Museum La Galigo

museum di Indonesia
Revisi sejak 24 Maret 2021 14.55 oleh 223.164.13.147 (bicara) (Sejarah Singkat dan Sosial Media)

Museum La Galigo adalah sebuah museum provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Terletak di Jl. Ujung Pandang No. 1. Museum ini didirikan pada tanggal 1 Mei 1970. Pada 24 Februari 1974 Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. I.B. Mantra meresmikan gedung No. 5 dengan luas 2.211 m² sebagai ruang pameran tetap dan ruang pembinaan. Museum ini berada di Fort Rotterdam, Kota Makassar.

Tampak depan Museum La Galigo

Sejarah Singkat Museum La Galigo

Museum menurut Organisasi Museum se-dunia ICOM (International Council of Museum) merupakan suatu lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, merawat, menghubungkan, dan memamerkan untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, serta bukti materil manusia dan lingkungannya.

Sementara itu, keberadaan sebuah museum di Sulawesi Selatan berawal pada tahun 1938 dengan didirikannya “Celebes Museum” oleh pemerintah Nederlandsh-Indie (Hindia Belanda) di kota Makassar sebagai ibu kota Gouvernement Celebes  en Onderhorigheden (Pemerintah Sulawesi dan Taklukannya). Museum pada waktu itu menempati bangunan dalam kompleks Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam) yakni bekas kediaman Gubernur Belanda Admiral C.J Speelman (gedung D), koleksi yang dipamerkan antara lain keramik, piring, emas, dester tradisional Sulawesi Selatan dan beberapa mata uang. Menjelang kedatangan Jepang di kota Makassar, Selebes Museum telah menempati 3 gedung (gedung D, I, dan M) koleksi yang dipamerkan bertambah antara lain, peralatan permainan rakyat, peralatan rumah tangga seperti peralatan dapur tradisional, peralatan kesenian seperti kecapi, ganrang bulo, puik-puik, dan sebagainya.

Pada masa pendudukan Jepang Museum Selebes terhenti sampai pembuburan Negara Indonesia Timur (NIT) dan selanjutnya pada tahun 1966 oleh kalangan Budayawan merintis kembali pendirian museum dan dinyatakan berdiri secara resmi pada tanggal 1 Mei 1970 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan No 182/V/1970 dengan nama “Museum La Galigo”. Pada tanggal 24 Februari 1974 Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 093/0/1979 museum ini resmi menjadi “Museum La Galigo Provinsi Sulawesi Selatan” dan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang kebudayaan, khususnya bidang Permuseuman. Selanjutnya di era Otonomi Daerah Museum La Galigo berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 166 tahun 2001, tanggal 28 Juni 2001 berubah nama menjadi UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Museum La Galigo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya pada tahun 2009 Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum La Galigo Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan diatur berdasarkan peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 40 tahun 2009, tanggal 18 Februari 2009 sampai sekarang.

Koleksi

Museum ini memiliki koleksi sebanyak kurang lebih 4999 buah yang terdiri atas koleksi prasejarah, numismatik, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi. Koleksi etnografi terdiri atas berbagai jenis hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup, serta benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Museum juga memiliki benda-benda yang berasal dari kerajaan-kerajaan lokal dan senjata yang pernah digunakan pada saat revolusi kemerdekaan.

Sosial Media Museum La Galigo

Instagram : @museumlagaligo

Facebook : Museum La Galigo

Youtube  : UPT Museum La Galigo

Pranala luar