Gerhana Matahari 9 Maret 2016

gerhana matahari yang lintasannya totalitasnya hanya melintasi daratan Indonesia sisanya lautan samudera Pasifik

Pada 9 Maret 2016, sebagian besar Pasifik, meliputi Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara dan benua Australia menyaksikan gerhana matahari. Di sebelah timur Samudera Pasifik, gerhana matahari total terjadi selama lebih dari 4 menit.

Gerhana matahari 9 Maret 2016
Totalitas gerhana dengan manik Baily, diamati dari Balikpapan, Indonesia
Peta
Jenis gerhana
JenisTotal
Gamma0.2609
Magnitudo1.045
Gerhana maksimum
Durasi249 sec (4 m 9 s)
Koordinat10°06′N 148°48′E / 10.1°N 148.8°E / 10.1; 148.8
Lebar jalur maksimum155 km (96 mi)
Waktu (UTC)
Puncak gerhana1:58:19
Referensi
Saros130 (52 of 73)
Katalog # (SE5000)9543

Sebagian besar India dan Nepal mengalami gerhana matahari parsial. Sementara itu, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini menyaksikan lebih dari 50% gerhana sebagian. Sedangkan Kamboja, Myanmar, Vietnam dan Thailand akan melihat sekitar 50% gerhana matahari sebagian. Sementara Australia, Tiongkok, Jepang dan Alaska mendapatkan kurang dari 50% gerhana sebagian.

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, gerhana matahari total ini pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, yaitu pada 1983, 1988, dan 1995. Gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 diperkirakan baru akan terjadi lagi pada 2023.

Gerhana matahari total ini bisa disaksikan dengan jelas di 12 provinsi dari Indonesia bagian barat sampai timur. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, waktu puncak terjadinya gerhana adalah pada pukul 07.20 WIB dan 07.21 WIB. Untuk Indonesia bagian tengah, puncak gerhana matahari total terjadi pada pukul 08.35 WITA. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur, puncak gerhana ini terlihat pada pukul 09.50 WIT.

Provinsi yang penduduknya bisa melihat gerhana matahari total adalah Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Selain itu, wilayah lain, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, serta Maluku Utara.

Wilayah Indonesia lain yang tidak berada di 12 provinsi tersebut tetap bisa menyaksikan gerhana matahari meski hanya sebagian yang terlihat. Menurut LAPAN, gerhana matahari total itu hanya akan terlihat selama 1,5-3 menit.[1]

Tabel waktu perkiraan gerhana matahari

Jadwal gerhana untuk beberapa tempat[2]
Kota Mulai fase parsial Mulai totalitas Akhir totalitas Akhir fase parsial Zona waktu
Pulau Pagai Utara, Indonesia matahari terbit 06:25 07:18:23 07:20:15 08:25:56 UTC+7h (WIB)
Palembang, Indonesia 06:20:29 07:20:48 07:22:41 08:31:27 UTC+7h (WIB)
Jakarta, Jawa, Indonesia 06:19:51 hanya sebagian 08:43:41 UTC+7h (WIB)
Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia 07:27:51 08:37:47 08:39:52 10:00:34 UTC+8h (WITA)
Pulau Ternate, Indonesia 08:36:03 09:51:40 09:54:19 11:20:50 UTC+9h (WIT)
Kuala Lumpur, Malaysia 07:24:22 hanya sebagian 09:31:00 UTC+8h
Singapura 07:23:01 hanya sebagian 09:32:54 UTC+8h
Manila, Filipina 07:51:14 hanya sebagian 10:14:20 UTC+8h
Bangkok, Thailand 06:39:03 hanya sebagian 08:32:39 UTC+7h
Gerhana terlama, Samudra Pasifik (Durasi: 4m09d) 00:02:41 01:55:06 01:59:16 03:30:25 UTC
Darwin, Australia 09:07:29 hanya sebagian 11:35:00 UTC+9.5h
Pulau Yap, Mikronesia 10:02:49 hanya sebagian 13:01:48 UTC+10h
Hawaii, Amerika Serikat 8 Maret, 16:36:52 hanya sebagian 18:30:06 UTC-10h

Gambar

Foto gerhana matahari

Prangko

Berkas:Prangko Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016.jpg
Carik kenangan yang diterbitkan Pos Indonesia dalam rangka memperingati peristiwa Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016

Pada peringatan peristiwa Gerhana Matahari Total 2016, yang terjadi pada 9 Maret 2016, PT. Pos Indonesia, menerbitkan seri prangko non-definitif, prangko istimewa seri Gerhana Matahari Total 2016, yang diterbitkan pada 23 Februari 2016. Pada hari Sabtu, 27 Februari 2016, dilakukan penandatanganan Sampul Hari Peringatan di Observatorium Bosscha oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Bapak Rudiantara, Direktur Utama PT. Pos Indonesia, Bapak Gilarsi W. Setijono dan Rektor ITB, Bapak Prof. Kadarsah Suryadi.[3]

Bacaan lebih lanjut

  • Raffetseder: Sonnenfinsternis. Das Mysterium der reisenden Nacht. Hugendubel, München 1999
  • Littmann, Espenak, Willcox: Totality: Eclipses of the Sun. Oxford University Press, 2008, ISBN 978-0-19-963209-4
  • F. Espenak, J. Meeus: Five Millennium Catalog of Solar eclipses, NASA/TP-2009-213174

Referensi

  1. ^ Lapan: Gerhana Matahari Total Sapa Indonesia pada 9 Maret 2016 Tempo.co, tanggal 21 Januari 2016. Diakses tanggal 21 Januari 2016.
  2. ^ Harrington: Sonnen- und Mondfinsternisse beobachten, Spektrum Verlag, ISBN 3-8274-1329-X
  3. ^ "Penerbitan Prangko Seri Gerhana Matahari Total 2016". Pos Indonesia. 26 Februari 2016. Diakses tanggal 8 Agustus 2020. 

Pranala luar