SMA Negeri 1 Madiun

sekolah menengah atas di Kota Madiun, Jawa Timur

SMA Negeri (SMAN) 1 Madiun, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. SMA Negeri (SMAN) 1 Madiun memiliki Akreditasi A. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 1 Madiun ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Didirikan pada tahun 1946.

SMA Negeri 1 Madiun
Logo SMAN 1 Madiun
Informasi
Didirikan1946
AkreditasiA
Nomor Pokok Sekolah Nasional20534125
Kepala SekolahMahmudi, S.Pd., M.Si
Jumlah kelas9 kelas setiap tingkat
Jurusan atau peminatanIPA dan IPS
Rentang kelasX IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
KurikulumKurikulum 2013
Jumlah siswa864 (setiap kelas 36) [butuh rujukan]
Alamat
Lokasi, Jl. Mastrip No.19, Madiun, Jawa Timur 63139
Tel./Faks.(0351) 454393
Situs webSMA Negeri 1 Madiun
Moto

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Saat ini menggunakan Kurikulum 2013.

Visi dan Misi serta Tujuan [1]

VISI :

“Terwujudnya  Generasi  yang Beriman dan  Bertaqwa  kepada  Tuhan  YME, Berkarakter Kuat, Cakap dalam Pengetahuan dan Keterampilan, Mampu Bersinergi dalam Persaingan di Era Global​.”

MISI :

  1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME melalui kegiatan keagamaan.
  2. Membangun karakter yang kuat (disiplin, jujur, gigih, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaborasi, kepemimpinan, tanggung jawab, kemandirian dan kompetitif) dalam menghadapi tantangan era global.
  3. Mengembangkan kecakapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
  4. Menumbuhkan budaya literasi dan menghasilkan karya.
  5. Menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
  6. Mewujudkan sekolah yang berbdudaya lingkungan.

TUJUAN :

  1. Terwujudnya budaya religius melalui kegiatan pembiasaan pengamalan ajaran agama.
  2. Terwujudnya budaya berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaborasi melalui kegiatan pembiasaan, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
  3. Tercapainya peningkatan kedisiplinan dan ketertiban melalui kegiatan pembiasaan mentaati tata tertib sekolah.
  4. Terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien melalui penerapan berbagai model pembelajaran.
  5. Terwujudnya peningkatan layanan peserta didik sesuai dengan kemampuannya melalui pembelajaran berbasis SKS.
  6. Terwujudnya budaya literasi dan menghasilkan karya melalui kegiatan pembiasaan, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
  7. Tercapainya peningkatan rata-rata nilai raport kelas X, XI, dan XII.
  8. Tercapainya peningkatan perolehan rata-rata Nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
  9. Tercapainya peningkatan jumlah lulusan yang diterima di PTN, Sekolah Kedinasan, Militer dan Kepolisian.
  10. Tercapainya peningkatan prestasi akademis dan non akademis di tingkat Kota, Propinsi, Nasional dan Internasional
  11. Tercapainya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah
  12. Terwujudnya keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, Jawa dan Inggris dalam proses pembelajaran dan keseharian.
  13. Terwujudnya manajemen sekolah yang partisipatif, transparan dan akuntabel melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) Sekolah
  14. Terwujudnya sekolah ramah anak dan lingkungan

Sejarah Sekolah [2]

Keberadaan SMA Negeri 1 Madiun yang terletak di jalan Mastrip 19 Madiun, sebagai salah satu SMA Negeri di kota Madiun, berawal ketika beberapa orang tokoh masyarakat, antara lain : Bapak Dewo Modjo, Ibu Setyowati, Bapak Dwidjo, Bapak Tarno dan Bapak Soehoed Nosingo pada bulan Mei 1946 mendirikan sebuah lembaga pendidikan sekolah menengah di kota Madiun. Dalam perjalanan singkatnya tepatnya pada tanggal 19 September 1946 lembaga pendidikan tersebut telah mendapat pengakuan dari pemerintah, dengan nama resmi Sekolah Menengah Tinggi disingkat SMT yang bertempat di Gedung Kamar Bola, jalan Pahlawan no. 23 Madiun, yang kini menjadi Markas KODIM 0803 Madiun, dan untuk pertama kalinya jabatan kepala sekolah dipercayakan kepada Bapak Soehoed Nosingo.

