Wikipedia:Bak pasir
Kebun Binatang Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di jalan Setail No. 1 Surabaya, KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara, didalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri lebih dari 2.806 binatang. Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces.
Sejarah
Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.
Susunan Pengurus Pertama Kebun Binatang Surabaya :
- Ketua: J.P Mooyman
- Sekretaris: A.H. de Wildt
- Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu :
- F.C. Frumau
- A. Lenshoek
- H.C. Liem
- J. Th. Lohmann
- Edw. H. Soesman
- M.C. Valk
Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa OOST-JAVA STOOMTRAM MAATSCHAPPIJ atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani / KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula. Dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk tinggal didalam kebun dan mengurus segala aktivitas kebun (pimpinan). Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektar dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.
Dalam perkembangannya KBS tlah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat rekreasi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.
Berita Terbaru
Agenda Uji Kelayakan dan Kepatutan
Pada tanggal 13 sampai dengan tanggal 15 Oktober 2008 diadakan Uji Kelayakan dan Kepatutan untuk mengisi lowongan jabatan. Selain untuk mengisi lowongan jabatan kepala bagian dan kepala seksi, agenda ini juga bertujuan untuk mengatur stuktur organisasi yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS nama baru bagi KBS/Kebun Binatang Surabaya). Perlu diketahui bahwa Dasar Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya yang sebetulnya sudah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 15 Juli 2003 tidak pernah diterapkan dalam kepengurusan PTFSS/KBS.
Peserta Uji Kelayakan dan Kepatutan ini berhak dan diikuti oleh karyawan PTFSS/KBS yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Sudah diangkat menjadi pegawai tetap/dinas.
2. Mempunyai pengalaman dinas minimal 10 tahun.
3. Pendidikan minimal diploma.
Anggota tim Uji Kelayakan dan Kepatutan adalah bukan karyawan PTFSS/KBS. Mereka adalah para profesional yang diharapkan secara independen memberikan hasil pemikiran mereka untuk kemajuan PTFSS/KBS.
Berikut ini adalah nama-nama para karyawan PTFSS/KBS yang masuk dalam daftar nominasi:
1. Sutoyo KBS
2. Drh. Rahmat Suharta KBS
3. Mutmainah, S.E. KBS
4. Drh. Jassi Arie Lissia KBS
5. M. Rofi'i KBS
6. Ngudi Cahyono, S.T. KBS
7. Abd. Mu'zi KBS
8. Witanto Nugroho, A.Md. KBS
9. Listiwarni KBS
10. Lintang Ratri Sunarwidhi KBS
11. Sukardi KBS
12. Sutini KBS
13. M. Kamil Efendi, S.H. KBS
14. Lamidi, S.E. KBS
15. Suroso C. KBS
16. Suyono, S.Pt. KBS
17. Mia Wiranti, A.Md. KBS
18. Pontjo Soewardono, S.H. KBS
19. Drs. Prasetyo Sandi P. KBS
20. Suwanto, S.Pd. KBS
21. Chasim, B.Sc. KBS
22. Agus Sumitro KBS
23. Slamet Samsudin KBS
24. Kadun Susanto KBS
25. Wini Hustiani, S.E. KBS
26. Suroso A. KBS
27. Sunardi KBS
28. Agus Supangkat, A.Md. KBS
29. Herry Wisnu Wijaya KBS
30. Drs. Sukarta KBS
31. Sri Pentawati, S.Pt. KBS
32. Hanif Asrori, S.Sos. KBS
33. Sujadi KBS
34. Drh. Irmanu Ommy Noorendra KBS
35. Suwarti, S.Pd. KBS
36. Tina Rosiana KBS
37. Siran KBS
38. Dra. Agustin S. Wahyuni KBS
39. Drs. M. Irfan KBS
40. Nurali Faisol, A.Md. KBS
41. Rusbagyo KBS
42. Lastri Pujiono, S.E. KBS
43. Bernad WL. Tobing, S.Pt. KBS
44. Drs. A. Warsito KBS
45. Rr. Widi Sri Pamungkas, S.E. KBS
46. Wahyu Sugianto, A.Md. KBS
47. Ernah Nurmaningsih, S.H. KBS
48. Lilis Murtiningsih Asih KBS
49. Waskito Suryo Adi KBS
50. Henny Noertiningsih, A.Md. KBS
51. H. Asep Kuswadi KBS
52. Budi Santosa KBS
53. Drh. Liang Kaspe KBS
54. Kasmu KBS
55. Suripto KBS
56. Hadi Mulyono, S.T. KBS
57. Bambang Saptohadi, B.Sc. KBS
Setelah dicermati ternyata ada beberapa nama yang tidak terdapat dalam daftar karyawan PTFSS/KBS. Mereka adalah:
1. Drh. Jassi Arie Lissia
2. Witanto Nugroho, A.Md.
3. Mia Wiranti, A.Md.
4. Drh. Irmanu Ommy Noorendra
5. Wahyu Sugianto, A.Md.
Orang-orang tersebut diatas adalah karyawan Rumah Sakit Hewan Setail yang notabene seharusnya mempunyai manajemen terpisah dengan PTFSS/KBS.
Melihat adanya orang-orang yang sebetulnya tidak berhak untuk mengikuti agenda Uji Kelayakan dan Kepatutan, para karyawan merasa curiga dan bertanya-tanya. Kejadian ini ditengarai adanya intervensi dari Stany Soebakir, Ketua Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya. Walaupun begitu agenda ini berjalan lancar dari awal sampai akhir.
Pranala luar
sha