Wisma 46

gedung pencakar langit di Indonesia
Revisi sejak 10 Maret 2021 07.24 oleh Samuelsp15 (bicara | kontrib) (Perbaikan parameter templat.)

Wisma 46 adalah sebuah pencakar langit setinggi 26.194 meter (85.938 kaki)[3] yang terletak di kompleks Kota BNI seluas 15 hektar di Jakarta Pusat, Indonesia. Ketika selesai dibangun pada tahun 1996, menara perkantoran ini menjadi bangunan tertinggi di Indonesia, menggantikan Graha Mandiri yang berketinggian 143 meter (469 kaki), sebelum akhirnya digantikan oleh Gama Tower yang berketinggian 2.855 meter (9.367 kaki) pada tahun 2016.[1][4] Bangunan ini dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd.[3][5]

Wisma 46
Berkas:Wisma BNI 46.jpg
Wisma 46 BNI
Peta
Rekor tinggi
Tertinggi di Indonesia sejak 1996 hingga 2016[1][I]
DidahuluiGraha Mandiri
DigantikanGama Tower
Informasi umum
StatusSelesai
JenisPerkantoran
Pertokoan
Gaya arsitekturModern
LokasiJakarta, Indonesia
Koordinat6°12′13″S 106°49′12″E / 6.20361°S 106.82000°E / -6.20361; 106.82000
Rampung1996
PemilikPT Swadharma Primautama
Tinggi
Arsitektural26.194 m (85.938 ft)
Pucuk26.194 m (85.938 ft)
Lantai atas200 m (660 ft)
Data teknis
Bahan bangunanBeton
Kaca
Jumlah lantai46
Luas lantai125.869 m²
Lift23[2]
Desain dan konstruksi
ArsitekZeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects)
DP Architects Private Ltd.
Situs web
wisma46.com
Referensi
[3]

Gedung perkantoran ini mempunyai 46 lantai di atas dan 2 lantai di bawah tanah dengan luas lantai 125.869 m².[3] Lantai yang berjumlah 46 tersebut melambangkan tahun berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI), yakni tahun 1946.[6] Selain ketinggian arsitektural dan pucuknya, yakni 26.194 meter (85.938 kaki), pencakar langit ini juga memiliki tinggi atap 228 meter (748 kaki) dan lantai teratas 200 meter (660 kaki).[3][7]

Desain

Fasad

Gedung ini memiliki desain yang modern dan juga penampilan yang unik, yaitu berbentuk melengkung seperti pena serta tertutupi seluruhnya oleh fasad kaca berpola persegi. Di kedua sisi samping menara, fasad kaca ini ditutupi oleh dinding beton berongga yang juga berbentuk persegi.[8] Selain itu, bentuk puncak yang melengkung tersebut juga melambangkan logo bank BNI yang berbentuk seperti layar kapal.[6] Karena keunikannya tersebut, gedung pencakar langit ini menjadi salah satu ikon kota Jakarta setelah Tugu Monas.[9]

Selain memiliki nilai estetika, desain fasad bangunan tersebut juga memberi beberapa manfaat, seperti melindungi penghuni bangunan dari panas matahari langsung serta mengurangi penggunaan energi listrik untuk menjaga suhu ruangan.[10]

Lift

Menara ini memiliki lorong lift yang terbagi atas 3 bagian, yaitu bagian bawah, tengah, dan atas, yang secara keseluruhan difasilitasi oleh 23 lift, termasuk 6 lift model kecepatan sangat tinggi yang berkecepatan 360 mpm,[2] sebuah lift eksekutif yang melayani lantai tertentu, serta sebuah lift layanan yang melayani seluruh lantai.[6]

Penyewa

Lantai 1 dan 2 diisi oleh bank, kafe, dan restoran, seperti Starbucks Coffee dan KFC.[11] Sementara itu, lantai lainnya difungsikan sebagai kantor oleh berbagai perusahaan, seperti Mandom, Naturally Plus, China Comservice, dan Nikon.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Prihatin, Intan Umbari (20 Maret 2017). "Puncak langit Jakarta, dari Sarinah ke Gama Tower". Merdeka.com. Diakses tanggal 7 Maret 2021. 
  2. ^ a b "Wisma 46". Fujitec.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  3. ^ a b c d e "Wisma 46". The Skyscraper Center (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Agustus 2019. 
  4. ^ Wahyudewi, Putri (20 Agustus 2016). "Ini Dia 10 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia". IDN Times. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  5. ^ Ashaury, Herdi. "Wisma BNI 46 Karya Arsitektur Tertinggi Di Indonesia". edupaint.com. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  6. ^ a b c Binder, Georges (2001). Tall Buildings of Asia and Australia (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-illustrated). Melbourne: The Images Publishing Group. hlm. 26. ISBN 9781864700756. Diakses tanggal 10 Maret 2021 – via Google Books. 
  7. ^ Maryadie (23 November 2010). "10 Gedung Tertinggi di Jakarta". VIVA.co.id. VIVA Media Baru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Juni 2020. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  8. ^ Prihutama, Mundhi; Ashadi (Juni 2020). "KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA PADA BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI" (PDF). Jurnal Arsitektur Zonasi. Bandung: Studio Perancangan Arsitektur dan Kota Universitas Pendidikan Indonesia. 3 (2): 223-225. doi:10.17509/jaz.v3i2.25057. ISSN 2620-9934. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  9. ^ Alexander, Hilda B (7 Februari 2018). "Para Taipan Pemilik Lima Gedung Tertinggi di Indonesia". Kompas. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  10. ^ Dananjaya, Anwari; Priyatmono, Alpha Febela; Raidi, Samsudin (2013). "IDENTIFIKASI FASAD ARSITEKTUR TROPIS PADA GEDUNG-GEDUNG PERKANTORAN JAKARTA (STUDI KASUS PADA KORIDOR DUKUH ATAS-SEMANGGI)". Sinektika: Jurnal Arsitektur. Program Studi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 13 (2): 131. doi:10.23917/sinektika.v13i2.756. ISSN 2714-6251. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  11. ^ "Wisma 46 - Kota BNI". Wisma46.com. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 

Pranala luar