Neno Warisman
Templat:Infobox artis indonesia Hj. Titi Widoretno Warisman lebih akrab dipanggil Neno Warisman (lahir 21 Juni 1964) dulunya adalah penyanyi dan bintang film era 1980-an. Sekarang, Neno aktif di dunia religi, sosial dan pendidikan, terutama pengasuhan, peran ibu dan peran keayahan. Ia juga merupakan relawan #2019GantiPresiden, namun gerakan tersebut gagal total.
Karier
Sejak kecil Neno telah menunjukkan kesukaannya pada puisi dan deklamasi. Bahkan pada tahun 1978, Neno terpilih sebagai juara baca puisi se-Jakarta. Neno pun melanjutkan kuliah di Fakultas Sastra Prancis Universitas Indonesia.
Neno terkenal sebagai penyanyi di era 80-an. Lagu Neno banyak yang terkenal hingga kini, seperti lagu "Matahariku",[1] begitu pun duetnya dengan Fariz RM, "'Nada Kasih", dan juga lagu religi "A Ba Ta Tsa".
Sebagai pemain film, Neno terkenal karena aktingnya sebagai Sayekti di film Sayekti dan Hanafi yang ditayangkan TVRI dan disutradarai oleh Irwinsyah. Selain itu, Neno juga pernah bermain dalam film Semua Sayang Kamu (1989) yang masuk dalam nominasi Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 1989. Tahun 2005, Neno bermain dalam film garapan Garin Nugroho Rindu Kami PadaMu (2005). Film ini meraih penghargaan sebagai film terbaik Asia di Osian’s Cinefan Festival ke-7 di New Delhi, India, yang berlangsung 16-24 Juli 2005.[2]
Pada tahun 1991, Neno memutuskan untuk memakai jilbab dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk dunia religi, sosial dan pendidikan serta aktif membantu sosialisasi program Pendidikan Anak Dini Usia (PAUD) Departemen Pendidikan Nasional. Sering diundang untuk berbicara di seminar-seminar para ibu. Berbicara terutama tentang pengasuhan anak yang benar, pendidikan negeri, dan kesehatan.
Pada ulang tahunnya yang ke-40, 21 Juni 2004, Penerbit Syaamil menerbitkan buku Neno bertajuk Izinkan Aku Bertutur. Tahun 2006, dengan penerbit yang sama, Neno merilis buku berjudul Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi. Buku pertama dari trilogi opera keluarga ini adalah sebuah refleksi batin yang tulus dan amat mendalam dari seorang Neno Warisman tentang keajaiban keajaiban jiwa yang ia alami dan saksikan dari anak anaknya yang menggemaskan, smart, aktif dan shalih.[3]
Pada bulan juni 2008 memulai kampanye "PMM", pola makan yang menyelamatkan.
Neno menikah dengan Ahmad Widiono Doni Wiratmoko dan memiliki 3 orang anak; Zaka, Maghfira, dan Ramadhani.
Neno juga membuka usaha biro perjalanan haji dan umrah. Namun, ia diduga telah melakukan penipuan.
Kontroversi
Pada malam munajat 212, ia berdoa dengan mengancam Allah SWT, jika Prabowo kalah tak ada lagi yang menyembah Allah SWT.
Filmografi
Film | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Judul | Peran | Rumah Produksi | Sutradara | Catatan | |
1988 | Sayekti dan Hanafi | Irwinsyah | ||||
1989 | Semua Sayang Kamu | Nuraini | Ida Farida | |||
2004 | Rindu Kami Padamu | Garin Nugroho | ||||
2009 | Ketika Cinta Bertasbih 2 | Bu Fadilah | SinemArt | Chaerul Umam | ||
2010 | Dalam Mihrab Cinta | Istri Kyai Miftah | Habiburrahman El Shirazy | |||
2017 | Iqro: Petualangan Meraih Bintang | Oma | Salman Film Academy | Iqbal Alfajri |
Diskografi
Album
- Neno (1983)
- Matahariku (1983)
- Matahatiku (1984)
- Kulihat Cinta Dimatanya (1985)
- Katakan Cinta Padaku (1986)
- Pujaan Dewi (1987)
- Sebuah Obsesi (1988)
Penampilan lain
- 1986 - Festival Lagu Populer Indonesia 1986 Lagu "GETAR ASMARA" karya Fifi Embut & Tb. Rudi F.
- 1987 - album Fariz RM "Do Not Erase" duet menyanyikan lagu "Nada Kasih"
- 1988 - album Karimata "Biting" menyanyikan lagu "Terjadi Lagi"
- 1988 - album "Hanya Satu Kamu" dari Fariz RM dan Deddy Dhukun menyanyikan lagu "Dan Senyum Itu" karya Sonny Soebowo
- 1989 - album Kompilasi Semua Sayang Kamu Dewi & Cipluk"
- 1989 - album Kompilasi 10 Vokalis Utama Bintang Khatulistiwa lagu "BIARKAN SAJA" karya Rezky Ichwan & Ferina
Lihat pula
Pranala luar
- Profil di pks-anz.org
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
Referensi
- ^ Neno Warisman - Matahari Ku, diakses 30 Oktober 2007
- ^ Kembali Karya Garin Nugroho Menang di Festival, diakses 30 Oktober 2007
- ^ Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi #631, diakses 30 Oktober 2007