Deskripsi

teks untuk klarifikasi; salah satu dari empat mode retorika
Revisi sejak 5 Januari 2021 19.19 oleh YogiYY (bicara | kontrib)

Deskripsi berasal dari verba describe (bahasa inggris) dan bahasa latin describere yang artinya memaparkan, menguraikan atau melukiskan.[1][2] Paragraf deskripsi adalah paragraf yang memiliki tujuan memberikan kesan atau impresi kepada para pembaca terhadap objek, peristiwa, gagasan, tempat yang ingin disampaikan penulis secara otentik. Di dalam paragraf eksposisi harus memuat informasi yang jelas, mengajarkan sesuatu kepada pembaca dan menerangkan sesuatu hal tanpa disertai desakan atau ajakan untuk menerima atau mengikutinya.[1] Maka dari itu, setelah membaca paragraf deskripsi pembaca dapat mencitrai (mendengar, melihat, mencium dan merasakan) apa yang dipaparkan sesuai dengan citra penulisnya.[2] Pada hakikatnya, deskripsi dijadikan kaidah untuk pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya sendiri.[3] Sehingga saat data yang dikumpulkan, deskripsi, analisis dan kesimpulannya lebih disajikan dalam angka-angka maka hal ini dinamakan penelitian kuantitatif. Sebaliknya, apabila data, deskripsi, dan analisis kesimpulannya disajikan dalam uraian kata-kata maka dinamakan penelitian kualitatif.[4]

Jenis

  • Teks deskriptif spasial yaitu teks yang melukiskan tempat atau ruang berbagai peristiwa yang sedang berlangsung.
  • Teks deskriptif objektif yaitu teks yang memaparkan orang atau suatu hal dengan cara mengungkapkan fakta sesuai dengan kenyataan dan bukti nyata.
  • Teks deskriptif subjektif adalah teks yang menggambarkan suatu objek seperti kesan atau penafsiran perasaan penulis.[2]

Ciri

  • Menggambarkan objek yang berupa perasaan, benda, tempat dan keadaan tertentu.
  • Melibatkan panca indera manusia seperti pengecapan, penciuman, penglihatan, pendengaran dan perabaan.
  • Mengungkapkan ciri fisik dan sifat objek seperti warna ukuran, bentuk dan sifat objek.
  • Menjelaskan objek dengan detail serta terperinci.
  • Menggunakan kata bermakna sifat atau suasana.
  • Menggunakan kata sinonim dengan gaya emosi yang kuat.
  • Menggunakan majas sebagai sarana melukiskan objek secara konkret.
  • Menjelaskan objek berdasarkan ciri fisik, warna, bentuk, ukuran maupun psikis secara menyeluruh dan detail.
  • Dapat memuat kata ganti orang.[5]

Cara menyusun

  • Menentukan tema dan topik karangan. Tema artinya pokok pikiran, gagasan utama, ide pokok. Sedangkan topik adalah pokok pembicaraan. Untuk memilih topik, penulis harus menguasai pokok permasalahan yang akan ditulis sehingga tulisan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Menetapkan tujuan akan menentukan panjang pendeknya karangan. Tujuan juga menjadi arah jalan bagi penulis untuk menggerakkan gagasan-gagasan yang dituangkan dalam tulisan.
  • Mengumpulkan bahan dapat dilakukan dengan pengamatan langsung atau melalui membaca referensi.
  • Menyusun kerangka karangan adalah garis besar isi tulisan. Karangan memuat informasi tentang tema, topik, judul, gagasan inti dan gagasan penjelas.
  • Menyusun kalimat deskriptif untuk mengembangkan kerangka karangan. Penulis harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menyusun paragraf sesuai dengan ketentuan yang berlaku.[6]

Struktur

  • Identifikasi, isinya memuat identitas seseorang, benda, atau objek yang akan dijelaskan secara deskriptif.
  • Klasifikasi, merupakan unsur penyusun sistematis dalam kelompok berdasarkan kaidah atau standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.
  • Bagian deskripsi, berisikan pemaparan atau gambaran tentang objek atau topik yang dibahas dalam paragraf.[7]    

Rujukan

  1. ^ a b Wiyanto, Asul (2006). Terampil Menulis Paragraf (Rev). Jakarta: Grasindo. hlm. 64. ISBN 978-979-759-506-7. 
  2. ^ a b c Rahman, Taufiqur (2017-12-23). Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: CV. Pilar Nusantara. hlm. 66. ISBN 978-602-50465-7-5. 
  3. ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal.9
  4. ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal.10
  5. ^ Kurniawan, Andre (4 Oktober 2020). "Deskripsi adalah Penjelasan Suatu Objek, Ketahui Ciri dan Strukturnya Halaman 3". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-27. 
  6. ^ Redaksi (2 November 2020). "Apa yang Dimaksud Teks Deskripsi? Ini Penjelasan Lengkapnya". detiknews. Diakses tanggal 2020-12-27. 
  7. ^ Ekasari, Dian (2020). "KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWAKELAS VII SMP NEGERI 1 SINDUE MELALUIMETODE MIND MAPPING". Jurnal Bahasa dan Sastra. 5 (3): 20. ISSN 2302-2043. 

Referensi

  • Rozakis, Laurie (2003). The Complete Idiot's Guide to Grammar and Style, 2nd Edition. Alpha. ISBN 978-1-59257-115-4
  • Marshall, Evan (1998). The Marshall Plan for Novel Writing. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. hlm. 143–165. ISBN 1-58297-062-9. 
  • Morrell, Jessica Page (2006). Between the Lines: Master the Subtle Elements of Fiction Writing. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. hlm. 127. ISBN 978-1-58297-393-7. 
  • Polking, Kirk (1990). Writing A to Z. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. ISBN 0-89879-435-8. 
  • Selgin, Peter (2007). By Cunning & Craft: Sound Advice and Practical Wisdom for fiction writers. Cincinnati, OH: Writer's Digest Books. hlm. 38. ISBN 978-1-58297-491-0.