Pada tahun 1947, Bapak Soehoed Nosingo digantikan oleh Bapak Mardowo, pada saat itu, nama Sekolah Menengah Tinggi (SMT) berubah menjadi Sekolah Menengah Atas atau SMA. Pada tahun 1948, lokasi SMA pindah ke jalan Biliton no. 24, yang sekarang ditempati oleh SMA Negeri 2 Madiun.

Dalam perjalanan selanjutnya di tahun 1950 Bapak Mardowo digantikan oleh Bapak R. Soeratno Ratnodihardjo. Pada era kepemimpinan Bapak R. Soeratno Ratnodihardjo, sebutan SMA berkembang menjadi SMA Negeri 1 Madiun, dan memasuki tahun 1960 SMA Negeri 1 Madiun menempati gedung yang baru, yaitu gedung SMA Negeri 1 Madiun di jalan Mastrip no. 19 Madiun hingga kini.

Selanjutnya kepemimpinan di SMA Negeri 1 madiun adalah sebagai berikut :

Tahun 1963 – 1966 dipimpin oleh Bapak R. Soedarto

Tahun 1966 – 1969 dipimpin oleh Bapak Drs. Imam Soenardji, yang beberapa tahun kemudian beliau menjadi Walikota Madiun.

Tahun 1969 – 1975 dipimpin oleh Bapak Drs. Arief Soebandi

Tahun 1975 – 1978 dipimpin oleh Bapak Drs. Slamet Boedhiharto

Tahun 1978 – 1988 dipimpin oleh Bapak Martono, B.A

Tahun 1988 – 1990 dipimpin oleh Bapak Drs. R. Soenardi Parto Koesoemo

Tahun 1990 – 1994 dipimpin oleh Bapak Martadji, B.A

Tahun 1994 – 2002 dipimpin oleh Bapak Drs. Soedarno

Tahun 2002 – 2005 dipimpin oleh Bapak Drs. H. Hari Suryanto, MM

Tahun 2005 – 2009 dipimpin oleh Bapak H. Bashori, S.Pd, MM

Tahun 2009 – 2013 dipimpin oleh Bapak Bambang Setyo Budiono,S.Pd, M.Pd

Tahun 2013 – 2020 dipimpin oleh Bapak Drs.Imron Rosidi, M.Pd

Tahun 2020 - Sekarang dipimpin oleh Bapak Mahmudi, S.Pd., M.Si

Struktur

Komite : Drs. Edi Sanyoto [3]

Kepala Sekolah  : Bpk. Mahmudi, S.Pd, M.Si

Waka Kesiswaan  : Bpk. Supriyanto, S.Pd, M.Pd

Waka Kurikulum  : Ibu Anik Dwi Handayani, S.Pd

Waka Sarpras  : Bapak Bambang Irawanto, S.Pd

Program Sekolah [4]

Sekolah Karakter

SMASA berusaha mendidik siswa-siswinya agar mempunyai karakter yang kuat melalui :

  1. Pembiasaan Doa Pagi Bersama sebelum memulai PBM,
  2. Pembiasaan Sholat Dhuha bagi siswa Muslim,
  3. Pembiasaan Sholat Dhuhur dan Ashar berjama’ah bagi siswa Muslim,
  4. Pembiasaan Sholat Jumat di sekolah,
  5. Persekutuan Doa Bagi Siswa Non Muslim,
  6. Pembiasaaan disiplin dengan mematuhi Tata Tertib sekolah,
  7. Pembiasaan menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah,
  8. Kegiatan Ekstrakurikuler untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, kepemimpinan, berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaborasi,  jujur, gigih, kemandirian dan kompetitif.

