Sultana MH Faradz

Revisi sejak 18 Maret 2021 16.24 oleh OrophinBot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori Tokoh perempuan Indonesia dengan Wanita Indonesia)

Sultana MH Faradz (lahir 2 Februari 1952) adalah seorang profesor perempuan di bidang genetika medik. Risetnya berfokus pada penanganan anak-anak dengan disabilitas intelektual dan kerancuan kelamin. Ia pernah terlibat dalam penelitian di bidang genetika molekuler di Laboratorium Riset DNA, Ongwanada Resource Centre, Queen's University Kingston, Kanada (1996–1997).

Pendidikan

Sultana menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada tahun 1978. Setelah itu, ia menempuh pendidikan S-2 di bidang histologi dan sitogenetika, masing-masing di Tottori University, Jepang. Pada tahun 1994, Sultana melanjutkan S-3 di bidang genetika medik di University of New South Wales, Sydney.

Selama masa pendidikan S-3, Sultana mengikuti pelatihan sitogenetika kanker di Prince of Wales Hospital Sydney (1992), pendidikan genetika klinis di Sydney Children Hospital (1994-1995), dan pendidikan epidemiologi klinis di School of Community Medicine UNSW Sydney (1995).[1]

Karier

  • Pada tahun 1999, Sultana bekerja sebagai Kepala Unit Molekuler dan Sitogenetika, Laboratorium Bioteknologi Fakultas Kedokteran dan sebagai dosen dalam genetika medik untuk mahasiswa pascasarjana Universitas Diponegoro.
  • Pada tahun 2003, dia dikukuhkan sebagai guru besar ilmu kedokteran.
  • Pada tahun 2006, dia memprakarsai pendirian program Magister Konseling Genetik “joint degree” dengan beberapa universitas di luar negeri, lalu menjadi ketua program tersebut.
  • Sejak tahun 2007, Sultana diangkat sebagai Direktur Pusat Penelitian Biomedik/Center for Biomedical Research (Cebior) di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
  • Tahun 2009, Sultana ditunjuk sebagai Kepala Departemen Histologi.
  • Pada tahun 2011-2015 dia menjabat sebagai Wakil Rektor Undip untuk bidang pengembangan dan kerja sama.

Referensi

  1. ^ "Sultanah MH Faradz". Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Diakses tanggal 16 September 2018.