vaksin Covid-19 Moderna

Vaksin COVID-19 Moderna atau mRNA-1273 adalah sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), dan Moderna. Vaksin tersebut dipakaikan melalui suntikan intraotot. Pada 18 Desember 2020, mRNA-1273 dikeluarkan melalui perintah pemakaian darurat oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.[1][2][3] Dalam pemberian vaksin Covid, petugas kesehatan dan lansia diprioritaskan untuk vaksin. Semakin banyak vaksin yang dibuat maka kelompok prioritas tambahan juga harus divaksinasi. Vaksin Moderna cukup aman dan efektif pada orang yang kondisi medisnya terkait dengan peningkatan risiko penyakit parah seperti darah tinggi, diabetes, asma, paru-paru, penyakit ginjal, dan infeksi kronis.[4]

mRNA-1273
Data klinis
Data lisensi US Daily Med:pranala
Kat. kehamilan ?
Status hukum ? (US)
Rute Intraotot
Pengenal
Kode ATC Tidak ada
DrugBank DB15654
UNII EPK39PL4R4
Sinonim Vaksin COVID-19 Moderna, CX-024414
Data kimia
Rumus ?

Tentang mRNA-1273

Vaksin Moderna direkomendasikan untuk orang dengan usia 18 keatas. Vaksin ini tidak diperkenankan untuk seseorang yang memiliki reaksi alergi yang parah (anafilaksis) atau rekasi alergi langsung bahkan jika reaksi alergi tidak parah setelah mendapatkan dosis pertama, tidak diperkenankan untuk mendapat dosis kedua dari salah satu vaksin mRNA Covid-19.[5] Pada 18 Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat memberikan izin penggunaan darurat (EUS) sebagai vaksin kedua dalam upaya pencegahan Coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Vaksin mRNA-1237 digunakan dengan usia 18 tahun ke atas. Setelah pemberian vaksin, efek samping yang paling sering muncul yang berlangsung beberapa hari adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening di bagian lengan, mual, muntah, serta demam. Efek samping ini kebanyakan dialami setelah pemberian dosis kedua dibanding dosis pertama.[6] Dalam kondisi pandemi yang belum diketahui kapan berkahir, vaksin pandemi dapat diberikan dalam satu kali suntikan, sehingga persediaan cukup untuk banyak orang, efek samping berlebih dapat dihindari.[7]

Perkembangan mRNA-1273

Pada 27 Februari, Food and Drug Administration memberikan pengumuman mengenai dikeluarkannya otoritas penggunaan darurat untuk vaksin Covid satu dosis J&J, yang dikembangkan oleh divisi vaksin J&J, Janssen Pharmaceuticals, yang terbukti memberikan perlindungan 66% terhadap infeksi virus Corona, dalam uji klinis besar tidak ada yang rawat inap atau meninggal. Kemudian ditemukan varian baru dari Covid 19 di Afrika Selatan, varian ini mampu menghindari kekebalan dari vaksin yang sebelumnya ditargetkan pada jenis virus SARS-CoV-2. vaksin Moderna dan Pfizer masuk kedalam kandidat vaksin yang akan digunakan. Jenis vaksin Moderna dibuat menggunakan messenger RNA, atau mRNA, sebuah teknologi yang mengirimkan sedikit kode genetik ke sel-sel dasarnya, protein yang dibuat dengan instruksi mRNA akan mengaktifkan sistem kekebalan, membuatnya dapat mendeteksi protein lonjakan sebagao benda asing dan mengembangkan antibodi dan senjata kekebalan lain yang dapat digunakan untuk melawannya.[7]

Cara kerja vaksin

Lainnya

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Statement from NIH and BARDA on the FDA Emergency Use Authorization of the Moderna COVID-19 Vaccine". US National Institutes of Health. 18 December 2020. Diakses tanggal 19 December 2020. 
  2. ^ Oliver, Sara E.; Gargano, Julia W.; Marin, Mona; Wallace, Megan; Curran, Kathryn G.; Chamberland, Mary; et al. (December 2020). "The Advisory Committee on Immunization Practices' Interim Recommendation for Use of Moderna COVID-19 Vaccine — United States, December 2020" (PDF). MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report. 69 (5152). doi:10.15585/mmwr.mm695152e1. 
  3. ^ Lovelace Jr, Berkeley (2020-12-19). "FDA approves second Covid vaccine for emergency use as it clears Moderna's for U.S. distribution". CNBC. Diakses tanggal 2020-12-19. 
  4. ^ "The Moderna COVID-19 (mRNA-1273) vaccine: what you need to know". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  5. ^ CDC (2021-03-04). "Information about the Moderna COVID-19 Vaccine". Centers for Disease Control and Prevention (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-05. 
  6. ^ Commissioner, Office of the (2021-02-03). "Moderna COVID-19 Vaccine". FDA (dalam bahasa Inggris). 
  7. ^ a b "Comparing three Covid-19 vaccines: Pfizer, Moderna, J&J". STAT (dalam bahasa Inggris). 2021-02-02. Diakses tanggal 2021-03-09.