Sekolah Literasi

SMASA mengembangkan Budaya Baca atau Literasi melalui kegiatan :

  1. Program Literasi Buku non pelajaran setiap hari 15 menit di awal PBM,
  2. Budaya menulis hasil literasi,
  3. Jadwal Wajib  Siswa Kunjungan  Perpus Sekolah, 1x/minggu,
  4. Posterisasi Sekolah, yaitu membuat poster-poster  motivasi/kata mutiara yang ditempel di tempat tertentu sekitas lingkungan kelas dan sekolah,
  5. Lomba Duta Literasi Sekolah, dengan kriteria al: peminjam buku perpus terbanyak dalam 1 semester, pembaca buku terbanyak dalam 1 semester, dll.

Sekolah Ramah Anak

SMASA adalah Sekolah Ramah Anak, yaitu sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anakdalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.

Prinsip Utama SMASA sebagai Sekolah Ramah anak adalah Non Diskriminasi, Memberi Hak Hidup dan Penghargaan terhadap Semua Anak.“No Bullying in SMASA”

Sekolah SKS

Pembelajaran di SMASA menerapkan Model Paket untuk siswa kelas XI dan XII serta Model SKS untuk siswa kelas X.

Sekolah Zonasi

Selain untuk tujuan PPDB, Sekolah Zonasi bertujuan antara lain adalah agar pemerataan kualitas pendidikan terwujud dan peningkatan kualitas guru tercapai.Sebagai Sekolah Zonasi SMASA berkomitmen dalam semua program sekolah yang dicanangkan adalah untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kompetensi Guru.

Program SKS

Latar Belakang SKS

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakanbahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
  2. Peserta didik sebagai individu yang unik memiliki bakat, minat, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda. Setiap peserta didik harus mendapatkan layanan pendidikan masal untuk peserta didik  individual (mass education of individual) bukan  pendidikan individual  bagi peserta didik masal (individual education of the mass) agardapat berkembangsesuai dengan potensinya masing-masing.
  3. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 12 ayat (1) point b yang menyatakan bahwa peserta didik berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan Pasal 19 ayat (1) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, dan ayat (2) menegaskan bahwa beban belajar dapat dinyatakan dalam bentuk satuan kredit semester.
  5. Undang-Undang Sisdiknas Pasal 12 ayat (1) point f menyatakan bahwa peserta didik dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.Dengan demikian, bakat, minat dan kecepatan belajar peserta didik yang berbeda harus difasilitasi oleh sekolah.

Keunggulan SKS

  1. Setiap peserta didikakan mendapat perlakuan dan layanan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan kecepatan belajarnya,
  2. Proses pembelajaran  dirancangdan dikembangkan secara interaktif untuk membangun sikap, pengetahuan, dan keterampila,m
  3. Setiap peserta didikakan difasilitasiagar mampu mencapai ketuntasan belajar dalam setiap mata pelajaran secara optimal sesuai kecepatan belajarnya.“Semua Siswa Naik Kelas, Tidak Ada Siswa Tidak naik Kelas”
  4. Penilaian hasil belajar menggunakanpenilaian acuan patokan berbasis kompetensi, artinya penguasaan/capaian belajar setiap peserta didik diukur dari penguasaan kompetensi yang dicapai secara individual,
  5. Lama belajarnya variatif : 4 semester, 6 semester atau 8 semester sesuai kecepatan belajar siswa dalam menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang dipersyaratan dalam Kurikulum 2013
  6. Guru dan/atau sekolah berperan sebagai: fasilitator belajar, pengorganisasian belajar, penopang kajian, pembangun karakter, dan sumber belajar.

