Dispnea
Dispnea (Bahsa inggris: dyspnea, shortness of breath (SOB)) atau sesak napas adalah kondisi kesehatan ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas.[1] Dispnea terjadi karena tidak terpenuhinya pasokan oksigen ke paru-paru sehingga menyebabkan pernapasan seseorang menjadi lebih cepat, pendek, dan dangkal. Idealnya, orang dewasa dan remaja sehat akan bernapas sekitar 12-20 kali per menit. Namun saat mengalami dispnea, pola dan frekuensi pernapasan akan berubah.[2]
Dispnea | |
---|---|
Informasi umum | |
Nama lain | Sesak napas |
Pelafalan |
|
Spesialisasi | Pulmonologi |
ICD-10 | R06.0 |
---|---|
ICD-9 | 786.09 |
DiseasesDB | 15892 |
MedlinePlus | 003075 |
MeSH | D004417 |
Menurut dokter spesialis anak RSIA Catherine Booth dr.Irvan Auwriadharma, Sesak nafas adalah dimana kondisi kita susah bernafas biasanya terjadi ketika kita melakukan aktivitas fisik dan bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak dan bayi sekalipun, sesak nafas juga suatu gejala dari beberapa penyakit yang dapat bersifat kronis. Kesulitan bernafas tersebut merupakan hasil dari kombinasi impuls yang diteruskan ke otak dari ujung saraf di paru-paru, tulang rusuk, otot dada, atau diafragma kemudian dikombinasikan dengan persepsi pasien dan interpretasi.
Penjelasan umum
Tanda-tanda dan gejala
Jenis dan penyebab dispnea
Menurut dokter Steven A. Wahls dari Rush Medical College di Chicago, penyebab paling umum terjadinya dispnea yaitu disebabkan oleh asma, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),[3] penyakit paru interstitial,[4] pneumonia, dan masalah psikogenik yang biasanya terkait dengan kecemasan.[5]
Dispnea atau sesak napas dibagi menjadi dua jenis, yaitu dispnea akut dan dispena kronis.[6]
Dispnea akut
Dispena akut yaitu sesak napas yang berlangsung kurang dari satu bulan.[6] Penyebab terjadinya dispnea akut adalah sebagai berikut:[5]
- Asma
- Anemia
- Kegelisahan
- Reaksi alergi
- Gagal jantung
- Pneumotoraks
- Hiatus hernia
- Radang paru-paru
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Paparan tingkat karbon monoksida yang berbahaya
- Tersedak atau menghirup sesuatu yang menghalangi saluran pernapasan
- Emboli paru, yaitu suatu kondisi di mana satu atau lebih arteri di paru-paru menjadi terhalang oleh gumpalan darah.[7]
Dispnea kronis
Dispnea kronis yaitu sesak napas yang berlangsung lebih dari satu bulan.[6] Penyebab terjadinya dispnea kronis adalah sebagai berikut:[5]
Pencegahan
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ketika mengalami dispnea, di antaranya yaitu:[1]
- Hindari merokok
- Menghindari atau jauhi paparan polusi
- Rutin melakukan olahraga
Referensi
- ^ a b "Sesak Napas (Dispnea): Penyebab dan Cara Mengatasi". Hello Sehat. 2020-07-24. Diakses tanggal 2021-02-26.
- ^ "Macam-Macam Penyebab Dyspnea dan Cara Meredakannya". Alodokter. 2019-08-16. Diakses tanggal 2021-02-26.
- ^ "COPD - Symptoms and causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-26.
- ^ "Interstitial Lung Disease". www.lung.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-26.
- ^ a b c "Dyspnea: Causes, diagnosis, and treatment". www.medicalnewstoday.com (dalam bahasa Inggris). 2018-07-23. Diakses tanggal 2021-02-26.
- ^ a b c Hasniati, Hasniati; Arianti, Arianti; Philip, William (2018-06-10). "Penerapan Metode Bayesian Network Model Untuk Menghitung Probabilitas Penyakit Sesak Nafas Bayi". Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI) (dalam bahasa Inggris). 2 (1): 64–65. doi:10.30872/jurti.v2i1.1415. ISSN 2580-667X.
- ^ "Causes". stanfordhealthcare.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-26.