Sejarah alat hitung

Revisi sejak 19 Maret 2021 06.27 oleh Gayamentari (bicara | kontrib) (penyuntingan kalimat)

Sejarah alat hitung berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada perkembangan media yang dipergunakan untuk menghitung pada masa lampau. Alat hitung berkembang sejak manusia membutuhkan sebuah media untuk membantu aktivitasnya dalam mempraktikkan fungsi aritmatika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian segala benda ataupun yang dapat dihitung. Perangkat hitung paling awal yang dipergunakan oleh manusia di dalam sejarah ialah sempoa. Dengan mempergunakan sempoa, manusia tidak perlu mencoret-coret kertas dalam menghitung. Sempoa biasanya dipergunakan untuk bilangan dasar apapun (biasanya dalam per sepuluh). Dalam sejarahnya, sempoa yang pernah ada dan berkembang ialah sempoa yang menggunakan alat bantu pada papan dengan tanda khusus dan sempoa yang menggunakan manik-manik yang dirangkai pada kawat serta dipasang pada sebuah bingkai.[1]

Alat hitung masa awal

Masa kuno dan abad pertengahan

Seiring dengan perkembangan otak manusia, manusia terus memaksimalkan potensinya untuk mengembangkan alat-alat hitung untuk mempermudah aktivitasnya sehari-hari. Berikut merupakan contoh-contoh bentuk alat hitung yang dikembangkan oleh manusia.

Media sekitar

 
Tulang Ishango diperkirakan sebagai tongkat hitungan masa Paleolitikum Akhir.[a]

Sebelum menggunakan peralatan, manusia primitif berkembang dengan menghitung menggunakan jari. Selain itu, manusia primitif juga mempergunakan media-media atau benda yang ditemuinya di sekitar mereka tinggal, seperti biji-bijian, batu-batu kecil, atau menggores di dinding gua yang kemungkinan besar juga masih dilakukan pada masa ini.[3] Alat hitung pertama yang tercatat dalam sejarah ialah berupa tongkat hitungan. Tongkat hitungan itu bernama Tulang Lebombo. Tulang Lebombo yang terletak diantara Swaziland dan Afrika Selatan menjadi artefak matematika tertua.[4] Tulang tersebut diperkirakan bertanggal 35.000 SM dan terbuat dari 29 goresan berbeda yang secara sengajar diukirkan ke tulang fibula seekor baboon.[5][6] Pada masa selanjutnya, alat bantu perhitungan dan pencatatan sepanjang Hilal Subur, termasuk batu (bola tanah liat, biji tumbuhan runjung (conifer), dan sebagainya) yang disimpan dalam tanah liat mentah, digunakan untuk merepresentasikan banyak barang-barang yang kemungkinan besar merupakan jumlah ternak atau biji-bijian.[b][8][c]

Sempoa

 
Sempoa atau Abacus diciptakan dalam berbagai macam media. Ada yang terbuat dari kayu, ada yang terbuat dari bambu, ada yang terbuat dari plastik, adapula yang terbuat dari besi. Buah hitung yang dipasang pun bervariasi, yakni biji-bijian, batu-batuan, dan manik-manik.

Penggunaan tongkat hitungan sebagai alat bantu hitung dan pencatatan juga berkembang pada masa kuno dan pertengahan. Sempoa, yang memiliki arti permukaan datar atau tabel perhitungan, merupakan alat hitung kayu kuno yang berisi biji-bijian atau manik-manik yang dapat digeser.[10] Sempoa diperkirakan telah diciptakan oleh bangsa Babilonia dan dipergunakan sejak 2.400 SM. Papan penghitung atau sempoa yang paling tua dan dapat diselamatkan ialah Tablet Salamis Yunani dari tahun 1899. Pemanfaatan sempoa menyebar ke Yunani, Roma, Cina, Jepang, dan Rusia. Di Cina, pengoperasian sempoa sebagai alat hitung muncul pada abad ke-13. Pada negara tersebut, sempoa disebut dengan kata Suanpan. Suanpan Cina dipisahkan menjadi dua kolom, yakni kolom atas dan kolom bawah yang biasanya dibingkai oleh kayu.[11] Perkembangan sempoa memunculkan banyak bentuk tablet dan papan perhitungan lainnya. Pada abad pertengahan di Eropa, perhitungan akutansi juga dibantu oleh penggunan kain kotak-kotak, dengan penanda-penanda diletakkan diatasnya dengan aturan tertentu.

