Daging monyet

Revisi sejak 7 Januari 2021 06.58 oleh 36.80.244.54 (bicara) (kasus salmonellosis yang dikaitkan dengan konsumsi daging monyet; Journal of Tropical Medicine Hygiene (Agustus 1992))

Daging monyet adalah daging atau bagian tubuh lainnya dari monyet yang dapat dimakan. Konsumsi manusia terhadap daging monyet telah tercatat dalam sejarah di berbagai belahan dunia, mencakup negara-negara di Asia dan Afrika. Pada saat ini, daging monyet juga dikabarkan telah dikonsumsi di sebagian Eropa dan Amerika.

Seekor monyet hidup (lutung).

Asia/Pasifik

Indonesia

Indonesia umumnya adalah Muslim, dan kebanyakan orang Indonesia tak mengkonsumsi daging monyet. Namun di Sulawesi, suku Minahasa, sebuah kelompok minoritas non-Muslim, dikenal menjadi pemakan monyet, dan monyet wolai dijadikan santapan.[1][2]

Risiko kesehatan

Konsumsi daging monyet, dalam beberapa kasus bisa mengganggu kesehatan. Sebuah studi pada Agustus 1992 yang diterbitkan dalam Journal of Tropical Medicine Hygiene melaporkan sembilan kasus Salmonelosis yang dikaitkan dengan konsumsi daging monyet.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Jelang Natal, Permintaan Kuliner Ekstrim Khas Tomohon Meningkat". Rima News. December 25, 2015. 
  2. ^ "Indonesian market sells monkey meat, other exotic animals". Rappler. Diakses tanggal June 23, 2017. 
  3. ^ Lamabadusuriya, S. P; Perera, C; Devasiri, I. V; Jayantha, U. K; Chandrasiri, N (1992). "An outbreak of salmonellosis following consumption of monkey meat". Journal of Tropical Medicine Hygiene. 95 (4): 292–295. PMID 1495128.