Perang Saudara Sri Lanka
Perang Saudara Sri Lanka (bahasa Sinhala: ශ්රී ලංකාවේ සිවිල් යුද්ධය; bahasa Tamil: இலங்கை உள்நாட்டுப் போர்) adalah perang saudara yang terjadi di negara pulau Sri Lanka dari tahun 1983 hingga 2009. Perang ini dimulai pada tanggal 23 Juli 1983, ketika Velupillai Prabhakaran, selaku pemimpin Pembebasan Macan Tamil Eelam (LTTE, Macan Tamil) mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah. LTTE berjuang untuk menciptakan negara Tamil merdeka yang disebut Tamil Eelam di timur laut pulau itu, sebagai akibat diskriminasi berkelanjutan dan penganiayaan kejam terhadap etnis Tamil Sri Lanka oleh Pemerintah Sri Lanka yang didominasi suku Sinhala.
Perang Saudara Sri Lanka ශ්රී ලාංකික සිවිල් යුද්ධය இலங்கை உள்நாட்டுப் போர் | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah yang diklaim pemberontak sebagai Tamil Eelam, di mana sebagian besar peperangan terjadi | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
India (1987–1990) | Pembebasan Macan Tamil Eelam | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
J. R. Jayawardene (1983–1989) Rajiv Gandhi † (1987–1989) V. P. Singh (1989-1990) |
Velupillai Prabhakaran † Balraj † Karuna Amman (1983–2004) Kumaran Pathmanathan Mahattaya Pottu Amman † Shankar † Soosai † | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Angkatan Bersenjata Sri Lanka: 100.000 (puncak) |
Pembebasan Macan Tamil Eelam (tak termasuk pasukan bantu): 6000 (2001) 7000 (2003) 18.000 (2004)[2][4] 11,000 (2005) 8,000 (2006) 7,000 (2007)[2][5] (termasuk Pasukan bantuan): 25.000 (2006) 30.000 (2008)[6] | ||||||||
Korban | |||||||||
28.708 tewas 40.107 terluka[7] 1287 tewas,6000 terluka (Pasukan Penjaga Perdamaian India)[8][9] |
27.000+ tewas[10][11][12] 11.644 tertangkap[13] | ||||||||
80.000-100.000 tewas seluruhnya (perkiraan)[14] 800.000 kehilangan tempat tinggal pada 2001[15] | |||||||||
16 Mei 2009: Pemerintah Sri Lanka mengumumkan kekalahan militer LTTE.[16] 17 Mei 2009: LTTE mengakui kekalahan.[17] 19 May 2009: Presiden Mahinda Rajapaksa secara resmi mengakhiri perang di parlemen. |
Kekerasan meletus dalam bentuk pogrom anti-Tamil tahun 1956, 1958, 1977, 1981 dan 1983, serta pembakaran Perpustakaan Umum Jaffna tahun 1981. Kejadian ini dilakukan oleh massa etnis Sinhala yang sering kali mendapat dukungan dari negara, pada tahun-tahun pascakemerdekaan Sri Lanka dari Inggris pada tahun 1948.[18] Setelah kampanye militer selama 26 tahun, militer Sri Lanka mengalahkan Macan Tamil pada bulan Mei 2009, yang mengakhiri perang saudara.[1]
Selama lebih dari 25 tahun, perang menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi penduduk, lingkungan, dan ekonomi negara, dengan perkiraan awal 80.000–100.000 orang tewas selama perang tersebut.[14] Pada 2013, PBB memperkirakan kematian tambahan selama fase terakhir perang: "Sekitar 40.000 tewas sementara laporan independen lainnya memperkirakan jumlah warga sipil yang tewas melebihi 100.000."[19] Selama bagian awal konflik, pasukan Sri Lanka berusaha merebut kembali wilayah yang dikuasai LTTE. Taktik yang digunakan oleh Macan Tamil dalam melawan pasukan pemerintah membuat mereka terdaftar sebagai organisasi teroris di 32 negara, termasuk Amerika Serikat, India, Kanada, dan negara-negara anggota Uni Eropa. Pasukan pemerintah Sri Lanka juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, impunitas sistematis terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang serius, kurangnya penghormatan terhadap habeas corpus dalam penahanan, serta penghilangan paksa.[20]
Setelah dua dasawarsa pertempuran dan empat percobaan yang gagal dalam perundingan damai, termasuk pengerahan Angkatan Darat India, Pasukan Penjaga Perdamaian India dari tahun 1987 hingga 1990, penyelesaian negosiasi jangka panjang untuk konflik baru dimungkinkan pada bulan Desember 2001, dan perjanjian gencatan senjata ditandatangani dengan dimediasi internasional pada tahun 2002.[21] Namun, konfrontasi terbatas muncul pada akhir 2005 dan konflik mulai meningkat sampai pemerintah melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap LTTE yang dimulai pada Juli 2006, mendorong LTTE keluar dari seluruh provinsi di timur pulau itu. LTTE menyatakan bahwa mereka akan "melanjutkan perjuangan kemerdekaan untuk mencapai kedaulatan".[22][23]
Pada tahun 2007, pemerintah mengalihkan serangannya ke bagian utara negara itu, dan secara resmi mengumumkan penarikan dari perjanjian gencatan senjata pada 2 Januari 2008, sembari menuduh LTTE melanggar perjanjian tersebut lebih dari 10.000 kali.[24] Sejak itu, berkat penghancuran sejumlah kapal penyelundup senjata berat milik LTTE,[25] serta tindakan keras internasional atas pendanaan untuk Macan Tamil, pemerintah mengambil alih seluruh daerah yang sebelumnya dikuasai Macan Tamil, termasuk ibu kota de facto mereka Kilinochchi, pangkalan militer utama di Mullaitivu, dan seluruh jalan raya A9,[26] yang memaksa LTTE mengakui kekalahan pada 17 Mei 2009.[27] Menyusul kekalahan LTTE, Aliansi Nasional Tamil yang pro-LTTE membatalkan tuntutannya untuk pendirian negara yang terpisah, lalu mendukung sebuah solusi federal.[28][29] Pada Mei 2010, Mahinda Rajapaksa, selaku Presiden Sri Lanka saat itu, menunjuk Lessons Learned and Reconciliation Commission (LLRC) untuk menilai konflik yang terjadi antara perjanjian gencatan senjata tahun 2002 dan kekalahan LTTE pada 2009.[30]
Sejak berakhirnya perang saudara, negara Sri Lanka menjadi sasaran kritik dunia karena melanggar hak asasi manusia berupa kejahatan perang melalui pengeboman sasaran sipil, penggunaan senjata berat, penculikan dan pembantaian orang Tamil Sri Lanka, serta tindak kekerasan seksual. LTTE menjadi terkenal karena melakukan banyak serangan keji terhadap warga sipil dan politkus, dan penggunaan bom bunuh diri terhadap sasaran militer.[31][32][33] Hari Peringatan dan Hari Peringatan Mullivaikkal dirayakan setiap tahun guna mengenang berakhirnya perang serta korban yang berjatuhan.
