Dea Anugrah
Dea Anugrah (lahir di Pangkalpinang, 27 Juni 1991) adalah seorang penulis, sastrawan, dan wartawan berkebangsaan Indonesia. Dea pernah bekerja di perusahaan media Tirto dan saat ini aktif menulis untuk Asumsi. Dea merupakan alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.[1][2]
Dea aktif menulis buku puisi, kumpulan cerita pendek, dan novel.[3][4]
Buku
- Penyair (Itu) Bodoh (Greentea Publishing, 2009)
- Misa Arwah (Indie Book Corner, 2015)
- Bakat Menggonggong (Buku Mojok, 2016)
- Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya (Buku Mojok, 2019)
- Kertas Basah (Gambang, 2020)
Antologi
- Suara-Suara Nurani dan Kalbu (2009)
- Teka-Teki tentang Tubuh dan Kematian (2010)
- Sebilah Sayap Bidadari (Pustaka Fahima, 2010)
- Memburu Matahari (Bisnis2030, 2011)
- Through Darkness to Light: A Bilingual Anthology of Indonesian Writing (Yayasan Mudra Swari Saraswati, 2013)
- Tubaba: Kerja Sastra dari Tulang Bawang Barat (Banana, 2016)
Penghargaan
Koleksi puisi Dea, Misa Arwah, merupakan salah satu kandidat dalam daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2016. Sementara itu, kumpulan cerpennya, Bakat Menggonggong, adalah salah satu dari daftar pendek Kusala Sastra Khatulistiwa 2017, dan termasuk ke dalam buku Indonesia terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia.
Dea juga merupakan salah satu penerima residensi Komite Buku Nasional tahun 2017.[5]
Catatan kaki
- ^ "Dea Anugrah". www.goodreads.com. Diakses tanggal 2018-11-23.
- ^ "Dea Anugrah: Hidup Terlihat Indah Kalau Kita Pesimistis". kumparan. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Sastra Baru bersama Dea Anugrah". Whiteboard Journal (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ "Dea Anugrah: Saya Menulis Agar Klean-klean Semua Pesimis". Nyimpang (dalam bahasa Inggris). 2019-06-30. Diakses tanggal 2019-11-05.
- ^ Agnes, Tia. "21 Penulis Indonesia Terpilih Ikuti Residensi ke Mancanegara". detikhot. Diakses tanggal 2018-11-23.