Penyerbuan Gedung Kapitol 2021

Revisi sejak 8 Januari 2021 17.00 oleh Hanamanteo (bicara | kontrib) (+)

Pada 6 Januari 2021, pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang Gedung Kapitol. Peristiwa ini mengganggu sesi bersama Kongres ketika suara dari Lembaga Pemilihan Umum akan disahkan dengan menegaskan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum presiden 2020. Peristiwa ini meneruskan banyak upaya gagal oleh Donald dan pendukungnya untuk membatalkan hasil pemilihan umum.

Serangan Gedung Kapitol 2021
Bagian dari Unjuk rasa pemilihan umum Amerika Serikat 2020–2021 dan upaya membatalkan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2020
Atas ke bawah, kiri ke kanan: Bendera pendukung Donald melambai di depan Gedung Kapitol, Presiden Donald Trump berpidato kepada kerumunan orang di unjuk rasa "Save America", pengunjuk rasa berkumpul di Black Lives Matter Plaza
Tanggal6 Januari 2021 (2021-01-06)
LokasiGedung Kapitol, Washington, D.C.
38°53′23.3″N 77°00′32.6″W / 38.889806°N 77.009056°W / 38.889806; -77.009056
SebabPenentangan terhadap penghitungan suara pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2020 oleh Lembaga Pemilihan Umum
Hasil
Jumlah korban
  • 4 tewas[3][4][5]
  • Tidak diketahui jumlah terluka
  • 80+ ditangkap[6]
  • 1 tewas[7]
  • 61 petugas terluka (56 polisi, 5 bukan polisi)[8][9]

Pada 5 dan 6 Januari, ribuan pendukung Donald berkumpul di Washington, D.C. untuk memprotes hasil pemilihan umum, yang salah diklaim Donald sebagai sasaran kecurangan pemilihan umum. Donald, pendukungnya, dan sekutunya menuntut Wakil Presiden Mike Pence dan Kongres menolak kemenangan Joe.[10][11][12] Pada pagi 6 Januari, pengunjuk rasa berkumpul di unjuk rasa "Save America"[13][14] di The Ellipse, tempat Presiden Donald berikut anaknya Donald Trump Jr. dan Rudy Giuliani berpidato. Donald mendorong pendukungnya untuk berjuang sekuat tenaga untuk Partai Republik untuk merebut kembali negara dan meminta pendukungnya untuk mengadakan pawai ke Gedung Kapitol.[15][16] Rudy meminta mereka untuk terlibat dalam "pengadilan lewat pertarungan",[17] dan Trump Jr. menggunakan bahasa serupa untuk menganjurkan "pengadilan lewat pertarungan" setelah ayahnya kalah dalam pemilihan.[18]

Unjuk rasa berujung kepada kerusuhan, ketika Gedung Kapitol diserang oleh pendukung Donald.[19] Kongres sedang mengadakan sesi pada saat itu, yaitu melanjutkan penghitungan suara oleh Lembaga Pemilihan Umum dan memperdebatkan hasil undi. Ketika para pengunjuk rasa tiba, petugas keamanan Gedung Kapitol mengevakuasi ruang Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta mengunci beberapa bangunan lain di kampus Gedung Kapitol. Para pengunjuk rasa menerobos keamanan untuk memasuki Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, menempati ruang Senat yang dievakuasi sementara penjaga mengeluarkan pistol untuk mencegah masuk ke lantai Dewan Perwakilan Rakyat yang dievakuasi.[20][21][22][23][24] Beberapa bangunan Kompleks Gedung Kapitol dievakuasi dan semua bangunan di kompleks kemudian ditutup.[25]

Seorang penyusup bernama Ashli Babbitt ditembak oloeh petugas keamanan semasa kebuntuan di luar ruangan Dewan Perwakilan Rakyat dan kemudian tewas karena luka-luka,[26][27][28] sementara tiga orang lainnya meninggal akibat keadaan darurat medis sepanjang hari.[29][30] Tiga alat peledak rakitan dilaporkan telah ditemukan, masing-masing di halaman Gedung Kapitol, kantor Komite Nasional Partai Republik dan Komite Nasional Partai Demokrat.[31][29]

Donald yang lambat menanggapi penyerangan itu akhirnya meminta pengunjuk rasa pulang ke rumah dengan damai, ia juga menggambarkan pengunjuk rasa sebagai patriot yang hebat dan sangat istimewa, menyatakan cinta kepada mereka, dan mengaitkan penyerbuan itu dengan pemilihan umum yang dicuri.[32][33] Akibatnya, Twitter mengunci sementara akun Donald dan menghapus tiga cuitannya karena melanggar perpaduan masyarakat, manakala Facebook melarangnya tanpa batas waktu setelah awalnya mengambil tindakan sementara yang serupa.[34][35][36] Kerumunan itu dibubarkan dari Gedung Kapitol malam itu. Proses pengesahan hasil pengitungan Lembaga Pemilihan Umum dilanjutkan segera setelah jam 20.00 dan dilanjutkan keesokan paginya.

