Suku Tulang Bawang

suku bangsa di Indonesia
Revisi sejak 19 Maret 2021 05.49 oleh Rini milia fitriani (bicara | kontrib) (Perbaikan)

Suku Tulang Bawang (Tulangbawang Mego Pak), adalah salah satu komunitas adat yang terdapat di Provinsi Lampung. Suku Tulangbawang ini tersebar di empat wilayah adat, yaitu Menggala, Mesuji, Panaragan dan Wiralaga. Suku Tulang Bawang ini berada di bawah hukum adat Pepadun. Pepadun adalah salah satu dari dua Komunitas Budaya adat yang terdapat di Lampung. Menurut cerita asal usul suku Tulang Bawang, bahwa para leluhur suku TulangBawang berasal dari Suku Bangsa Lampung memasuki wilayah mereka sekarang ini melalui pinggiran Way Tulangbawang. Mego Pak. Maksud dari Mego Pak adalah suku Tulang Bawang ini memiliki empat mego (marga).

marga:

  1. Puyang Umpu
  2. Puyang Bulan
  3. Puyang Aji
  4. Puyang Tegamoan

Seni budaya pada masyarakat Tulang Bawang adalah Tari Bedayo, yang memiliki usia sangat tua dibandingkan dengan tarian lainnya yang ada di Menggala. Menurut mereka Tari Bedayo dulunya diciptakan atas permintaan Menak Sakaria dan adiknya Menak Sangecang Bumi keturunan ari puti Bulan, di kampung Tus Bujung Menggala kecamatan Tulang Bawang Udik. Konon munculnya tari Bedayo akibat adanya wabah penyakit yang melanda kampung Bujung Menggala pada masa itu. Berbagai usaha yang dilakukan pada saat itu, tetapi tidak kunjung hilang, selama pertapaannya menak Sakaria mendapatkan wangsit agar mengadakan upacara dan memotong kambing hitam diiringi sebuah tarian yang dibawakan penari wanita yang masih suci berjumlah 12 orang.

Masyarakat Tulang Bawang, secara umum masih percaya dengan kata-kata orang tua, baik itu berupa pantun, dongeng, legenda mitos dan yang lainnya. Mayoritas masyarakat suku Tulang Bawang adalah penganut agama Islam, yang telah lama berkembang di wilayah ini. Beberapa tradisi adat budaya suku Tulang Bawang terlihat banyak mengandung unsur Islami. Mereka adalah penganut agama Islam yang taat, tetapi mereka juga terbuka terhadap golongan agama lain, seperti dari golongan agama Kristen, Hindu, dan Buddha, sehingga kerukunan agama di wilayah ini tetap terpelihara dengan baik. Kehidupan masyarakat Tulang Bawang pada umumnya berprofesi sebagai petani, pada tanaman padi, sayur-sayuran dan tanaman keras seperti kopi. Selain itu, banyak juga yang bekerja pada sektor pemerintahan, menjadi pedagang, guru dan profesi lainnya. Di halaman rumah beberapa keluarga memelihara ternak seperti sapi, kambing, bebek dan ayam untuk menambah penghasilan hidup.