Azikin Solthan

Drs. H. Azikin Solthan lahir di Bantaeng, 7 Agustus 1953. Kiprahnya sebagai Bupati Bantaeng selama dua periode (1998-2003; 2003-2008) membuatnya berhasil maju menduduki kursi DPR-RI selama dua periode (2014-2019, 2019-2024). Azikin mempunyai prinsip dalam Bahasa Bugis yaitu “Resopa temanggingi naletei pammase Dewata” yang artinya “Hanya dengan kerja keras serta doa, akan dikabulkan Tuhan Maha Pencipta.

Kehidupan

Azikin Solthan lahir di Bantaeng, 7 Agustus 1953. Ayahnya, Haji Solthan, merupakan Bupati Bantaeng periode 1966-1971. Sejak kecil ia sudah dibimbing oleh ayahnya tentang kepemimpinan, dan keterampilan berbicara di depan umum. Setelah lulus SMA, Azikin Solthan telah menjadi pegawai Pemda pada tahun 1974. Kemudian ia melanjutkan studinya ke APDN, dan berlanjut ke Pasca Sarjana LAN-Unhas. Setelah itu, ia melanjutkan studi S3-nya ke UNM Makassar pada tahun 2008. Untuk mempertajam kemampuan kepemimpinannya, Azikin Solthan aktif menjadi kader dari Partai Golkar ketika menduduki bangku kuliah. Karirnya beranjak naik sehingga ia mampu menduduki kursi sebagai Bupati Bantaeng dua periode (1998-2003; 2003-2008). Setelah lepas dari jabatan sebagai bupati, Azikin Solthan melanjutkan karirnya sebagai Kepala Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan, dan Penasihat Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Pada tahun 2014, Azikin Solthan bergabung menjadi kader Partai Gerindra dan berhasil menduduki kursi DPR-RI setelah memenangkan suara di pemilu dapil Sulawesi Selatan 1 selama dua periode (2014-2019, 2019-2024). Berkat kerja kerasnya, pada tahun 2005 Azikin Solthan mendapat beberapa penghargaan yaitu di antaranya berupa Satya Lencana Wira Karya Bidang KB dan Satya Lencana Karya Satya XXX yang diberikan langsung oleh Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai Presiden RI ke 6.