Kerusuhan dan penyerangan Gedung Kapitol digambarkan sebagai pemberontakan, hasutan, dan terorisme dalam negeri.[37][38][39][40][41][42] Beberapa media menyebut tindakan tersebut sebagai percobaan kudeta oleh Donald.[43][44][45][46][47] Peristiwa ini adalah kali pertama Gedung Kapitol diserang sejak Pembakaran Washington oleh Britania semasa Perang 1812.[48][49]

Latar belakang

 
Presiden Donald Trump semasa kampanye pada tahun 2020.

Pada 3 November 2020, calon dari Partai Demokrat Joe Biden memenangi pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 2020, mengalahkan petahana dari Partai Republik Donald Trump. Berkali-kali Donald dan anggota Partai Republik lainnya mencoba membatalkan pemilihan umum dengan tuduhan palsu berupa penipuan pemilih yang meluas.[50]

Dengan Kongres dijadwalkan bertemu pada 6 Januari 2021 untuk menghitung hasil suara Lembaga Pemilihan Umum, Donald mengumumkan rencana unjuk rasa menjelang penghitungan untuk melanjutkan protesnya terhadap keabsahan hasil pemilihan umum di beberapa negara bagian. Pada 18 Desember, Donald mengumumkan, "Protes besar di [Washington,] D.C. pada 6 Januari. Hadirilah, jadilah liar!"[51] Pada 31 Desember, Walikota Washington, D.C. Muriel Bowser meminta agar pasukan Garda Nasional Distrik Columbia dikerahkan untuk menyokong polisi setempat semasa unjuk rasa yang telah diantisipasi. Ia menulis dalam permintaannya bahwa para garda tidak akan dipersenjatai serta bahwa mereka akan bertanggung jawab utamanya atas "manajemen kerumunan" dan pengarahan lalu lintas, sehingga polisi dapat berfokus terhadap masalah keamanan. Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Christopher C. Miller menyetujui permintaan tersebut pada 4 Januari 2021. Persetujuan itu mempekerjakan 340 pasukan, dengan tidak lebih dari 114 pasukan yang akan dikerahkan pada waktu tertentu.[52] Tiga hari sebelum kerusuhan, Pentagon menawarkan untuk mengirim Garda Nasional sebanyak dua kali, tetapi diberi tahu oleh Kepolisian Gedung Kapitol bahwa penawaran itu tidak perlu.[53]

Donald telah menghabiskan hari-hari sebelumnya untuk menyarankan agar Mike menolak kemenangan Joe, sebuah tindakan yang tidak termasuk dalam kekuatan konstitusional Mike sebagai wakil presiden, dan Donald mengulangi seruan ini dalam pidatonya pada pagi 6 Januari.[54] Sore hari yang sama, Mike menerbitkan surat kepada Kongres yang ia katakan tidak akan menantang kemenangan Joe.[54][55]

Perencanaan serangan

Banyak situs web yang digunakan untuk merencanakan peristiwa di Gedung Kapitol dianggap sebagai platform alt-tech, berbeda dari platform media sosial yang lebih besar seperti Reddit, Twitter, dan situs web lain yang telah menerapkan larangan untuk menyensor bahasa atau gambar yang ganas. Situs web seperti TheDonald.win, didirikan setelah pendahulunya dilarang oleh Reddit; layanan jejaring sosial Parler; aplikasi obrolan Telegram; dan lainnya digunakan untuk membahas unjuk rasa Donald sebelumnya dan membuat rencana untuk menyerang Gedung Kapitol.[56] Setidaknya sebuah grup, Stop the Steal, diunggah pada 23 Desember 2020, memaparkan rencana mereka untuk menduduki Gedung Kapitol dengan janji untuk "meningkat" jika mereka mendapat tentangan dari penegak hukum.[57] Banyak dari oster yang direncanakan mungkin untuk kekerasan sebelum peristiwa, dengan beberapa orang membicarakan cara menghindari polisi di jalan dan alat apa yang harus dibawa untuk membantu membuka pintu.[58]

