Tugu silat
Tugu Silat atau biasa disebut tugu perguruan merupakan simbol adanya sebuah perguruan pencak silat di dekat daerah tersebut dengan bentuk lambang perguruan.
SEJARAH
Tugu silat pertama kalinya dibangun di Ponorogo, Jawa Timur sekitar tahun 2000an. Banyaknya Tugu Reog yang menghiasi tiap jalan di Ponorogo, membuat inisiatif pesilat perguruan pencak silat PSHT Ponorogo untuk membangun tugu sebagai penanda adanya perguruan PSHT di wilayah terebut dengan orenamen lambang perguruan. hingga pada pembangunan tugu PSHT menyebar hingga Madiun yang merupakan pusat dari bela diri tersebut.
perkembangan zaman turut juga membuat perguruan lain turut ingin membangun tugu silat perguruan sendiri, dari perguruan silat IKS Kera Sakti, Pagar Nusa PSHW, PSCP yang mendominasi tugu silat yang ada hingga dapat ditemukan tiap kota di jawa hingga pulau - pulau besar di Indonesia.
Saat ini tugu silat terbesar di dunia berada di Ponorogo dengan tinggi total 13x12 meter.[1]
KONFLIK
Keberadaan tugu silat sering menimbulkan konflik antar perguruan karena adanya kecemburuan sosial dan ketidak senangan perguruan silat lain akan adanya tugu silat yang ada, sehingga merugikan warga sipil yang berada di sekitar tugu silat. pengrusakan tugu silat yang tidak dapat dihindarkan hingga aksi balas dendam pengerusakan tugu silat lainnya[2], sehingga di bangunlah tugu perdamaian silat dari semua perguruan di madiun sebagai bentuk perdamaian antar perguruan silat.[3]
meskipun begitu, konflik antar perguruan silat tetap ada saja sehingga membuat kepala daerah membuat keputusan seperti perubuhan hingga tidak diperbolehkan membangun tugu silat. selian menimbulkan konfilk antar perguruan silat[4], juga menimbulkan ketegangan perguruan silat dengan suku Dayak di Kotawaringin timur yang dibangun sebuah tugu silat berupa gapura di lahan fasilitas umum, hingga di gantilah lambang perguruan silat pada gapura menjadi simbol adat dayak.