Komputasi analog

Beberapa komputer analog dibuat pada masa kuno dan pertengahan untuk melakukan perhitungan astronomi. Alat yang termasuk kelompok ini adalah astrolabe dan mekanisme Antikythera dari periode Helenistik (sekitar 150–100 SM).[12] Di Roma Mesir, Heron dari Aleksandria (sekitar 10–70 M) membuat peralatan mekanik termasuk didalamnya, automata dan programmable cart.[13] Beberapa atronom dan ahli teknik Muslim juga membuat beberapa peralatan mekanik untuk tipe kalkulasi yang lain: Abu Rayhan al-Biruni (c. 1000 M) membuat planisphere; Abū Ishāq Ibrāhīm al-Zarqālī (c. 1015 M) membuat equatorium danduniversal latitude-independent astrolabe. Su Song (1094) selama masa dinasti Song membuat menara jam astronomi. Menara jam astronomi mekanik bertenaga air, diciptakan oleh Ismail al-Jazari pada 1206, adalah komputer analog pertama yang dapat diprogram.[14][15][16] Ramon Llull menciptakan Lullian Circle: mesin dengan notasi-notasi, untuk menghitung jawaban pertanyaan-pertanyaan filosofis (dalam hal ini berkaitan dengan Kekristenan) lewat logika kombinatorik. Ide ini selanjutnya digunakan beberapa abad kemudian oleh Leibniz, dan menjadi salah satu elemen dasar dalam komputasi dan ilmu informasi.

Alat hitung masa Renaisans

Napier's Bone

 
Alat hitung bernama Napier's Bone yang ditemukan oleh John Napier.

Tahun 1617, John Napier dari Skotlandia menemukan cara untuk menghitung dan melakukan operasi aritmatika dengan menggunakan bujur sangkar yang terdiri dari 9 x 9 kolom. Masing-masing berisi angka 1 hingga angka 9 yang dikenal sebagai Napier's Bone. Nama alat hitung ini mengambil nama penemunya, yakni "Napier". "Bone" diambil dari makna "tulang" yang bentuknya menyerupai potongan tulang. Napier's Bone menjadi generasi kedua alat hitung setelah abacus atau sempoa. Napier's Bone juga merupakan bentuk kalkulator tua kedua setelah abacus atau sempoa yang tercatat dalam sejarah dan diketahui berkembang hingga akhir tahun 1617.[17]

Pascaline

Pascaline adalah kalkulator roda numerik (Numerical Wheel Calculator) yang ditemukan oleh Blaise Pascal pada tahun 1642. Alat ini ditemukan oleh Pascal untuk membantu ayahnya menghitung pajak. Pascaline berbentuk kotak persegi kuningan yang menggunakan roda putar bergigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini memiliki kelemahan karena hanya dapat menghitung operasi artimatika penjumlahan saja.[18]

 
Pascaline yang ditemukan oleh Blaises Pascal pada tahun 1642.
 
Alat Hitung Aritmatika yang mempermudah pengitungan pada era Revolusi Industri.

Analytical Engine

Alat hitung "Analytical Engine" merupakan cikal bakal dari penemuan komputer. Alat ini ditemukan oleh Charles Babbage. Alat ini disebut pula sebagai mesin aritmatika dan menggunakan kartu yang dilubangi untuk menyimpan data.[19] British Association for The Advancement of Science memberikan penghargaan kepada Charles Babbage untuk penemuan alat ini yang dianggap berjasa bagi perkembangan ilmu penghitungan.[20]

 
Kalkulator menjadi sebuah alat hitung aritmatika yang dapat menghitung banyak digit angka.

Kalkulator

Alat hitung kalkulator merupakan modifikasi yang diciptakan oleh Vannevar Bush pada tahun 1903. Mesin ini berhasil menyelesaikan persamaan differensial yang kompleks dan rumit dalam operasi alat hitung analytical engine yang dianggap memiliki ukuran yang terlalu besar dan sulit untuk dibawa ke mana-mana. Pada perkembangan selanjutnya, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat mesin hitung elektrik yang menerapkan sistem aljabar Boolean yang dihasilkan oleh George Boole. Akhirnya dihasilkanlah sebuah alat hitung kalkulator yang dapat melakukan operasi aritmatika pada tahun 1972 dalam bentuk kalkulator genggam. Kalkulator ini mampu mengoperasikan operasi hitung aritmatika, bahkan hingga tingkat perhitungan Sin, Cos, dan Tan. Kalkulator pertama tersebut dinamakan HP-35. Kalkulator ini memiliki layar LED yang dapat memberikan angka ilmiah hingga 10 digit. Selanjutnya, pada tahun 1948, muncul kalkulator saku bernama Curta yang terus dimodifikasi hingga menjadi kalkulator genggam bernama Cal Tech pada tahun 1967. Kalkulator ini memiliki layar yang kecil dengan 18 tombol yang mampu melakukan pengoperasian bilangan hingga 12 digit desimal.[21]

 
Komputer yang merupakan perangkat pengolah data dan angka.

