Bank Rakyat Indonesia Syariah

Revisi sejak 22 Januari 2021 06.37 oleh Ramdanarf (bicara | kontrib)

Bank Syariah Indonesia (disingkat BSI, sebelumnya bernama BRI Syariah) adalah lembaga perbankan syariah. Bank ini berdiri pada 1969, dahulu bernama Bank Jasa Arta, lalu diambil alih Bank Rakyat Indonesia, menjadi Bank Umum Syariah pada 2008. UUS Bank BRI digabung pada 2009.[1]

PT Bank Syariah Indonesia, Tbk.
Publik
Kode emitenIDX: BRIS
IndustriJasa keuangan/publik
DidirikanJakarta, Indonesia (2021)
Kantor pusatKantor Pusat di Jakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia Indonesia
Tokoh kunci
Hery Gunardi
Direktur Utama
ProdukKeuangan Syariah
IndukKementerian BUMN
Berkas:Logo Bank BRI Syariah.jpg
Logo BRI Syariah (hingga 2020)

Pada 1 Februari 2021, bank ini melakukan merger dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah dan pada saat yang sama, berganti nama menjadi Bank Syariah Indonesia.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Mulya E. Siregar
Komisaris : Suyanto
Komisaris : Masduki Baidlowi
Komisaris : Imam Budi Sarjito
Komisaris : Sutanto
Komisaris Independen : Bangun S. Kusmulyono
Komisaris Independen : M. Arief Rosyid Hasan
Komisaris Independen : Komaruddin Hidayat
Komisaris Independen : Eko Suwardi

Direksi

Direktur Utama: Hery Gunardi
Wakil Direktur Utama I: Ngatari
Wakil Direktur Utama II: Abdullah Firman Wibowo
Direktur Wholesale Transaction Banking: Kusman Yandi
Direktur Retail Banking: Kokok Alun Akbar
Direktur Sales and Distribution : Anton Sukarna
Direktur Information Technology : Achmad Syafii
Direktur Risk Management : Tiwul Widyastuti
Direktur Compliance and Human Capital : Tribuana Tunggadewi
Direktur Finance and Strategy : Ade Cahyo Nugroho

Dewan Pengawas Syariah

Ketua Dewan Pengawas Syariah : Mohamad Hidayat
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Oni Syahroni
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Hasanudin
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Didin Hafidhuddin

Pemegang saham

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 51,2%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25,0%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 17,4%
DPLK BRI - Saham Syariah 2,0%
PT BNI Life Insurance
PT Mandiri Sekuritas
Publik 4,4%

Pranala luar

  • Muhammad Nur Akbar

Referensi