Pelaksanaan SKS

  1. Mulai tahun pelajaran 2019/2020 SMASA akan menerapkan SKS bagi siswa Kelas X, sedangkan siswa kelas XI dan XII menggunakan Sistem Paket. Baik SKS maupun sistem Paket semua menggunakan acuan Kurikulum 2013.
  2. SKS di SMASA akan diterapkan sesuai Pedoman dan Petunjuk Teknis dari Pemerintah Pusat. SKS bukan pengganti Program Akselerasi. Namun SKS adalah Layanan Pendidikan berdasarkan, minat, bakat dan kecepatan Belajar Siswa.
  3. Semua siswa diberi kesempatan dan hak yang sama untuk menentukan sendiri kecepatan belajaranya dan sekolah akan mendukung serta menfasilitasi agar mendapatkan layanan sesuai dengan lyang dibutuhkan siswa.
  4. Bagi Siswa dengan kecepatan belajar di atas rata-rata akan diberi pembinaan akademis secara khusus sehingga akan mampu menyelesaikan program pembelajarannya selama 4 semester(2 tahun)
  5. Program pembelajaran 4 semester (2 tahun) tidak akan mengurangi hak siswa untuk mendapatkan materi pelajaran secara utuh. Siswa tetap mendapatkan materi pelajaran sebagaimana mestinya, tidak mengalami pemampatan materi pelajaran.
  6. Bahan belajardanpembelajarandapat dipelajari secara mandiriantara lain melalui : Buku Teks Pelajaran (BTP) dan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM)
  7. SMASA menerapkan 7 Prinsip Pokok SKS, yaitu :
    • Setiap peserta didik harus diperlakukan dan dilayani sebagai individu yang unik;
    • proses belajar dan pembelajaran dirancang dan dikembangkan sebagai proses interaktif;
    • setiap peserta didik difasilitasi agar mampu mencapai ketuntasan belajar dalam setiap mata pelajaran;
    • Penilaian hasil belajar peserta didikharus menggunakanpenilaian acuan patokan berbasis kompetensi;
    • Bahan belajar dan pembelajaran dapat dipelajari secara mandiri yang berbentuk BTP dan UKBM atau bahan Ajar lain yang mendukung;
    • Program pendidikan sepenuhnya menggunakan Struktur Kurikulum 2013; dan
    • Guru berperan sebagai fasilitator belajar, pengorganisasian belajar, pembangun karakter, dan sumber belajar.

Daftar Guru Tahun Ajaran 2020/2021 ( Genap)[5]

Berikut adalah daftar nama guru yang masuk di dalam jadwal KBM Versi Maret:

Guru Pendidikan Agama Islam

  1. Murtafin Aziz, S.Pd.I
  2. Padang Hariawan, S.Ag., M.Pd
  3. Ismail Hasan, S.Th.I, M.E

Guru Pendidikan Agama Kristen

  1. Yosep Setiawan, S.Pd

Guru Pendidikan Agama Katholik

  1. Sumiati, S.Pd

Guru PPKN

  1. Dra, Mutmiyati
  2. Yuliati, S.Pd

Guru Bahasa Indonesia

  1. Dra. Sriatin, M.Pd
  2. Anang Kusherminto, S.Pd, M.Pd
  3. Dra. Siti Muryani, M.Pd
  4. Sulistyowati, S.Pd

Guru Matematika ( Wajib dan Peminatan)

  1. Dra. Nurul Subandiyah
  2. Choirul Ichwan, S.Pd
  3. Kus Pudi Esti Musringah, S.Pd
  4. Sugeng Purwanto, S.Pd
  5. Dra. Lilik Prihatin
  6. Thrie Heny Susilowati, S.Pd

Guru Bahasa Inggris dan BDSI ( Bhs. Inggris dan Sastra)

  1. Eko Agung Widodo, S.Pd, M.Pd
  2. Isnani, S.Pd
  3. Supriyanto, S.Pd, M.Pd
  4. Nanik Pujiastuti, S.Pd

Guru Seni Budaya

  1. Bambang Irawanto, S.Pd
  2. Hermin Sulistiana, S.Pd

Guru PJOK

  1. Septo Winarko, S.Pd, M.Or
  2. Dyan Pramadita, S.Pd
  3. Syah Riza Nur Pramudya, S.Pd.

Guru PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan)

