Semadi
Semadi atau meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari.[1] Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan.[2] Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.[2]
Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu.[3] Kita mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita lepaskan.[3] Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar.[4]
Guru terbaik untuk meditasi adalah pengalaman.[5] Tidak ada guru, seminar, atau buku-buku meditasi yang dapat mengajarkan secara pasti bagaimana seharusnya kita melakukan hidup bermeditasi.[5]
Setiap orang dapat secara bebas memberikan nilai-nilai tersendiri tentang arti meditasi bagi kehidupannya.[6] Oleh karena hanya dengan mempraktikkan semadi dalam hidup, orang bisa merasakan manfaat suatu perjalanan semadi.[6] Ada banyak arti tentang semadi, di antaranya adalah:[7]
- Jalan untuk masuk dalam kesadaran jiwa.
- Jalan untuk introspeksi diri.
- Jalan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta.
- Jalan untuk mengubah hidup.
- Jalan untuk meraih ketenangan batin.
Manfaat dan kegunaan semadi
Semadi atau meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama dengan melamun sehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak ada gunanya.[5] Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena orang yang melakukan meditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia lakukan.[5]
Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung kita rasakan secara fisik.[6] Salah satu manfaat tersebut adalah kesembuhan yang kita peroleh, jika kita menderita sakit tertentu.[6] Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik.[8] Saat anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalin memompa hormon-hormon stres.[8]
Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun.[8] Selama meditasi, lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya napas.[9] Pada masa lalu testimoni mengenai manfaat meditasi datang hanya dari orang-orang yang mempraktikkan meditasi.
Saat ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara objektif.[10] Riset atas para pendeta oleh Universitas Wisconsin menunjukkan bahwa praktik meditasi melatih otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang merasa bahagia.[10]
Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan serotonin serta menurunkan hormon stres kortisol.[1]
Dr. Herbert Benson, seorang ahli jantung dari Universitas Harvard, adalah orang pertama yang dengan penuh keyakinan menggabungkan manfaat meditasi dengan pengobatan gaya barat.[11] Secara ilmiah, ia menjelaskan manfaat-manfaat dari meditasi yang telah dipraktikkan orang selama berabad-abad.[11] Manfaat meditasi:[12]
- Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan sel tubuh akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
- Mampu mengatur dan mengendalikan orang lain serta memaafkannya.
- Mampu mengerti orang lain dan memaafkannya.
- Selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi sesama.
- Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan baik.
Referensi
- ^ a b Vitahealth, "Gagal Ginjal: Informasi Lengkap untuk Penderita dan Keluarganya", Gramedia Pustaka Utama, 9792234403, 9789792234404.
- ^ a b Drs. Agus M. Hardjana, M.Sc., Ed., "Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal", Kanisius, ISBN 979-21-0703-7, ISBN 978-979-21-0703-6.
- ^ a b Bumbunan Sitorus, "Be Still", Elex Media Komputindo, ISBN 979-27-2264-5, ISBN 978-979-27-2264-2.
- ^ Anand Krishna, "Meditasi untuk Manajemen Stres & Neo Zen Reiki untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani", Gramedia Pustaka Utama, 2001, ISBN 979-605-912-6, ISBN 978-979-605-912-6.
- ^ a b c d Tjiptadinata Effendi, "Meditasi: Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda", Elex Media Komputindo, ISBN 979-20-3087-5, ISBN 978-979-20-3087-7.
- ^ a b c d Tjiptadinata Effendi, "Meditasi Jalan Menuju Kesembuhan Lahir dan Batin", Elex Media Komputindo, ISBN 979-20-7010-9, ISBN 978-979-20-7010-1.
- ^ Tjiptadinata Effendi, "Never Ending Meditation", Elex Media Komputindo, ISBN 979-27-0189-3, ISBN 978-979-27-0189-0.
- ^ a b c "Panduan Holistik Kehamilan-hc", Kaifa, ISBN 979-3659-95-5, ISBN 978-979-3659-95-4.
- ^ Riant Nugroho Dwijowijoto, "Otonomi daerah: desentralisasi tanpa revolusi: kajian dan kritik atas kebijakan desentralisasi di Indonesia, Bagian 4", Elex Media Komputindo, 2000, ISBN 979-20-1789-5, ISBN 978-979-20-1789-2.
- ^ a b Melani, "Be Optimal: Reach Real Success in", Elex Media Komputindo, ISBN 979-27-4380-4, ISBN 978-979-27-4380-7.
- ^ a b Bob Losyk, "Kendalikan Stres Anda", Gramedia Pustaka Utama, ISBN 979-22-2569-2, ISBN 978-979-22-2569-3.
- ^ Th. Aq. M. Rochadi Widagdo, Pr., "Meditasi Itu Keheningan: Pedoman Praktis Berdoa", Kanisius, ISBN 979-21-0685-5, ISBN 978-979-21-0685-5.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Cara Meditasi Penenang Hati
- (Indonesia) Meditasi Kesehatan
- (Indonesia) Kesadaran Terhadap Napas (Anapanasati)