Sejarah alat hitung

Revisi sejak 17 Maret 2021 03.55 oleh Gayamentari (bicara | kontrib) (→‎Kalkulator: penambahan foto dari dokumentasi pribadi dan dari wikimedia commons)

Sejarah alat hitung berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada perkembangan media yang dipergunakan untuk menghitung pada masa lampau. Alat hitung berkembang sejak manusia membutuhkan sebuah media untuk membantu aktivitasnya dalam mempraktikkan fungsi aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian segala benda ataupun yang dapat dihitung. Perangkat hitung paling awal yang dipergunakan oleh manusia di dalam sejarah ialah sempoa. Dengan mempergunakan sempoa, manusia tidak perlu mencoret-coret kertas dalam menghitung. Sempoa biasanya dipergunakan untuk bilangan dasar apapun (biasanya dalam per sepuluh). Dalam sejarahnya, sempoa yang pernah ada dan berkembang ialah sempoa yang menggunakan alat bantu pada papan dengan tanda khusus dan sempoa yang menggunakan manik-manik yang dirangkai pada kawat serta dipasang pada sebuah bingkai.[1]

Bentuk-bentuk alat hitung

Sebelum manusia menghitung menggunakan alat, manusia melakukan penghitungan dengan menggunakan media-media yang ditemuinya di sekitar mereka tinggal. Hal ini terjadi pada manusia primitif. Misalnya, dengan menggunakan biji-bijian, batu-batu kecil, atau goresan-goresan di dinding gua. Sebagai contohnya, untuk menghitung hewan ternaknya, manusia mencoba menumpuk batu-batu atau kerikil yang disesuaikan dengan jumlah hewan ternak yang dimilikinya atau mencoret gua dengan goresan. Dalam perkembangannya, seiring dengan perkembangan otak manusia, manusia terus memaksimalkan potensinya untuk mengembangkan alat-alat hitung untuk mempermudah aktivitasnya sehari-hari.[2] Berikut merupakan contoh-contoh bentuk alat hitung yang dikembangkan oleh manusia.

 
Sempoa atau Abacus diciptakan dalam berbagai macam media. Ada yang terbuat dari kayu, ada yang terbuat dari bambu, ada yang terbuat dari plastik, adapula yang terbuat dari besi. Buah hitung yang dipasang pun bervariasi, yakni biji-bijian, batu-batuan, dan manik-manik.

Sempoa

Sempoa berasal dari bahasa Latin dan diambil dari bahasa Yunani, yaitu "abax" yang berarti permukaan datar atau tabel perhitungan. Sempoa merupakan alat hitung kayu kuno yang berisi biji-bijian atau manik-manik yang dapat digeser.[3] Sempoa diperkirakan telah diciptakan oleh bangsa Babilonia dan dipergunakan sejak 2.400 Sebelum Masehi. Papan penghitung atau sempoa yang paling tua dan dapat diselamatkan ialah Tablet Salamis Yunani dari tahun 1899. Pada masa kini sempoa dipergunakan oleh para tuna netra karena manik-manik yang dipergunakan pada alat hitung sempoa dapat diraba dengan jari. Banyak papan penghitung yang telah rusak karena media dasarnya ialah kayu. Pemanfaatan media sempoa menyebar dari Yunani, Roma, Cina, Jepang, dan Rusia. Di Cina, pengoperasian sempoa sebagai alat hitung muncul pada abad ke-13. Pada negara tersebut, sempoa disebut dengan kata Suanpan. Suanpan Cina dipisahkan menjadi dua kolom, yakni kolom atas dan kolom bawah yang biasanya dibingkai oleh kayu.[4]

Napier's Bone

Tahun 1617, John Napier dari Skotlandia menemukan cara untuk menghitung dan melakukan operasi aritmatika dengan menggunakan bujur sangkar yang terdiri dari 9 x 9 kolom. Masing-masing berisi angka 1 hingga angka 9 yang dikenal sebagai Napier's Bone. Nama alat hitung ini mengambil nama penemunya, yakni "Napier". "Bone" diambil dari makna "tulang" yang bentuknya menyerupai potongan tulang. Napier's Bone menjadi generasi kedua alat hitung setelah abacus atau sempoa. Napier's Bone juga merupakan bentuk kalkulator tua kedua setelah abacus atau sempoa yang tercatat dalam sejarah dan diketahui berkembang hingga akhir tahun 1617.[5]

 
Pascaline yang ditemukan oleh John Napier

Pascaline

Pascaline adalah kalkulator roda numerik (Numerical Wheel Calculator) yang ditemukan oleh Blaise Pascal pada tahun 1642. Alat ini ditemukan oleh Pascal untuk membantu ayahnya menghitung pajak. Pascaline berbentuk kotak persegi kuningan yang menggunakan roda putar bergigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini memiliki kelemahan karena hanya dapat menghitung operasi artimatika penjumlahan saja.[6]

Analytical Engine

Alat hitung "Analytical Engine" merupakan cikal bakal dari penemuan komputer. Alat ini ditemukan oleh Charles Babbage. Alat ini disebut pula sebagai mesin aritmatika dan menggunakan kartu yang dilubangi untuk menyimpan data.[7] British Association for The Advancement of Science memberikan penghargaan kepada Charles Babbage untuk penemuan alat ini yang dianggap berjasa bagi perkembangan ilmu penghitungan.[8]

 
Kalkulator menjadi sebuah alat hitung aritmatika yang dapat menghitung banyak digit angka.