  1. Anwar Santoso, S.Pd
  2. Drs. Jaka Prasetyo
  3. Leni Setianingrum, S.Si

Guru Bahasa Jawa

  1. Arif Firnata Kusuma, S.Pd
  2. Carina Afifatu Chusna, S.Pd

Guru Bahasa Jepang

  1. Atik Mutholiah, S.Pd

Guru Biologi

  1. Anik Dwi Handayani, S.Pd
  2. Ika Noviyanti, S.Pd
  3. Endrawati Wisnuningrum, S.Pd.

Guru Fisika

  1. Dra. Sri Lestari
  2. Nuning Purjati, S.Pd
  3. Drs. Edy Purwanto

Guru Kimia

  1. Kristianita Sunaringtyas, S.Pd, M.Pd
  2. Haifatuzahro, S.Pd
  3. Kustantiyah, S.Pd

Guru Geografi

  1. Cahya Sakti Waskithowati, S.Pd
  2. Drs. Sugeng Riyanto
  3. Dra. Sulih Rahmawati

Guru Ekonomi

  1. Anwar Santoso, S.Pd
  2. Dra. Onny Fibriyanti

Guru Sosiologi

  1. Waluyani Diyah Mustikaning Ratri, S.Sos
  2. Drs. Sukamto

Guru Sejarah dan Sejarah Indonesia

  1. Berlian Hendrat Kusuma, S.Pd, M.Pd
  2. Susiwo, S.Pd
  3. Lukito Hadi Waluyo, S.Pd
  4. Titik Soelistiani, S.S

Guru Bimbingan Konseling

  1. Suatmaji, S.Pd
  2. Suci Wahyuning Rejeki, S.Pd
  3. Priyagung Kukuh Prabowo, M.Pd
  4. Estu Dwitanto, S.Pd

Guru TIK

  1. Tri Budi Kristanto S.Kom
  2. Ajeng Kusumawardhani, S.Kom

Fasilitas

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Madiun untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakurikuler

SMA Negeri 1 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,

Organisasi

  • MPK, Majelias Perwakilan Kelas.
  • Osis

Kegiatan Tahunan

Setiap tahun SMA 1 Madiun memiliki kegiatan yang rutin diadakan tiap tahun, antara lain,

  • MPLS, setiap awal tahun ajaran baru.
  • Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia (HUT RI), setiap bulan Agustus.
  • Pemilihan Ketua OSIS, diadakan sekitar bulan Agustus
  • [Rapat Pleno Perwakilan Kelas], diadakan oleh Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan ketua OSIS terpilih. Biasanya diadakan sebelum HUT SMA Negeri 1 Madiun
  • Perayaan HUT SMA 1 Madiun, diadakan antara bulan September-Oktober. Salah satu kegiatannya adalah Pemilihan Putra Putri SMA 1 Madiun.
  • Perayaan Isra Mi'raj. Para siswa diwajibkan menggunakan busana muslim dan baju koko. Diadakan juga berbagai kegiatan dan lomba-lomba yang menyangkut agama islam seperti lomba mengaji, kaligrafi, dan menghias jilbab.
  • Study Tour, biasanya diadakan saat UAN.
  • Perayaan Hari Kartini. Biasanya para siswa diwajibkan memakai pakaian daerah, seperti kebaya. Selain itu untuk memeriahkan acara, diadakan juga berbagai macam lomba.
  • Promnite untuk para siswa kelas XII yang akan lulus. Biasanya diadakan setelah UAN dan sebelum pengumuman kelulusan.

Referensi

  1. ^ "Visi dan Misi SMA Negeri 1 Madiun". Diakses tanggal 2021-03-10. 
  2. ^ "Sejarah SMAN 1 Madiun". Diakses tanggal 2021-03-10. 
  3. ^ "DIRGAHAYU SMA NEGERI 1 MADIUN KE-74". Diakses tanggal 2021-03-10. 
  4. ^ "Program Sekolah". Diakses tanggal 2021-03-10. 
  5. ^ "Data GTK". Diakses tanggal 2021-03-10. 
  6. ^ KICITA (Kita Cinta Alam) Adalah organisasi Pencinta Alam yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Madiun. Berdiri pada 8 Agustus 1982 merupakan organisasi Pencinta Alam pertama yang ada di kota Madiun. Dengan slogannya "Kawulo Mudo Pangemban Waluyaning Jagad" yang artinya para generasi muda yang bertugas untuk melestarikan alam.

Pranala luar