Lihat pula

Catatan

Referensi

  1. ^ a b "What happened in Washington DC yesterday? A timeline of insurrection". The Independent (dalam bahasa Inggris). 2021-01-07. Diakses tanggal 2021-01-08. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NPRfence
  3. ^ CNN, Eric Levenson, Amir Vera and Mallika Kallingal. "What we know about the 5 deaths in the pro-Trump mob that stormed the Capitol". CNN. 
  4. ^ McEvoy, Jemima. "These Are The Four People Who Died Amid The Capitol Riot". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal January 7, 2021. 
  5. ^ Terruso, Julia. "He organized a bus of Trump supporters from Pa. for 'the first day of the rest of our lives.' He died in D.C." Philadelphia Inquirer (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal January 7, 2021. 
  6. ^ Perez, Evan; Herb, Jeremy; Polantz, Katelyn; Scannell, Kara; Carrega, Christina (January 7, 2021). "Prosecutors 'looking at all actors,' including Trump, as charges are filed against Capitol rioters". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 8, 2021. Diakses tanggal January 8, 2021. 
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PGDED
  8. ^ Raju, Manu; Barrett, Ted (January 7, 2021). "Facing criticism, US Capitol Police details response to violent mob, 14 suspects arrested and 50 officers injured". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 8, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  9. ^ Thrush, Glenn; Dewan, Shaila; Eligon, John; MacFarquhar, Neil (January 7, 2020). "Questions mount over law enforcement's failure to protect the Capitol". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 8, 2021. Mr. Sund said more than 50 Capitol Police and Washington Metro Police officers had been injured, and several Capitol Police officers were hospitalized with serious injuries. 
  10. ^ Peñaloza, Marisa (January 6, 2021). "Trump Supporters Clash With Capitol Police At Protest". National Public Radio (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  11. ^ Amenabar, Teddy; Zauzmer, Julie; Davies, Emily; Brice-Saddler, Michael; Ruane, Michael E.; et al. (January 6, 2021). "Live updates: Hundreds storm Capitol barricades; two nearby buildings briefly evacuated; Trump falsely tells thousands he won". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  12. ^ Hooks, Scott Rodd, Kris. "Trump Supporters, Proud Boys Converge On California's Capitol To Protest Electoral College Count". www.capradio.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  13. ^ "As he seeks to prevent certification of election, Trump plans to attend DC rally". Katherine Faulders andJohn Santucci. ABA News. 5 January 2020. Diakses tanggal 7 January 2021. 
  14. ^ "Trump Supporters Gather, President Incites Chaos in DC". Anisa Holmes. NBC. 6 January 2020. Diakses tanggal 7 January 2021. 
  15. ^ McCarthy, Tom; Ho, Vivian; Greve, Joan E. (January 7, 2021). "Schumer calls pro-Trump mob 'domestic terrorists' as Senate resumes election certification – live". Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021 – via www.theguardian.com. 
  16. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BG
  17. ^ Blake, Aaron. "Analysis | 'Let's have trial by combat': How Trump and allies egged on the violent scenes Wednesday". Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  18. ^ Díaz, Elvia. "Donald Trump Jr. calls for 'total war' over election votes. That's beyond irresponsible". The Arizona Republic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-07. 
  19. ^ Barrett, Ted; Raju, Manu; Nickeas, Peter. "Pro-Trump mob storms US Capitol as armed standoff takes place outside House chamber". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  20. ^ Mangan, Amanda Macias,Dan (January 6, 2021). "U.S. Capitol secured hours after pro-Trump rioters invade Congress". CNBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  21. ^ Wagner, Meg; Macaya, Melissa; Hayes, Mike; Mahtani, Melissa; Rocha, Veronica; Alfonso III, Fernando (January 6, 2021). "Armed standoff taking place at House front door". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  22. ^ McEvoy, Jemima (January 6, 2021). "DC Protests Live Coverage: Entire Capitol Now On Lockdown As Protesters Enter The Building". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  23. ^ Lang, Brent; Littleton, Cynthia (January 6, 2021). "U.S. Capitol on Lockdown, Pro-Trump Protestors Breach Police Lines". Variety (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  24. ^ "1 shot dead, Congress evacuated, National Guard activated after pro-Trump rioters storm Capitol". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :5
  26. ^ "Trump supporters storm U.S. Capitol, with one woman killed and tear gas fired". Washington Post. January 6, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  27. ^ Matthews, Dylan (January 6, 2021). "Watch a tearful Trump supporter ask C-SPAN if her president lied to her". Vox (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. At least one of the group storming the Capitol, Trump supporter Ashli Babbitt, was killed by an unknown shooter after she had made it inside the Capitol building. 
