Gong Perdamaian Dunia adalah sebuah gong yang merupakan sebagai simbol perdamaian dunia. Gong Perdamaian Dunia ini dibuat pada akhir tahun 2002. Gong ini  ini berada di tengah-tengah Desa Budaya Kertalangu, tepatnya di Jalan By Pass Ngurah Rai 88X, Desa Kertalangu, Kesiman, Denpasar, Bali, Indonesia.[1]

Gong Perdamaian Dunia Yang Ke-39, Untuk Memperingati Kerusuhan Sosial Bermotif SARA di Maluku Khususnya Ambon Tahun 1996-2002. Terletak di ACC (Ambon City Centre)

Sejarah

Gong Perdamaian Dunia ini dibuat pada akhir tahun 2002 dan ditabuh untuk pertama kalinya oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden RI Hamzah Haz tepat pada pukul 00.00 WITA tanggal 31 Desember 2002 di Bali. Di monumen ini juga terdapat patung tokoh-tokoh dunia yang telah berjasa memperjuangkan perdamaian dunia, seperti Soekarno, Mikhail Gorbachev, Willy Brandt, Mother Teresa of Calcutta, Marti Ahtisaari, Kofi Annan, dan Barrack Obama.[1]

Gong raksasa yang diresmikan mantan Presiden Megawati di Bali pada 2002 diletakkan di lokasi sakral tempat terbunuhnya PM Mahatma Gandhi.Sebelum dilepas ke India, gong itu sempat dipukul Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di pendopo Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 3 Agustus 2006). Gong tersebut diterbangkan ke India dalam rangka memperingati 100 tahun gerakan Satyagraha yang dicetuskan Mahatma Gandhi[2]

Ciamis merupakan satu-satunya Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki Gong Perdamaian Dunia, berdiri sejak 9 September 2009. Penempatan tersebut digagas oleh mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charlian yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Kapolwil Priangan. Gong Perdamaian Dunia ini ditempatkan di Ciamis ada alasannya, karena Tatar Galuh ini sebagai cikal bakal perdamaian di dunia. Ini tidak terlepas dari sejarah Galuh, karena situs ini merupakan petilasan Kerajaan Galuh (600M-1300M). Ini adalah ikon untuk memelihara perdamaian, kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur.[3]

Gong Perdamaian ini diresmikan pada 11 Maret 2013. Memikiki nama panjang Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu yang dalam bahasa Kaili memiliki arti bersaudara dan bersatu. Dalam penjelasan dituliskan bahwa Gong Perdamaian merupakan upaya pencegahan terulang kembali konflik kekerasan sosial seperti di Poso. Oleh karena itu, selain simbol gong untuk menjaga perdamaian, di Bukit Tondo juga dibangun graha tempat berkumpul dan bermusyawarah apabila ada masalah yang harus diselesaikan[4]

Presiden RI Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA, meresmikan tiga simbol perdamaian dunia yaitu Patung Penjaga Perdamaian (Peacekeeper), Gong Perdamaian dan Menara Bendera setinggi 150 meter, di Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa 19 Agustus 2014. Gong Perdamaian Dunia berstandar internasional memiliki karakteristik berat 250 kg, diameter 2 meter. Gong yang dibuat di Jepara tersebut menggunakan material logam kuningan yang dilapisi emas 18 karat[5].

Tujuan

Gong Perdamaian Dunia merupakan simbol persaudaraan dan perdamaian bagi umat manusia. Gong ini pertama kali dibunyikan oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden RI Hamzah Haz pada 31 Desember 2002 di Bali. Kemudian tampil kedua kalinya di Jenewa, Swiss, pada 5 Februari 2003 untuk membuka Second Global Summit on Peace Through Tourism. Semenjak itu, Gong Perdamaian Dunia dibawa keliling dunia untuk menggemakan pesan persaudaraan dan perdamaian. Setelah singgah di 34 negara, akhirnya Gong Perdamaian Dunia hadir di Maluku untuk memperingati puncak Hari Perdamaian Dunia 2009.[6]

Gong Perdamaian atau Gong Perdamaian Dunia di Ambon adalah yang ke-35 di dunia yang terletak di Taman Pelita, dekat pusat kota Ambon. Gong yang megah dan besar ini dibangun di kota Ambon untuk memperbaiki citra kota Ambon yang dulunya identik dengan kota kerusuhan dan kekerasan.[7][8]

Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu di Palu, Sulawesi Tengah bukan hanya menjadi simbol kerukunan bagi masyarakat di Sulawesi Tengah. Lokasi Gong Perdamaian di Bukit Tondo juga memiliki fungsi lain yakni sebagai tempat evakuasi saat terjadi tsunami di Palu. "Dibangunnya jalan membelah perbukitan dapat menghubungkan Kelurahan Tondo dengan Keluruhan Paboya, sekaligus berfungsi sebagai jalan evakuasi bila ada bencana tsunami," dikutip dari penjelasan di Gong Perdamaian[4]

Tempat

Gong Perdamaian Dunia terdapat dibeberapa tempat, yaitu:

Referensi

  1. ^ a b c "Indahnya Taman Gong Perdamaian Kertalangu - denpasarkota.go.id". www.denpasarkota.go.id. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  2. ^ "Gong Perdamaian Terbang ke India". detiknews. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  3. ^ Hermansyah, Dadang. "HUT Gong Perdamaian Dunia di Ciamis Jadi Daya Tarik Wisatawan". detikTravel. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  4. ^ a b c Media, Kompas Cyber. "Gong Perdamaian Palu, Mencegah Konflik dan Tempat Evakuasi Tsunami". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  5. ^ a b "Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI". www.kemhan.go.id. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  6. ^ Negara, Kementerian Sekretariat. "Presiden Hadiri Peringatan Hari Perdamaian Dunia | Sekretariat Negara". www.setneg.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-21. 
  7. ^ a b "Gong Perdamaian, Ambon - Moluccas - Maluku Tourism". www.indonesia-tourism.com. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  8. ^ "Gong Perdamaian Dunia". Dinas Pariwisata Provinsi Maluku. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  9. ^ "World Peace Gong - New Delhi, India - Peace Memorials on Waymarking.com". www.waymarking.com. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  10. ^ Barat, Pemerintah Provinsi Jawa. "Milangkala Gong Perdamaian Dunia ke-11". jabarprov.go.id. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  11. ^ "HUT Gong Perdamaian Dunia, Saatnya Pererat Persaudaraan". Republika Online. 2020-09-09. Diakses tanggal 2021-02-21. 
  12. ^ "Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kyiv, Merangkap Republik Armenia dan Georgia Ukraina". Kementerian Luar Negeri Repulik Indonesia. Diakses tanggal 2021-02-21.