Fumie

Revisi sejak 13 November 2008 16.17 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Sebuah fumie (Jepang: 踏み絵, fumi 'menginjak' + e 'gambar') adalah gambar Yesus atau Bunda Maria yang mana para pemimpin agama Keshogunan Tokugawa di Jepang mengharuskan orang-orang yang dicurigai sebagi penganut Kristiani untuk menginjaknya sebagai bukti bahwa mereka bukanlah anggota dari agama yang terlarang tersebut. Penggunaan fumie berawal dari penindasan umat Kristiani di Nagasaki pada tahun 1629. Penggunaannya secara resmi ditinggalkan di pelabuhan-pelabuhan yang terbuka bagi orang asing pada tanggal 13 April 1856, namun beberapa tempat masih melakukannya hingga agama Kristiani dimasukkan ke dalam perlindungan resmi negara semasa Periode Meiji.

Gambar Kristus yang digunakan untuk mengungkap para penganut Katolik dan simpatisannya
Gambar Sang Perawan Maria yang digunakan untuk mengungkap para penganut Katolik dan simpatisannya

Pemerintah Jepang menggunakan fumie untuk mengungkap para penganut Katolik dan simpatisannya. Fumie adalah gambar dari Sang Perawan Maria dan Kristus. Para aparat pemerintah memaksa setiap orang untuk menginjak-injak gambar-gambar ini. Orang-orang yang segan untuk menginjak gambar-gambar ini dinyatakan sebagai orang-orang Katolik dan dikirim ke Nagasaki. Kebijaksanaan pemerintahan Edo adalah untuk menjadikan orang-orang ini meninggalkan iman mereka, yaitu agama Katolik. Namun, apabila umat Katolik ini menolak untuk merubah agamanya, mereka disiksa. Ketika masih banyak dari mereka yang menolak untuk meninggalkan iman mereka, mereka dibunuh oleh pihak pemerintah. Eksekusi ini terkadang berlangsung di Gunung Unzen dekat Nagasaki, dimana beberapa diantara para orang ini dibuang ke dalam kawah gunung berapi.

Fumie biasanya dibuat dari batu, namun beberapa diantaranya dibuat dari lukisan dan cetakan kayu. Kebanyakan dari fumie, kalau bukan semuanya, dibuat dengan penuh ketelitian, dan semua benda ini menunjukkan standar kesenian yang tinggi dari masa Edo. Saat ini hanya tertinggal sangat sedikit fumie karena kebanyakan telah dibuang atau dirubah menjadi benda lain.

Banyak teolog mencoba untuk menelaah peran fumie di dalam umat Kristiani Jepang; beberapa diantaranya melihat penginjakan fumie;; sebagai suatu tanda cinta kasih dan pengampunan Yesus Kristus.