  28. ^ "Man says San Diego woman killed in Capitol siege was his wife". KXAN Austin (dalam bahasa Inggris). January 7, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  29. ^ a b "4 died as Trump supporters invaded Capitol". Associated Press. January 6, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021 – via Politico. D.C. police officials also say two pipe bombs were recovered, one outside the Democratic National Committee and one outside the Republican National Committee. Police found a cooler from a vehicle that had a long gun and Molotov cocktail on Capitol grounds. 
  30. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DC-police-update
  31. ^ Shallwani, Pervaiz (January 6, 2021). "At least two real explosive devices in DC rendered safe by law enforcement". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  32. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hill Trump video
  33. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Durkee
  34. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama twitter-lock
  35. ^ Karni, Annie; Haberman, Maggie (January 6, 2021). "Trump openly condones supporters who violently stormed the Capitol, prompting Twitter to lock his account". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  36. ^ Mike Isaac; Kate Conger; Mohammed Hadi (January 7, 2021). "Facebook bans Trump indefinitely". The New York Times. 
  37. ^ "Conservative media members erupt with anger over protesters storming Capitol: 'This is domestic terrorism'". Fox News. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  38. ^ Natalie Dreier (January 6, 2021). "Capitol violence: What is sedition?". Cox Media Group National Content Desk. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021 – via KIRO. 
  39. ^ Trepany, Charles. "'This is domestic terrorism': Meghan McCain, Cardi B and more react to Capitol riot". USA TODAY. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  40. ^ Corn, David. "Donald Trump is now a terrorist leader". Mother Jones. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  41. ^ Johnson, Martin (January 6, 2021). "Cori Bush introduces legislation to sanction, remove all House members who supported election challenges". The Hill. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  42. ^ Jansen, Bart. "President-elect Joe Biden calls Capitol riot 'insurrection,' urges President Trump to 'end siege'". USA TODAY (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  43. ^ Graham, David A. (January 6, 2021). "This Is a Coup". The Atlantic (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  44. ^ Musgrave, Paul. "This Is a Coup. Why Were Experts So Reluctant to See It Coming?". Foreign Policy (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  45. ^ Solnit, Rebecca. "Call it what it was: a coup attempt". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  46. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama coleman
  47. ^ Jacobson, Louis (January 6, 2021). "PolitiFact – Is this a coup? Here's some history and context to help you decide". PolitiFact. Diakses tanggal January 7, 2021. A good case can be made that the storming of the Capitol qualifies as a coup. It’s especially so because the rioters entered at precisely the moment when the incumbent’s loss was to be formally sealed, and they succeeded in stopping the count. 
  48. ^ Justine Lofton (January 6, 2021). "Last U.S. Capitol breach was by British during War of 1812". MLive. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 7, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  49. ^ "a violent seizure of the US Capitol building by violent rioters – the first time the Capitol had been breached since 1814 during the War of 1812" https://www.cnn.com/2021/01/06/politics/donald-trump-electoral-college-riot-us-capitol/index.html Diarsipkan January 7, 2021, di Wayback Machine.
  50. ^ Beberapa sumber:
  51. ^ Carless, Will. "Nation's capital braces for violence as extremist groups converge to protest Trump's election loss". USA TODAY. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 5, 2021. Diakses tanggal January 7, 2021. 
  52. ^ Marquardt, Alex; Starr, Barbara; Main, Alison; Cole, Devan. "Pentagon approves DC mayor's request to deploy National Guard for upcoming demonstrations". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 6, 2021. 
  53. ^ "Capitol Police rejected offers of federal help to quell mob". Honolulu Star-Advertiser. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 8, 2021. 
  54. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  55. ^ "Read Pence's full letter saying he can't claim 'unilateral authority' to reject electoral votes". PBS News Hour. Associated Press. January 6, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 6, 2021. Diakses tanggal January 8, 2021. 
  56. ^ Lytvyenko, Jane; Hensley-Clancy, Molly (January 6, 2021). "The Rioters Who Took Over The Capitol Have Been Planning Online In The Open For Weeks". BuzzFeed News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal January 8, 2021. 
  57. ^ McEvoy, Jemima (January 7, 2021). "Capitol Attack Was Planned Openly Online For Weeks—Police Still Weren't Ready". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal January 8, 2021. 
  58. ^ Frenkel, Sheera (January 6, 2021). "The storming of Capitol Hill was organized on social media". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal January 8, 2021. 

Pranala luar

Templat:Kepresidenan Donald Trump