Kalkulator

Alat hitung kalkulator merupakan modifikasi yang diciptakan oleh Vannevar Bush pada tahun 1903. Mesin ini berhasil menyelesaikan persamaan differensial yang kompleks dan rumit dalam operasi alat hitung analytical engine yang dianggap memiliki ukuran yang terlalu besar dan sulit untuk dibawa ke mana-mana. Pada perkembangan selanjutnya, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat mesin hitung elektrik yang menerapkan sistem aljabar Boolean yang dihasilkan oleh George Boole. Akhirnya dihasilkanlah sebuah alat hitung kalkulator yang dapat melakukan operasi aritmatika pada tahun 1972 dalam bentuk kalkulator genggam. Kalkulator ini mampu mengoperasikan operasi hitung aritmatika, bahkan hingga tingkat perhitungan Sin, Cos, dan Tan. Kalkulator pertama tersebut dinamakan HP-35. Kalkulator ini memiliki layar LED yang dapat memberikan angka ilmiah hingga 10 digit. Selanjutnya, pada tahun 1948, muncul kalkulator saku bernama Curta yang terus dimodifikasi hingga menjadi kalkulator genggam bernama Cal Tech pada tahun 1967. Kalkulator ini memiliki layar yang kecil dengan 18 tombol yang mampu melakukan pengoperasian bilangan hingga 12 digit desimal.[9]

 
Komputer yang merupakan perangkat pengolah data dan angka.

Komputer

Komputer berasal dari bahasa latin yang berarti computare yang berarti menghitung (me-recount). Komputer dalam wujud mesin eletronik menjadi alat canggih yang dapat membaca berbagai macam informasi dan mengolahnya menjadi suatu bentuk persamaan penghitungan yang diinginkan. Dengan kata lain, dengan adanya komputer, perhitungan aritmatika dapat dikerjakan dengan cepat menggunakan persamaan dan rumus yang telah diaplikasikan kepada komputer. Komputer berkembang dalam beberapa generasi berdasarkan kemuktahiran dan beragam jenis aplikasi dan kemampuan grafis yang dapat diterapkan di dalamnya. Tujuan pokok dari adanya mesin elektronik komputer ialah menghasilkan informasi yang didukung oleh elemen perangkat keras, elemen perangkat lunak, dan brainware yang menjalankan komputer (manusia yang terlibat dalam mengatur sistem komputer).[10]

Manfaat Alat Hitung

Berbagai bentuk alat hitung memiliki manfaat yang sesuai dengan masanya. Manfaat berbagai bentuk alat hitung itu antara lain ialah, 1) dengan adanya alat hitung, pekerjaan menjadi lebih mudah dan dapat diselesaikan dengan lebih cepat; 2) Waktu, tenaga, dan biaya dapat lebih efisien; 3) meminimalisir kesalahan dalam menghitung; 4) data atau hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat; dan 5) sebagai alat kontrol dan pengawasan.[11]

Daftar Rujukan

  1. ^ Gitscha, Serafica (2020). "Alat Hitung Paling Kuno". Kompas.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2020-08-07). "Sejarah Perkembangan Komputer Sebelum 1940 Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-03-16. 
  3. ^ Anugrahana, Andi (2019). "Pengembangan Modul Sempoa sebagai Alternatif dalam Mata Kuliah Inovatif Matematika" (PDF). Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (2): 464. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber (2020-03-29). "Sempoa: Alat Hitung Paling Kuno Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-03-12. 
  5. ^ Firdaus and Sri Andayani, Muh. Wildanul (2011). "Adapting the Concept of Napier's Bone to Teach Multiplication for Elementary Students" (PDF). International Seminar and Fourth National Conference on Mathematics Education: 3. 
  6. ^ "Definition of Pascaline". PCMAG (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-15. 
  7. ^ Menabrea, L.F. (1842). Sketch of The Analytical Engine Invented by Charles Babbage. Italia: Bibilotheque Universelle de Geneve. 
  8. ^ Randell, B. (1971). "Ludgate's Analytical Machine of 1909". Analytical Machine. 14 (3): 14. 
  9. ^ Media, Kompas Cyber (2018-02-01). "Penemuan yang Mengubah Dunia: Kalkulator Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-03-15. 
  10. ^ Sari, Annisa Ratna. Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PDF). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Akuntansi UNY. hlm. 1. 
  11. ^ "Manfaat Mesin Penghitung Uang". Mitra Berkat Bersama (dalam bahasa Inggris). 2019-09-03. Diakses tanggal 2021-03-16.