Pelanduk kalimantan

spesies burung
Pelanduk kalimantan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. perspicillata
Nama binomial
Malacocincla perspicillata
(Bonaparte, 1850)
Sinonim

Trichastoma perspicillatum Collar & Andrew, 1988

Burung Pelanduk kalimantan (Malacocincla perspicillata) adalah spesies burung penyanyi misterius di dalam kelurga Timaliidae. Burung ini endemik Indonesia, kemungkinan terdapat di Pulau Kalimantan. Hanya ada spesimen tunggal yang diketahui, didapatkan pada abad ke-19.

Habitat alaminya adalah hutan lembap dataran rendah tropis atau subtropis. Status adalah kurang dikenal, meski kemungkinan belum punah.

Sebelumnya diklasifikasikan sebagai Rentan oleh IUCN [1]. Tetapi penelitian baru menunjukkan kurangnya informasi yang dapat dipercaya, sementara di sisi lain beberapa asumsi dugaan telah dikumpulkan dari spesimen yang ada, membuka jalur-jalur baru penelitian. Akibatnya, statusnya berubah menjadi Kurang Data pada tahun 2008[2].

Pada 5 Oktober 2020 Burung Langka ini kembali ditemukan Setelah 172 Tahun
Burung pelanduk ini memang menjadi teka-teki dan misteri sejak ditemukan pertamakali pada pertengahan abad ke-19. Pasalnya, para ilmuwan bahkan tidak yakin di mana spesies itu berasal sampai hampir 50 tahun kemudian sejak ditemukan.
Ditemukan atau dicatat oleh sains dunia pertamakali pada 1848, baru pada tahun 1895, saintis meyakini bahwa spesies burung ini memang endemil Kalimantan, dan bukan Jawa seperti yang mereka duga sebelumnya. “Penemuan kembali baru-baru ini akhirnya memastikan bahwa burung itu sebenarnya dari Kalimantan,”
Burung super langka ini berhasil ditemukan berkat dua warga lokal yang secara kebetulan menemukan seekor burung yang tidak mereka kenali di provinsi Kalimantan Selatan pada 5 Oktober 2020.
Kedua warga tersebut, yang bernama Muhammad Suranto and Muhammad Rizky Fauzan, berhasil menangkapnya dan memotret burung itu. Setelah melepaskan kembali sang burung, mereka melaporkan penemuan itu ke kelompok pengamat burung setempat yang meneruskan pada pakar ornitologi.
Menurut Ding Li Yong, peneliti dari BirdLife International sekaligus salah satu penulis makalah yang mempublikasikan temuan burung pelanduk Kalimantan tersebut, menyebut bahwa penemuan ini membuktikan burung pelanduk Kalimantan tetap bertahan hidup meskipun terjadi deforestasi besar-besaran di pulau tersebut. Dia mengatakan, kehidupan burung pelanduk Kalimantan sedang di ujung tanduk karena kehilangan habitat mereka.


Catatan kaki

  1. ^ BLI (2006)
  2. ^ BLI (2008)

Referensi

Pranala luar