Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Terperiksa [perubahan menunggu tinjauan]

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Hasan AsphaniBerkas:Hasan Aspahani.jpgPekerjaanWartawan, sastrawanKebangsaan Indonesia

Hasan Aspahani (lahir di Handil Baru, Kalimantan Timur, 9 Maret 1971; umur 49 tahun), adalah seorang penyair Indonesia, yang berasal dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukunya Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering mendapatkan penghargaan sebagai Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia 2016.

Aspahani lahir pada sebuah keluarga sederhana petani kelapa.[1] Dia bersekolah di SMAN 2 Balikpapan, sambil bekerja sebagai kartunis lepas di Surat Kabar Manuntung (Sekarang Surat Kabar Harian Kaltim Post). Setelah lulus SMA melanjutkan kuliah melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat Keahlian (PMDK) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sambil kuliah dia terus menulis puisi.

Setelah lulus dan menjadi sarjana pertanian, dia sempat bekerja di beberapa perusahaan. Kemudian dia bekerja sebagai wartawan hingga menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di Surat Kabar Harian Batam Pos. Istrinya bernama Dhiana, yang biasa disapanya Na' dan dan dua orang anak, Shiela dan Ikra.

Beberapa puisinya pernah terbit di Surat Kabar Jawa Pos (Surabaya), Surat Kabar Riau Pos (Pekanbaru), Surat Kabar Batam Pos (Batam), Sagang 2000 (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 200) Antologi Puisi Digital Cyberpuitika (YMS, Jakarta 2002), dan Dian Sastro for President 2 #Reloaded (AKY, Yogyakarta, 2003). Puisi Huruf-huruf Hattater dipilih sebagai salah satu dari 10 puisi terbaik lomba puisi 100 Tahun Bung Hatta (KPSP, Padang, 2002), dan Les Cyberletress (YMS, 2005). Hasan Aspahani juga menjadi kartunis koran Pos Metro Balikpapan yakni sebuah kartun strip komik dengan tokoh utama "si Jeko" tukang ojek dengan kelucuannya.[2][3][4][5]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]Sastra IndonesiaReferensi[sunting | sunting sumber]

^ Puisi Kompas: [1], diakses 16 Juni 2016^ Puisi Kompas: [2], diakses 16 Juni 2016^ Batam Pos: [3], diakses 16 Juni 2016^ Kompas Nasional:[4],diakses 16 Juni 2016^ Buku:Lelaki yang Dicintai Bidadari: [5], diakses 17 Juni 2016

Pranala luar[sunting | sunting sumber]Kumpulan Tips Puisi Hasan Aspahani[6]Aspahani, Reinkarnasi Sapardi dan SutardjiBuku Puisi Hasan Aspahani Luka Mata

Kategori: Orang hidup berusia 50Tanggal kelahiran 9 MaretKelahiran 1971Sastrawan IndonesiaTokoh Kalimantan Timur

Menu navigasi

Gusti bendara raden masPeringatan (2)Perhatian (0)Anda memiliki pesan baruPreferensiBetaDaftar pantauanKontribusiKeluar log

HalamanPembicaraan

BacaPerubahan tertundaSuntingSunting sumberPantau

Lainnya

Pencarian

Halaman UtamaPerubahan terbaruArtikel pilihanPeristiwa terkiniHalaman baruHalaman sembarang

Komunitas

Warung KopiPortal komunitasBantuan

Wikipedia

Tentang WikipediaPancapilarKebijakanMenyumbangHubungi kamiBak pasir

Bagikan

FacebookTwitter

Perkakas

Pranala balikPerubahan terkaitHalaman istimewaPranala permanenInformasi halamanKutip halaman iniButir di WikidataPranala menurut ID

Cetak/ekspor

Buat bukuUnduh versi PDFVersi cetak

Bahasa

Tambah interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 22 Februari 2020, pukul 05.10.Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk le

Biografi Sastrawan Indonesia, Hasan Aspahani

ahmsoleh

7 bulan yang lalu

Iklan

Hasan Aspahani merupakan penulis puisi, prosa, dan esai-esai kesusastraan dan kebahasaan mutakhir. Ia menulis buku puisi, novel, dan kumpulan esai, serta menulis di surat kabar dan website.

