Devie Rahmawati
Devie Rahmawati adalah peneliti, pengamat sosial[1], dosen, jurnalis, konsultan komunikasi, dan technopreneur. Ia dikenal sebagai dan pendiri situs opini selasar.com dan Prapancha Research[2] Ia juga membuat gebrakan di UI saat menjadi Ketua Program Studi Vokasi Komunikasi UI. [3]
Pendidikan
Setelah lulus dari SMA Negeri 8 Jakarta, ia melanjutkan pendidikan tinggi di FISIP UI tanpa melalui tes tertulis (PPKB).
Karir
Ia memulai karir di dunia penulisan dengan menjadi reporter dan copywriter di PT. Dyviacom Intrabumi, Tbk sejak kuliah. Pada tahun 2000, ia menjadi client relations executive di Kubik Learning Adventure sekaligus Junior Trainer di Remaja Hebat Foundation (2002).
Pada tahun 2004, Devie berkantor di Gedung KPU Pusat, menjadi PR Officer dalam program UNDPPemilu 2004. Selepas itu, Devie memasuki dunia konsultan public relations dengan menjadi Junior PR Consultant di Ida Sudoyo & Associates. Ia kemudian beralih ke dunia korporasi dengan menjabat sebagai Corporate Communications PT. Artajasa Pembayaran Elektronis (2005). Ia juga aktif sebagai Wakil Sekjen III Kepengurusan Pusat Persatuan Olahraga Dayung (PODSI) seluruh Indonesia.
Pada tahun 2006, ia menjabat sebagai Kepala Humas FISIP UI lalu menjadi Deputi Direktur Kantor Komunikasi (Humas UI) hingga tahun 2009. Tahun 2019 ia diangkat menjadi Dewan Redaksi majalah online edisikhusus.id. Pada Bulan Januari 2020, ia diangkat menjadi Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia.
Karir di dunia media dilanjutkan Devie dengan menjabat sebagai Chief Operation Officer (COO) di Radio A, 96.7 FM (2011). Ia kemudian menjadi pendiri dari Selasar dan Prapancha Research.
Opini di media
Devie Rahmawati banyak mengeluarkan pendapat yang kemudian dikutip media, utamanya dalam penanganan pandemi COVID 19 dari sisi sosial. Ia tercatat mengkritik komunikasi publik terkait penanganan coronavirus[4], meminta pemerintah mempertimbangkan kembali dampak sosial perpanjangan PSBB[5], serta mengkritik perilaku Raffi Ahmad yang langsung mengikuti pesta seusai divaksin.[6]
Ia juga mengapresiasi keluarnya SKB 3 Menteri terkait penggunaan atribut agama dalam pakaian seragam sekolah sebagai wujud toleransi[7]
Halaman akademis
Referensi
- ^ Pengamat Sosial: Jangan Sesatkan Publik Terkait Corona. dari situs berita republika
- ^ Devie Rahmawati. dari halaman profil di ui.ac.id
- ^ Fokus Studi Saat Reza Rahadian Jadi Dosen di Program Vokasi UI. dari situs berita kompas.com
- ^ Pengamat Sosial: Jangan Sesatkan Publik Terkait Corona. dari situs berita republika
- ^ PSBB Diperpanjang, Pengamat: Perhitungkan Dampak Sosial. dari situs republika
- ^ Pengamat Sosial: Yang Dilakukan Raffi Ahmad Tidak Tepat. dari situs berita republika
- ^ [1]]Pengamat Sosial: SKB 3 Menteri Wujud Toleransi Antaragama di Sekolah.] dari situs berita borneonews