Sepauk, Sintang

kecamatan di Sintang, Kalimantan Barat
Revisi sejak 13 Maret 2006 12.17 oleh *drew (bicara | kontrib) (kategori, hapus pov)

Disebut juga Nanga Sepauk. Selain penduduk asli suku bangsa Dayak, Sepauk di huni oleh orang Tionghoa suku Hakka dan orang Melayu.

Menurut cerita orang tua, orang orang Hakka datang dari China selatan dengan tujuan mencari emas di akhir abad 19 (tahun 1800an). Setelah menetap beberapa lama, timbul perselisihan antara pencari emas ini dengan pemerintah penjajah belanda. Perairan sungai Kapuas sempat di blokir oleh tentara Belanda selama beberapa lama. Tentara Belanda berharap dengan di blokir mereka akan menyerah karena kehabisan sumber makan. Ternyata para pencari emas telah menjalin hubungan tukar menukar dengan orang dayak se tempat. Bahkan banyak yang telah ber cocok tanam dan hidup berkecukupan se iring dengan orang dayak setempat.

Perlahan lahan mereka tidak lagi ada pikiran untuk pulang ke Tiongkok, suatu yang sangat jarang terjadi di bagian dunia lain pada waktu itu. (sumber: Encyclopaedia Britanica dan cerita lisan)