Rumah Fatmawati

museum di Bengkulu
Revisi sejak 27 Februari 2021 03.40 oleh Labdajiwa (bicara | kontrib)

Rumah Fatmawati adalah salah satu tempat bersejarah yang berada di Bengkulu, tepatnya berada di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban. Rumah Fatmawati atau tempat kediaman Fatmawati istri ke-3 Soekarno ini ditetapkan Pemerintah Daerah Bengkulu menjadi aset sejarah. Rumah tersebut dilengkapi berbagai ornamen asli, rumah itu berukuran 92 meter persegi dan dibangun ulang sesuai konstruksi aslinya, yaitu berbentuk panggung dan terbuat dari kayu. Perabot yang ada seperti meja rias, tempat tidur, dan mesin jahit adalah peralatan asli. Menurut sejarah, dengan mesin jahit tadi, Fatmawati sempat membuat bendera Merah Putih, yang dikibarkan pada Proklamasi RI 17 Agustus 1945.[1]

Rumah Fatmawati

Rumah ini bukan hanya bercerita sebuah tempat tinggal kediaman Ibu Fatmawati yang berada di Bengkulu. Sebab, aset sejarah itu lebih bercerita banyak tentang keberadaan Bung Karno pada masa pengasingan, yang lokasinya tak jauh dari rumah tersebut. Rumah ini sempat sekali direnovasi total pada tahun 1990-an. Selebihnya, hanya dilakukan pemeliharaan saja. Dulunya ini adalah rumah tinggal orang tua Fatmawati pada tahun 1915. Kemudian pada tahun 1990-an, rumah ini direhab menjadi museum Fatmawati.[1]

Sejarah

Rumah ini berdiri di atas tanah 500 meter persegi. Di dalam rumah ini, masih terdapat pakaian asli yang sering dipakai Fatmawati, sedangkan di ruang tamu, terpajang foto-foto Fatmawati bersama dengan Bung Karno serta anak-anak mereka, yaitu Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Di samping itu, tampak pula foto Fatmawati ketika melakukan berbagai kunjungan kenegaraan. Di sebelah pojok kanan ruang tamu terdapat mesin jahit bermerek Singer buatan tahun 1941 yang ia gunakan untuk menjahit Sang Saka Merah Putih. Rumah beraksitektur khas Bengkulu ini merupakan tempat Fatmawati belajar menjahit. Bahkan, menjahit sudah menjadi hobi Fatmawati. Kediaman ibu negara pertama yang lahir pada 5 Februari 1923 ini tak jauh dari rumah Soekarno saat diasingkan di Bengkulu dalam kurun 1938-1942, jaraknya sekitar 200 meter saja.[1][2]

Referensi

  1. ^ a b c PedomanBengkulu.com. "Rumah Fatmawati Tempat Bersejarah yang Patut Dikunjungi Wisatawan | Pedoman Bengkulu". Diakses tanggal 2021-02-14. 
  2. ^ Liputan6.com (2001-09-15). "Rumah Fatmawati Dijadikan Aset Sejarah Bengkulu". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-02-14.