Pria kelahiran Kutai, 9 Maret 1971, ini merupakan sosok yang paling dicari bila bicara soal Chairil Anwar. Ia menulis novel perjalanan hidup Chairl Anwar dengan amat detail dan penggambaran yang amat baik.

Hasan Aspahani juga berprestasi dalam menulis puisi. Beberapa karyanya masuk nominasi lima besar di Kusala SAsgtra Khatulistiwa. Pada 2016, buku puisinya Pena Sudah Diangkat Kertas Sudah Mengering mendapat penghargaan sebagai buku puisi terbaik dalam Anugerah Hari Puisi Indonesia.

Tentang apa yang sedang ia kerjakan, bisa dilihat di http://www.matapuisi.com. Hasan Aspahani juga turut memelihara website http://www.haripuisi.com yang ia sebut Antologi Tumbuh. Penyair yang belakangan sering membuat konten Youtube ini, begitu menarik untuk diikuti.

Kamu bisa mengikuti berbagai ulasan menariknya tentang sastra Indonesia mutakhir di kanal Youtubenya Juru Baca, Twitter @jurubaca, Instagram @hasanaspahani.

Karya-Karya Hasan Aspahani

Berikut ini karya-karya Hasan Aspahani yang saya kutip dari matapuisi.com dan tentu perlu kamu ketahui, dan bila bisa jadi koleksi:

1. Orgasmaya, Yayasan Sagang, Kumpulan Puisi, Pekanbaru, 2007. Buku ini meraih Lima Besar (short list) Kusala Sastra Khatulistiwa 2008 dan Buku Terbaik Anugerah Bulang Linggi, Dewan Kesenian Kepri, 2008.

2. Menapak ke Puncak Sajak – Jangan Menulis Puisi Sebelum Baca Buku ini!,  Koekoesan, Depok, 2007.

3. Telimpuh, Koekoesan, Kumpulan Puisi, Depok, 2009. Meraih Sepuluh Besar (Long List), Kusala Sastra Khatulistiwa 2009.

4. Luka Mata, Koekoesan, Kumpulan Puisi, Depok, 2010. Meraih Lima Besar (Short List) Kusala Sastra Khatulistiwa, 2011.

5. Lelaki yang Dicintai Bidadari, Kumpulan Puisi, Penerbit Kiblat, Bandung, 2011.

6. Mahna Hauri, Kumpulan Puisi Dwibahasa, Koekoesan, Depok, 2012. Meraih Lima Besar (Short List) Kusala Sastra Khatulistiwa, 2012.

7. Chairil – Sebuah Biografi, Gagas Media, Jakarta, 2016. Meraih Anugrah Sastra Badan Bahasa kategori Buku Esai Terbaik, 2018 dan 5 Besar Buku Terbaik Non-Fiksi Festival Pembaca Indonesia (Goodread), 2017.

8. Pena Sudah Diangkat, Kertas Sudah Mengering, Kumpulan Puisi, Gramedia, Jakarta, 2016. Meraih Buku Terbaik Anugerah Hari Puisi, 2016.

9. Duka Manis (DivaPress, Yogyakarta, 2018).

9. Ya, Aku Lari! (DivaPress, Yogyakarta, 2019)

11. Aviarium (Gramedia, Yogyakarta, 2019). Meraih Long List Kusala Sastra Khatulistiwa 2019. Sebagian sajak dari buku ini sedang sedang diterjemahkan oleh seorang penerjemah di Inggris.

13. Menyentuh Jantung Bahasa, Meraih Hati Puisi (JBS, Yogyakarta, 2019).

14. Persimpangan (Gagasmedia, Jakarta, 2019).

Iklan

Share this:

Terkait

  • Kontroversi Puisi Esai
  • 23 Oktober 2018
  • dalam "artikel"
  • Biografi Penyair Hasta Indriyana
  • 26 Mei 2020
  • dalam "biografi"
  • Pendekar Bahasa Bukan Pakar Bahasa
  • 7 Februari 2020
  • dalam "bahasa"

Kategori: biografi

Tag: biografi sastrawan indonesia, hasan aspahani, penyair hasan aspahani

Berikan Komentar

Rasionansi

Kembali ke atas Iklan