Derby Athena atau juga disebut Derby of Eternal Enemies adalah persaingan dan permusuhan antara dua klub sepak bola yang berasal dari Athena, ibukota Yunani, yakni Panathinaikos dan Olympiakos.[1] Meskipun Liga Super Yunani kurang mendapat sorotan di kancah sepak bola Eropa, namun tidak dengan Derby Athena. Perseteruan antara Panathinaikos dan Olympiakos disebut-sebut sebagai salah satu rivalitas paling berdarah dalam sepak bola.[2] Rivalitas kedua klub yang berasal dari Athena ini bukan hanya karena memperebutkan gengsi sebagai wakil Athena, tetapi juga dilatarbelakangi sejarah, ekonomi, dan politik.[3]

Suasana Stadion Karaiskakis saat Olympiakos melawan Panathinaikos dalam lanjutan Liga Super Yunani pada 2006.

Latar Belakang

Sebagai sebuah klub sepak bola, Panathinaikos didirikan pada 1908 di Athena. Sementara Olympiakos didirikan 17 tahun kemudian di Piraeus, sebuah kota pelabuhan yang sesungguhnya masih masuk dalam wilayah Athena.[3] Sejak lama warga di kedua wilayah tersebut memiliki kebencian dan kecemburuan satu sama lain, hal ini kemudian terkristalisasi dalam persaingan sepak bola.[4]

Konflik Kelas Sosial

Bila ditarik lebih jauh, konflik kelas sosial di Athena sudah terjadi sejak zaman Yunani kuno. Sejak zaman Yunani kuno itu, wilayah pusat Athena memang terkenal sebagai pemukiman kelas borjuis. Sementara Piraeus lebih terkenal sebagai wilayahnya kelas pekerja karena adanya aktivitas pelabuhan yang besar di sana.[4] Bagi orang-orang Athena, kawasan Piraeus adalah aib bagi Yunani, karena banyaknya aktivitas kriminal dan pelacuran yang melibatkan pelaut dari berbagai wilayah di Eropa dan Amerika. Sementara bagi orang-orang Piraeus, wilayah Athena adalah tempat berkumpulnya orang-orang kaya yang membuat iri.[3]

Sejak itulah kedua klub, baik Panathinaikos maupun Olympiakos selalu berusaha mempertahankan nilai-nilai pendukungnya. Bagi pendukung Olympiakos, kelas atas Yunani harus diberi pelajaran dengan cara mengalahkan Panathinaikos. Sementara bagi pendukung Panathinaikos, mengalahkan Olympiakos adalah mempertahankan kehormatan Yunani yang diwakili oleh kelas atas.[3]

Adu Gengsi

Meskipun berasal dari kelas pekerja, Olympiakos dapat dikatakan mengungguli Panathinaikos dalam hal prestasi. Dalam kompetisi domesti, Olympiakos memiliki 79 gelar juara, sementara Panathinaikos baru mengoleksi 44 gelar juara. Bahkan pada 1954 hingga 1959, Olympiakos berhasil membuat malu pendukung Panathinaikos dengan meraih juara di kandang rival mereka itu, Stadion Apostolos Nikolaidis.[3] Namun pada 1959 hingga 1974, Panathinaikos berhasil menjawab Olympiakos dengan berhasil meraih delapan gelar juara di seluruh kompetisi lokal Yunani.[4]

Antonios Nikopolidis

 
Antonios Nikopolidis, menjadi musuh publik pendukung Panathinaikos sejak kepindahannya ke Olympiakos.

Nama kiper tim nasional Yunani, Antonios Nikopolidis turut memanaskan permusuhan antara Panathinaikos dan Olympiakos. Nikopolidis adalah kiper bagi Panathinaikos sejak 1990, namun pada 2004 ia pindah ke Olympiakos.[4] Keputusan pindah Nikopolidis dari Panathinaikos ke Olympiakos membuat pendukung Panathinaikos marah besar dan menjadikannya musuh. Sejak kepindahannya ke Olympiakos, Nikopolidis kerap mendapatkan ejekan dan hinaan dari pendukung Panathinaikos mulai dari pengkhianat sampai disebut "menurunkan kasta dirinya".[3] Walaupun Nikopolidis berhasil membawa Yunani juara Piala Eropa 2004, ejekan dan hinaan dari pendukung Panathinaikos tidak berhenti.

Referensi

  1. ^ "7 Momen Ketika Rivalitas Antar Klub Berlanjut Terlalu Jauh". 90min.com (dalam bahasa Inggris). 2018-09-29. Diakses tanggal 2021-01-11. 
  2. ^ INDOSPORT.com (2015-11-10). "Rivalitas Klub Sepakbola Paling Panas (Part II)". INDOSPORT.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-11. 
  3. ^ a b c d e f Pratama, Gigih Windar (2018-08-16). "Derby of Eternal Enemies, Perseteruan Abadi Olympiacos vs Panathinaikos". Ligalaga. Diakses tanggal 2021-01-11. 
  4. ^ a b c d Aprialdi, Randy (2017-10-28). "Derbi Athena, Lebih Dari Sekadar Politik Sepakbola Antara Olympiakos dan Panathinaikos". Pandit Football Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-11.