Rumpun Apokayan
Rumpun Apokayan adalah salah satu rumpun suku Dayak yang tersebar di Serawak, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.[1][2] Rumpun suku Apokayan berawal dari pinggiran Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur.[3] Menurut legenda pada masyarakat Dayak Apokayan, orang Kayan merupakan cikal bakal dari semua suku-suku kecil dayak yang berada di sepanjang sungai Kayan.[4] Terdapat kurang lebih 64.900 jiwa yang saat ini dirumpun suku dayak Apokayan.[3]
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Kalimantan Timur: 30.000'. Sarawak: 13.400. Kalimantan Barat | |
Bahasa | |
Bahasa Dayak, Melayu, Indonesia | |
Agama | |
Kekristenan | |
Kelompok etnik terkait | |
Kenyah Kayan |
Adapun Suku-suku dayak yang termasuk dalam rumpun Apokayan adalah:
3 Suku Dayak tersebut masih lagi terpecah menjadi 60 sub-sub suku yang tersebar pada 60 lokasi pemukiman yang ada di Kalimantan dan menjadi sub-sub suku paling kecil (Sedatuk), yang masih memiliki silsilah secara keluarga.[1] Adapun sub suku-suku Dayak yang termasuk rumpun Apokayan adalah:[5] Terdapat kurang lebih 64.900 jiwa yang saat ini dirumpun suku dayak Apokayan.[3]
Letak Geografis
Secara geografis Apo Kayan dapat juga diartikan sebagai dataran tinggi yang berada di Perbatasan Kalimantan Timur dan Serawak.[6] Termasuk dalam Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Daerah ini memiliki ketinggian antara 450 sampai 1.700 meter diatas permukaan laut.[6] Kini daerah Apokayan banyak dipromosikan oleh Dinas Pariwisata pemerintahan setempat, serta para agen-agen perjalanan wisata. Menawarkan destinasi wisata yang tergolong daerah terpencil menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.[7]
Adat Budaya
Keunikan masyarakat Suku Dayak Apokayan adalah, baik laki-laki maupun perempuan, memakai anting dan memiliki tato di kaki dan tangan.[8] Menurut kepercayaan leluhur, anting menandakan perbedaan antara manusia dan binatang.[8] Sementara, tato menandakan perbedaan derajat hidup. Menurut mereka, semakin banyak guratan tato di tubuh, semakin tinggi tingkat sosial di masyarakat.[8] Namun, saat ini, tradisi memakai anting dan tato mulai ditinggalkan oleh generasi muda Suku Apokayan. Pasalnya, mereka merasa malu berada di tengah kemajuan zaman jika menerapkan tradisi tersebut.[8]
Suku Dayak Kenyah
Dayak Kenyah terdiri dari 24 suku kecil:[1]
1 Kenyah 13 Lepo Tau 2 Kenyah Bauh 14 Lepo Jalan 3 Lepo Payah 15 Lepo Bam 4 Uma Klap 15 Lepo Tukung 5 Nyibung (Saban) 17 Lepo Aga 6 Lepo Maut 18 Lepo Bakung 7 Ma Long 19 Baka 8 Ma Alim 20l Lepo Lepo 9 Lepo Ko 21 Lepo Lisan 10 Ma Badang 22 Lepo Kayan 11 Ulun Nerau 23 Ngure/Urik 12 Ulun 24 Lepo Kulit
Suku Dayak Kayan
Dayak Kayan terdiri dari 10 suku kecil:[1]
1 Uma Pliau 6 Uma Daru 2 Uma Puh 7 Uma Paku 3 Uma Samuka 8 Uma Bawang 4 Uma Naving 9 Uma Juman 5 Uma Lasung 10 Uma Leken
Suku Dayak Bahau
Dayak Bahau terbagi lagi menjadi 26 suku kecil:[1]
1 Saputan 14 Ma Lowang 2 Pnihing 15 Ma Aging 3 Kayan 16 Ma Pagung 4 Long Glat 17 Ma Bau/Uban 5 Ma Suling 18 Uvan Dali 6 Long Mai 19 Bahau 7 Uma Lohat 20 Uwang Hurai 8 Hwang Ana 21 Uvang Mekan 9 Hwang Tring 22 Uvang Boh 10 Segai 23 Uvang Sirap 11 Modang 24 Uma Mehak 12 Melarang 25 Uma Teliba 13 Ma Belur 26 Tunjung Linggal
Referensi
- ^ a b c d e Tjilik Riwut, (1979). Kalimantan Membangun. Jayakarta Agung Offset. Hal. 234
- ^ Marcus AS, (1997). Kehidupan Suku Dayak Apokayan. Ambon: Lontar Patimura. Hal. 23-27
- ^ a b c Indanesia.com Laman Introduction to Apokayan Diakses 23 Maret 2015.
- ^ "Suku Dayak Apokayan". Proto Malayan. Diakses tanggal 23 Maret 2015.
- ^ "Dayak Apokayan". Huma Betang. Diakses tanggal 23 Maret 2015.
- ^ a b "Pengertian Arti Apokayan". Arti Pengerian.info. Diakses tanggal 5 April 2015.
- ^ "Apokayan Destination". Oociteis.org. Diakses tanggal 5 April 2015.
- ^ a b c d "Tradisi Suku Dayak Apokayan Mulai Menghilang". Liputan6.com. Diakses tanggal 5 April 2015.