Dwi Ery Santoso

Seniman Indonesia
Revisi sejak 22 Maret 2021 04.46 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 4 as dead.) #IABot (v2.0.8)

Dwi Ery Santoso (lahir 21 September 1957) adalah salah satu tokoh teater di Jawa Tengah. Ikut membidani berdirinya Teater Puber. Aktif berteater sejak masih di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Tegal. Selain itu dia juga menulis puisi. Karya-karyanya banyak termuat di media massa.

Dwi Ery Santoso
Lahir21 September 1957 (umur 67)
Indonesia Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
PekerjaanPenyair

Setelah hengkang dari Teater Puber, ia melanjutkan kiprahmya di Teater Massa Hisbuma dan meraih prestasi sepuluh besar dalam Festival Teater Nasional, memperebutkan Trophy Ibu Tien Suharto di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan lewat lakon Surabaya Berguncang, karya Haryo Guritno (1985). Beberapa kali mengikuti Festival Teater Jawa Tengah di PKJT Taman Budaya Surakarta dalam lakon: Pelangi Sajeroning Ati sebagai penulis naskah dan Sutradara, dengan prestasi sebagai Penyaji Terbaik 3 (1997), Apologi Senja Hari sebagai penulis Naskah dan Sutradara, meraih prestasi sebagai Penyaji Harapan (1999), Martoloyo–Martopuro karya Eko Tunas sebagai Sutaradara terbaik 1, Aktor Pembantu Putra terbaik 1, Artistik terbaik 1 dan Penyaji Grup terbaik 2 (2002).

Karya Penyutradaraan

  • Terjerat Hutang karya Dwi Ery Santoso, 1982)
  • Umang-umang karya Arifin C Noor
  • Bulan Bujur Sangkar karya Iwan Simatupang (1985)
  • Surabaya Berguncang karya YY Haryo Guritno
  • Patung Kekasih karya Emha Ainun Najib
  • Brandal Mas Cilik karya Dwi Ery Santoso (1986)
  • Plerok Plerok Atawa Indekos
  • Sintren karya Zaenal MZ
  • Wanita-wanita Parlemen karya Ariestopanus-Riantiarno
  • Pelangi Sajeroning Ati
  • Apologi Senja Hari (2007)
  • Cahaya Cahaya (2005)
  • Tanda Silang karya Eugine O neil dalam Pesta teater 4 kota
  • Lelaki Itu Suamiku karya Hartono CH Surya
  • Pengadilan Sulaeman
  • Miftahul Jannah
  • Ujicoba Peti Mati
  • Kuwalat
  • Cantik
  • Meja Makan Terbalik
  • Lima Hari Lima Malam
  • Puisi Hati
  • Dalang dan Wayang
  • Lumbung Sultan Agung
  • Efesiensi
  • Cahaya Dan Kecoa

Antologi Puisi

Bersama

  • Parade Puisi Tiga Kota: Tegal, Jogya, dan Jakarta Bersama Emha Ainun Najib, Yoyik Lembayung dan Eko Tunas (1985)
  • Antologi Jentera Terkasa dalam Pasar Puisi 2000 Terbitan DKJT DAN Taman Budaya Surakarta.
  • Antologi Puisi Juada Pasar bersama 52 penyair Tegal, terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2002).
  • Antologi Puisi dalam rangka Khaul 1000 hari wafatnya Piek Ardijanto Soeprijadi (2004).
  • Kumpulan Puisi ”Mimbar Penyair Tegal (2005).
  • Antologi Puisi Potret Reformasi Dalam Puisi Tegalan Terbitan Koran Tegal-Tegal (2000).
  • Kumpulan Puisi Tegalan Ngambah Paran, Terbitan Komunitas Sastra Tegal (2007)

Pribadi

  • Antologi Puisi Nelayan–Nelayan Kecil terbitan Teater Massa Hisbuma (1997)
  • Antologi Puisi Muara Bercahaya terbitan Teater Massa Hisbuma (2005)
  • Kumpulan Puisi Tegalan Brug Abang terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2007)

Penghargaan

  • Apologi Senja Hari, Naskah Terbaik1 Lomba Penulisan Naskah Drama Tingkat Jawa Tengah (2007)
  • Cahaya Cahaya, Juara 1 Cipta Naskah Monolog tahun (2005)
  • Penyaji Terbaik 3 dalam lakon Pelangi Sajeroning Ati sebagai penulis naskah dan Sutradara (1997)
  • Penyaji Harapan dalam lakon Apologi Senja Hari (1999)
  • Sutradara Terbaik 1 dalam lakon Martoloyo–Martopuro karya Eko Tunas (2002).

Pranala luar