Komputer

Komputer berasal dari bahasa latin yang berarti computare yang berarti menghitung (me-recount). Komputer dalam wujud mesin eletronik menjadi alat canggih yang dapat membaca berbagai macam informasi dan mengolahnya menjadi suatu bentuk persamaan penghitungan yang diinginkan. Dengan kata lain, dengan adanya komputer, perhitungan aritmatika dapat dikerjakan dengan cepat menggunakan persamaan dan rumus yang telah diaplikasikan kepada komputer. Komputer berkembang dalam beberapa generasi berdasarkan kemuktahiran dan beragam jenis aplikasi dan kemampuan grafis yang dapat diterapkan di dalamnya. Tujuan pokok dari adanya mesin elektronik komputer ialah menghasilkan informasi yang didukung oleh elemen perangkat keras, elemen perangkat lunak, dan brainware yang menjalankan komputer (manusia yang terlibat dalam mengatur sistem komputer).[22]

Manfaat alat hitung

Berbagai bentuk alat hitung memiliki manfaat yang sesuai dengan masanya. Manfaat berbagai bentuk alat hitung itu antara lain ialah, 1) dengan adanya alat hitung, pekerjaan menjadi lebih mudah dan dapat diselesaikan dengan lebih cepat; 2) Waktu, tenaga, dan biaya dapat lebih efisien; 3) meminimalisir kesalahan dalam menghitung; 4) data atau hasil yang diperoleh menjadi lebih akurat; dan 5) sebagai alat kontrol dan pengawasan.[23]

Daftar rujukan

  1. ^ Gitscha, Serafica (2020). "Alat Hitung Paling Kuno". Kompas.com. Diakses tanggal 12 Maret 2021. 
  2. ^ Phill Schultz (7 September 1999). "A very brief history of pure mathematics: The Ishango Bone". University of Western Australia School of Mathematics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-21. 
  3. ^ Media, Kompas Cyber (2020-08-07). "Sejarah Perkembangan Komputer Sebelum 1940 Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-03-16. 
  4. ^ Encyclopaedia of the history of science, technology, and medicine in non-western cultures. Helaine Selin (edisi ke-2nd ed). Berlin: Springer. 2008. ISBN 978-1-4020-4425-0. OCLC 261324840. 
  5. ^ Pegg, Ed Jr. "Lebombo Bone". MathWorld. 
  6. ^ Darling, David (2004). The Universal Book of Mathematics From Abracadabra to Zeno's Paradoxes. John Wiley & Sons. ISBN 978-0-471-27047-8. 
  7. ^ Schmandt-Besserat, Denise. "The Evolution of Writing". Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-30. 
  8. ^ Robson, Eleanor (2008), Mathematics in Ancient Iraq, ISBN 978-0-691-09182-2 . p. 5: calculi were in use in Iraq for primitive accounting systems as early as 3200–3000 BCE, with commodity-specific counting representation systems. Balanced accounting was in use by 3000–2350 BCE, and a sexagesimal number system was in use 2350–2000 BCE.
  9. ^ Eleanor Robson. "BIBLIOGRAPHY OF MESOPOTAMIAN MATHEMATICS". 
  10. ^ Anugrahana, Andi (2019). "Pengembangan Modul Sempoa sebagai Alternatif dalam Mata Kuliah Inovatif Matematika" (PDF). Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (2): 464. 
  11. ^ Media, Kompas Cyber (2020-03-29). "Sempoa: Alat Hitung Paling Kuno Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-03-12. 
  12. ^ Lazos 1994
  13. ^ Sharkey, Noel (5 Juli 2007). "A programmable robot from 60 AD". www.newscientist.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2018. Diakses tanggal 18 Maret 2021. 
  14. ^ "Episode 11: Ancient Robots", Ancient Discoveries, History Channel, diakses tanggal 2008-09-06 
  15. ^ Howard R. Turner (1997), Science in Medieval Islam: An Illustrated Introduction p. 184, University of Texas Press, ISBN 0-292-78149-0
  16. ^ Hill, Donald Routledge (May 1991). "Mechanical Engineering in the Medieval Near East". Scientific American. hlm. 64–69.  (cf. Hill, Donald Routledge. "IX. Mechanical Engineering". History of Sciences in the Islamic World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-25.  )
  17. ^ Firdaus and Sri Andayani, Muh. Wildanul (2011). "Adapting the Concept of Napier's Bone to Teach Multiplication for Elementary Students" (PDF). International Seminar and Fourth National Conference on Mathematics Education: 3. 
  18. ^ "Definition of Pascaline". PCMAG (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-15. 
  19. ^ Menabrea, L.F. (1842). Sketch of The Analytical Engine Invented by Charles Babbage. Italia: Bibilotheque Universelle de Geneve. 
  20. ^ Randell, B. (1971). "Ludgate's Analytical Machine of 1909". Analytical Machine. 14 (3): 14. 
  21. ^ Media, Kompas Cyber (2018-02-01). "Penemuan yang Mengubah Dunia: Kalkulator Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2021-03-15. 
  22. ^ Sari, Annisa Ratna. Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PDF). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Akuntansi UNY. hlm. 1. 
  23. ^ "Manfaat Mesin Penghitung Uang". Mitra Berkat Bersama (dalam bahasa Inggris). 2019-09-03. Diakses tanggal 2021-03-16. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan