., sehingga dapat mematikan kehidupan akuatik lainnya di daerah tersebut. [ <span title="This claim needs references to reliable sources. (December 2018)">butuh rujukan</span> ]

Perkembangan evolusioner

Berdasarkan perbandingan urutan DNA kerabat terdekat dari genus Noctiluca adalah Spatulodinium. Dari genus tersebut, spesies dengan kekerabatan paling dekat dengan N. scintillans adalah Spatulodinium pseudonoctiluca jika dibandingkan dengan spesies Spatulodinium lainnya. [9] N. scintillans juga masuk dalam skema klasifikasi dengan kelas Diniferea atau Dinophyceae. Kelas ini mencakup dinoflagellata nonparasit yang tidak memiliki lapisan pelindung. [10]

Referensi

  1. ^ e. K
  2. ^ as i
  3. ^ men
  4. ^ kup
  5. ^ nofl
  6. ^ ella
  7. ^ non
  8. ^ rasi
  9. ^ yang
  10. ^ idak