Dispnea

sulit bernapas
Revisi sejak 26 Februari 2021 12.33 oleh Syariful Msth (bicara | kontrib) (sunting isi artikel)

Dispnea (Bahsa inggris: dyspnea, shortness of breath (SOB)) atau sesak napas adalah kondisi kesehatan ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas.[1] Dispnea terjadi karena tidak terpenuhinya pasokan oksigen ke paru-paru sehingga menyebabkan pernapasan seseorang menjadi lebih cepat, pendek, dan dangkal. Idealnya, orang dewasa dan remaja sehat akan bernapas sekitar 12-20 kali per menit. Namun saat mengalami dispnea, pola dan frekuensi pernapasan akan berubah.[2]

Dispnea memiliki gangguan pada proses ini
Dyspnea
ICD-10R06.0
ICD-9786.09
DiseasesDB15892
MedlinePlus003075
MeSHD004417

Menurut dokter spesialis anak RSIA Catherine Booth dr.Irvan Auwriadharma, Sesak nafas adalah dimana kondisi kita susah bernafas biasanya terjadi ketika kita melakukan aktivitas fisik dan bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak dan bayi sekalipun, sesak nafas juga suatu gejala dari beberapa penyakit yang dapat bersifat kronis. Kesulitan bernafas tersebut merupakan hasil dari kombinasi impuls yang diteruskan ke otak dari ujung saraf di paru-paru, tulang rusuk, otot dada, atau diafragma kemudian dikombinasikan dengan persepsi pasien dan interpretasi.

Penjelasan umum

Tanda-tanda dan gejala

Jenis

Ada dua jenis sesak nafas (dyspnea) yaitu:

  1. Dispnea akut, yaitu sesak napas yang berlangsung kurang dari 1 bulan.
  2. Dispnea kronik, yaitu sesak napas yang berlangsung lebih dari 1 bulan.

Adapun mekanisme dispnea yaitu berawal dari aktivasi sistem sensorik yeng terlibat dalam sistem respirasi lalu kemudian informasi sensorik sampai pada pusat pernapasan di otak dan memproses respiratoryrelated signals dan menhasilkan pengaruh kognitif, kontekstual, dan perilaku sehingga terjadi sensasi dyspnea.[3]

Referensi

  1. ^ "Sesak Napas (Dispnea): Penyebab dan Cara Mengatasi". Hello Sehat. 2020-07-24. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  2. ^ "Macam-Macam Penyebab Dyspnea dan Cara Meredakannya". Alodokter. 2019-08-16. Diakses tanggal 2021-02-26. 
  3. ^ Hasniati, Hasniati; Arianti, Arianti; Philip, William (2018-06-10). "Penerapan Metode Bayesian Network Model Untuk Menghitung Probabilitas Penyakit Sesak Nafas Bayi". Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI) (dalam bahasa Inggris). 2 (1): 64–65. doi:10.30872/jurti.v2i1.1415. ISSN 2580-667X.