Damarwulan (seri televisi 2013)
Damarwulan atau DAMARWULAN 2013, PT Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR) yang merupakan Partner dari SURYA CITRA TELEVISI INDONESIA (SCTV) Bekerjasama Genta Buana Paramita Production, mulai 17 Juni 2013 akan mempersembahkan sinetron drama kolosal Damarwulan, yang membawa penonton pada suasana zaman kerajaan Majapahit yang mengambil lokasi syuting di Desa Sodong, Cileungsi, Kabupaten Bogor, yang berdiri di atas tanah seluas 25 ribu hektare.[1] [2] Sinetron Drama Kolosal ini kian banyak disukai Masyarakat, terbukti Ratting beberapa Episode berhasil menembus 5 Besar hingga Episode Tamat.
Damarwulan 2013 | |
---|---|
Berkas:Damarwulan (poster).webp | |
Genre | Epos Laga |
Pembuat | Genta Buana Paramita |
Sutradara | Jhony TRK & Marchiano |
Pemeran | Rico Verald Anindika Widya Poppy Bunga Fery Ixel Guntara Hidayat Sean Hasyim Ben Prihartono Arief Norman |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 152 Episode |
Produksi | |
Produser | Budhi Sutrisno |
Lokasi produksi | Jakarta |
Durasi | 19.00 - 21.00 (2 Jam) |
Rumah produksi | Genta Buana Paramita |
Distributor | Genta Buana Paramita |
Rilis asli | |
Rilis | Senin, 17 Juni – Minggu, 20 Oktober 2013 |
Acara terkait | |
Damar Wulan (serial televisi) Gajah Mada (sinetron) Raden Kian Santang |
Pemeran
Sinopsis
Suara gong tiba-tiba bergema dari arah alun-alun Kerajaan Majapahit, saat Ratu Kencana Wungu yang bertahta di Kerajaan Majapahit menggelar sayembara bagi siapa saja yang bisa membunuh Kebo Mancruet, pemberontak yang selama ini membuat resah dan bernafsu untuk mengguulingkan sang ratu dari tahtanya, bagi yang berhasil akan dijadikan suaminya menjadi raja di Keraton Majapahit. Meskipun banyak pendekar tangguh yang ikut sayembara itu, tetapi belum juga ada yang berhasil mengalahkan pemberontak yang aksinya semakin menggila itu, karena Kebo Mancruet yang memang terkenal memiliki ilmu kedigdayaan yang tinggi. Pada saat kondisi semakin mendesak itulah muncul tokoh pemuda tampan berilmu tinggi bernama Jaka Umbaran, lewat pertarungan seru dan alot, Jaka Umbaran akhirnya bisa mengalahkan dan membuat Kebo Mencruet bertekuk lutut dan membawa serta kepala musuhnya itu ke hadapan Ratu Kencana wungu, sambil menagih janji sang ratu yang akan menikahinya dan menjadikannya raja di Majapahit. Bagaikan mendengar petir di siang bolong, betapa terkejutnya Jaka Umbaran, ternyata Ratu kencana Wungu mengingkari janjinya, ia beralasan Jaka Umbaran sudah tidak gagah dan setampan dulu lagi, pasalnya kondisi Jaka Umbaran pasca bertarung mengalahkan Kebo Mancruet, telah membuatnya cacat fisik, kakinya yang dulu kuat dan kekar telah menjadi pincang dan tangannyapun patah. Setelah menjadi cacat, Jaka Umbaran pun mengganti namanya menjadi Minak Jinggo, tetap tak mau menyerah untuk mendapatkan sang ratu, dengan menggunakan senjata gada saktinya dia terus melakukan segala upaya agar Ratu Kencana Wungu mau menepati janjinya. Melihat kegigihan dan kenekatan Minak Jinggo yang semakin kalap, Ratu Kencana Wungu meminta bantuan Patih Lohgender dan menyuruhnya untuk mencari cara dalam menumpah Minak Jinggo, tetapi karena kesaktiannya itu ternyata tidak dapat dikalahkan malah semakin menjadi-jadi dan bertambah kesaktiannya, dengan membabi buta ia justeru berhasil menguasai sejumlah daerah kekuasaan Majapahit. Dalam situasi yang semakin mencekam karena pemberontakan itu, pada satu malam sang ratu bermimpi bertemu dipertemukan dengan sosok seorang pemuda yang akan berhasil menumpas kejahatan Minak Jinggo, yang mana pemuda tersebut bekerja sebagai perawat istal kuda milik Patih Lohgender. Pemuda yang hadir di dalam mimpi sang ratu ternyata tak lain seorang pemuda sederhana bernama Damarwulan, tetapi di luar dugaan Ratu Kencana Wungu, Patih Lohgender ternyata mempunyai niat buruk, ia malah hendak membunuh Damarwulan karena takut tersaingi. Tapi Damarwulan sendiri memang sudah mengetahui gelagat buruk sang patih Majapahit itu, ia sendiri memendam rasa benci kepada Patih Lohgender yang telah membuat ayah Damarwulan yaitu, Patih Udara tersingkir karena fitnah keji yang ditiupkan Patih Lohgender, begitupun dengan ibunya yang telah meninggal akibat perbuatan Patih Lohgender. Ironisnya, wanita yang sangat ia cintai yaitu Anjasmara merupakan anak dari seorang pria yang dia benci, dan yang lebih parah lagi ternyata Patih Lohgender adalah pamannya sendiri.