Referensi
- ^ a b "LTTE defeated; Sri Lanka liberated from terror". Ministry of Defence. 18 May 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2009. Diakses tanggal 18 May 2009.
- ^ a b c International Institute for Strategic Studies, Armed Conflicts Database. Diarsipkan 11 May 2006 di Wayback Machine.
- ^ "Sri Lanka Army – Troop Strength". globalsecurity.org.
- ^ [1].
- ^ "Opposition leader rebutts [sic] Sri Lankan government claims". 26 December 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-26.
- ^ "Humanitarian Operation – Factual Analysis, July 2006 – May 2009" (PDF). Ministry of Defence (Sri Lanka). 1 August 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 March 2016.
- ^ "Sri Lanka Database – Casualties of Terrorist violence in Sri Lanka". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2009.
- ^ "Economic Burden by Sending IPKF in Sri Lanka" (PDF). Press Information Bureau of India - Archive. 15 December 1999. Diakses tanggal 16 April 2020.
- ^ Nakkawita, Wijitha (3 June 2009). "LTTE killing spree". Daily News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Januari 2013. Diakses tanggal 29 April 2012.
- ^ Eelam War IV: Imminent End Diarsipkan 12 October 2017 di Wayback Machine..
- ^ Tamils mark 25-years of Tiger sacrifice Tamilnet .
- ^ 4073 LTTE cadres killed in ongoing battle.
- ^ "Sri Lankan experience proves nothing is impossible". The Sunday Observer. 5 Juni 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Juni 2011.
- ^ a b "Up to 100,000 killed in Sri Lanka's civil war: UN". ABC Australia. 20 May 2009.
- ^ "UNHCR Overview: IDPs in Sri Lanka".
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamavoas
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatonline1
- ^ THOTTAM, JYOTI (2009-05-19). "Breaking News, Analysis, Politics, Blogs, News Photos, Video, Tech Reviews". Time (dalam bahasa Inggris). ISSN 0040-781X. Diakses tanggal 2020-05-18.
- ^ Mahr, Krista. "Sri Lanka to Start Tally of Civil-War Dead". Time.
- ^ "International Commission of Jurists Submission to the Universal Periodic Review of Sri Lanka" (PDF). International Commission of Jurists. April 2012. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 November 2012. Diakses tanggal 26 July 2012.
- ^ "Ceasefire raises Sri Lankan peace hopes". The Guardian. London. 22 February 2002. Diakses tanggal 9 April 2010.
- ^ "Sri Lanka's war seen far from over". Amal Jayasinghe. Agence France-Presse. 14 July 2007.
- ^ "Sri Lankan Government Finds Support From Buddhist Monks". The New York Times. 26 February 2007.
- ^ "Government takes policy decision to abrogate failed CFA". Ministry of Defence. 2 January 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2008. Diakses tanggal 2 January 2008.
- ^ "Sri Lanka Navy destroys the 10th LTTE arms ship 1700 km off Dondra". Sri Lanka Navy. 8 October 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 October 2007. Diakses tanggal 19 November 2007.
- ^ Sri Lankan Forces Capture Last Major Rebel Base in Northeast Diarsipkan 13 June 2010 di Wayback Machine., Bloomberg.
- ^ From correspondents in Colombo (17 May 2009). "Tamil Tigers admit defeat in civil war after 37-year battle". News.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2009. Diakses tanggal 17 May 2009.
- ^ Haviland, Charles (13 March 2010). "Sri Lanka Tamil party drops statehood demand". BBC. Diakses tanggal 18 August 2011.
- ^ Burke, Jason (14 March 2010). "Sri Lankan Tamils drop demand for separate independent homeland". The Guardian. London. Diakses tanggal 18 August 2011.
- ^ Perera, Amrith Rohan. "Report of the Commission of Inquiry on the Lessons Learnt and Reconciliation".
- ^ Liberation Tigers of Tamil Eelam Backgrounder Diarsipkan 26 May 2010 di Wayback Machine. Council on Foreign Relations - 21 July 2008
- ^ Gargan, Edward (2 May 1993). "Suicide Bomber Kills President of Sri Lanka". The New York Times.
- ^ "A Decade Without Justice for Sri Lanka's Tamils". thediplomat.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-18.