Kadar gula darah
Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah.
Meskipun disebut "gula darah", selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin.
Pengaruh langsung dari masalah gula darah
Bila level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia. Gejala-gejalanya adalah perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung, dan kehilangan kesadaran.
Bila levelnya tetap tinggi, yang disebut hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang singkat. Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan dengan diabetes, termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.
Peningkatan rasio gula darah disebabkan karena terjadi percepatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis yang terjadi pada hati.[1]
Mekanisme pengaturan gula darah
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di dalam darah dimonitor oleh pankreas. Bila konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, entah karena perubahan glikogen, atau karena pencernaan makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Proses ini disebut glikogenosis), yang mengurangi level gula darah.
Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh tidak cukup atau tidak dihasilkannya insulin, sementara tipe 2 disebabkan oleh respon yang tidak memadai terhadap insulin yang dilepaskan ("resistensi insulin"). Kedua jenis diabetes ini mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa yang terdapat di dalam darah.
Gula darah rendah
Sebagian orang merasa mengantuk atau fungsi kognitifnya menurun beberapa jam setelah makan, yang mereka yakini berkaitan dengan menurunnya tingkat gula darah, atau "gula darah rendah". Untuk informasi lebih lanjut, lihat: idiopathic postprandial syndrome hypoglycemia.
Kapan mencoba tes gula darah?
Sampai Anda memahami apa itu diabetes melitus dan bagaimana makanan tertentu bekerja untuk GD (gula darah) Anda, ada baiknya untuk sering menguji. Tes awal harus dilakukan ketika Anda pertama kali bangun tidur. Ini disebut ‘tes gula darah puasa‘ dan memberi Anda titik awal untuk hari itu.
Tes berikutnya dilakukan 2 jam setelah Anda makan, disebut ‘tes gula darah postprandial’. Ini memberitahu Anda seberapa tinggi GD Anda ketika Anda makan makanan tertentu.
Tes ketiga tepat sebelum makan berikutnya dan memberi tahu Anda apakah GD Anda telah kembali ke titik awal sejak makan terakhir tadi.
Kemudian Anda dapat memilih kapan saja untuk tes, baik setelah makan, sebelum pergi tidur, sebelum dan sesudah Anda berolahraga dan bahkan kapan saja ketika Anda merasa ingin mengetahui apa yang terjadi pada gula darah Anda. Ini disebut sebagai tes gula darah acak.[2]
Angka gula darah normal dan diabetes
Angka-angka gula darah (GD) dibawah ini mendefinisikan tingkat kesehatan Anda, untuk mendiagnosis apakah Anda sehat, atau pradiabetes dan diabetes
1. Anda tidak mengidap diabetes, jika
- GD puasa : Di bawah 6,1 mmol / l atau di bawah 108 mg / dl
- 2 jam setelah makan : di bawah 7,8 mmol / l atau di bawah 140 mg / dl
2. Anda mengidap prediabetes, jika
- GD puasa : 6.1 hingga 6.9 mmol/l; atau 108 hingga 125 mg/dl
- 2 jam setelah makan : 7.8 hingga 11.0 mmol/l; atau 140 hingga 199 mg/dl
3. Anda dianggap memiliki diabetes, jika
- Tes random/acak : 11.1 mmol/l atau lebih; 200 mg/dl atau lebih
- GD puasa : 7.0 mmol/l atau lebih; 126 mg/dl atau lebih.
- 2 jam setelah makan :11.1 mmol/l atau lebih; 200 mg/dl atau lebih.[3]
Referensi
- ^ (Inggris) "Leptin". John W. Kimball Biology Page. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-01. Diakses tanggal 2010-05-07.
- ^ "Tes Glukosa Darah - Nilai Kadar Gula Darah Seharusnya". DMTipe 2. 2019-06-16. Diakses tanggal 2020-01-22.
- ^ AMDKes, Sugiyarti (2019-03-22). "Tabel Gula Darah Normal". Klinik Hijau. Diakses tanggal 2020-02-23.