SEJARAH KOMUNIKASI BISNIS
Sejarah komunikasi pada mulanya hanya merupakan upaya atau cara manusia menyampaikan ide, gagasan, kemauan, hasrat dan lain sebagainya, upaya tersebut hanya supaya manusia bisa saling berhubungan. Pada waktu itu, Komunikasi tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus diberi perhatian, dikaji atau distrukturkan. Namun, pada abad ke-5 sebelum masehi, di Yunani berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia yang diberi nama retorika yang berarti seni berpidato dan beragumentasi yang bersifat menggugah atau seni yang menggunakan bahasa secara lancar untuk memengaruhi dan mengajak. Retorika mendapat pembahasan khusus bahkan beberapa pemikir itu menempatkan retorika sebagai hal penting dalam masyarakat dan pemerintahan.
Pada perkembangan awal, batasan komunikasi yang dapat kita terapkan adalah percakapan atau penyampaian gagasan antar manusia secara lisan dan bertatap muka baik berupa pidato maupun diskusi, dengan tujuan mendidik, membangkitkan kepercayaan, dan menggerakkan perasaan orang lain.Komunikasi terus berkembang, tidak hanya menyampaikan gagasan melalui lisan.Pada zaman kekaisaran romawi, Julius Caesar membuat papan pengumuman yang dinamakan Acta Diurna. Penyampaian gagasan mengenai apa yang penting bagi masyarakat telah bertambah, dari sekadar lisan menjadi bentuk tulisan. Hal ini terus berkembang setelah ditemukannya kertas, penemuan mesin cetak, dan terbitnya surat kabar pertama . Setelah surat kabar peradaban manusia juga berkembang dan ditemukanlah radio, film, televisi, dan sejumlah media lain.
Asal Usul ilmu komunikasi itu sendiri sebenarnya tampil pada zaman Yunani kuno (SM) yang digagas oleh Aristoteles. Dalam gagasan tersebut ia menyebutkan bahwa di dalam komunikasi itu terdapat komunikator, pesan dan penerima. Kesimpulan dari gagasan itu ialah jika komunikator menentukan gagasn atau pesan, kemudian diarahkan pada khalayak pilihannya, melalui saluran atau media yang dimilikinya atau dikuasainya maka akan keluar hasil yang diinginkan.
Dalam perkembangan selanjutnya, gagasan itu terus dikembangkan kemudian melahirkan dua bentuk komunikasi yang masing-masing berkembang di benua yang berbeda. Pertama ilmu publisistik di Jerman. Kedua ilmu komunikasi massa di Amerika. Perpaduan dari kedua bentuk ini lah yang meneteskan ilmu komunikasi yang kita kenal sekarang ini. Perpaduan ini tidak lepas dari upaya-upaya Stappers melalui karya Gabner. Artinya, itu merupakan titik awal tampaknya ilmu komunikasi.
Sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga tak lepas dari sejarah peradaban manusia di Bumi ini. Pada zaman dulu penyampaian informasi juga dilakukan mulai dari gambar-gambar yang terletak pada dinding gua, peletakan tonggak sejarah berupa prasasti. Berikut ini adalah sejarah perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) mulai dari zaman pra-sejarah sampai ke zaman modern sekarang ini.
1. Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
·
o 3000 SM
Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
·
o 2900 SM
Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
·
o 500 SM
Manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
·
o 105 M
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
2. Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
·
o Tahun 1455
Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
·
o Tahun 1830
Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.
·
o Tahun 1837
Telegraf dan Penemunya (Samuel Morse) Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
·
o Tahun 1877
Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
·
o Tahun 1889
Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.
Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.
·
o Tahun 1931
Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
·
o Tahun 1939
Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
·
o Tahun 1973 – 1990
Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaidah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaidah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
·
o Tahun 1991 – Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
Ideografi
Ideografi (ideogram) adalah simbol grafis yang mewakili ide daripada sekelompok huruf. Para ahli berpendapat bahwa ideografi ini telah dipakai sejak zaman purbakala di dataran eropa dan tetap menjadi bagian dari budaya manusia lebih dari 3000 tahun. Ideogram adalah jenis tulisan/simbol yang dimaknai menurut kenampakan visual yang kemudian diterjemahkan sebagai sebuah ide, atau sebuah kalimat. Gambar 'sebuah mata' misalnya, dengan memfungsikannya sebagai ideogram, maka anda bisa mengartikannya sebagai 'seseorang sedang mengintip'. Lambang tidak sekadar mewakili benda, tetapi dapat pula mewakili gagasan tertentu. Lambang demikian dinamakanideogram. Tulisan hieroglip di Mesir, tulisan bangsa Aztek di Meksiko, dan tulisan paku di Asiriaa-Babilonia, merupakan contoh penggunaan yang berubah menjadi ideogram.
Ideogram adalah suatu versi lanjutan dari pictogram. Ini adalah simbol visual atau grafis yang mewakili ide. Beberapa komunitas di seluruh dunia datang dengan ideogram yang bervariasi untuk mewakili ide-ide sebanyak mungkin, namun, ide-ide seperti ekspresi emosi bersifat universal di alam, sehingga ideogram banyak mengungakp ciri manusia dengan ekspresinya di masa itu. Ideografi adalah sumber awal untuk sebagian besar sistem penulisan logographic seperti naskah di Cina. Karena bahasa dibentuk dari penggambaran ide-ide, tentang bagaimana sifat garis, tentang bagaimana keterwakilan manusia dalam tulisan.
HAKIKAT KOMUNIKASI
Hakikat komunikasi adalah sebuah proses pernyataan antar manusia, di mana yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam istilah komunikasi terdapat pesan atau (message), orang yang memberi pesan (komunikator), dan orang yang menerima pernyataan (komunikan). Komunikasi juga berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.
Selain itu pesan dalam komunikasi memiliki dua aspek, yakni yang pertama adalah isi pesan (the content of message) dan kedua adalah lambang (symbol). Secara kongkrit, pesan adalah pikiran atau perasaan, sementara lambang adalah bahasa (Effendy, 2007). Menurut Mulyana (2007), komunikasi menjadi sebuah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.
Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim. Agar pesan dapat tersampaikan secara efektif, maka yang pertama, kita harus mengusahakan agar pesanpesan yang kita kirim mudah dipahami. Kedua, sebagai pengirim kita harus memiliki kredibilitas di mata penerima. Ketiga, kita harus berusaha mendapatkan umpan balik atau feedback secara optimal tentang pengaruh pesan kita bagi penerima. Dengan kata lain, seseorang harus memiliki kredibilitas dan keterampilan untuk mengirim pesan secara efektif.
KERANGKA KOMUNIKASI
John R. Wenburg dan William W. Wilmot, serta Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken (dalam Mulyana, 2010) menjelaskan tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, diantaranya:
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah, yaitu komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari satu orang kepada orang lainnya, baik secara langsung maupun melalui media. Pemahaman komunikasi ini berorientasi pada variabel-variabel tertentu, seperti isi pesan (pembicaraan), cara penyampaian pesan, dan daya bujuknya atau efek (pesan) komunikasi.
2. Komunikasi sebagai interaksi, yaitu penyampaian pesan baik verbal maupun non verbal yang kemudian terdapat jawaban atas pesan yang disampaikan atau disebut umpan balik (feedback).
3. Komunikasi sebagai transaksi, yaitu komunikasi yang berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal ataupun perilaku non verbal. Kelebihan komunikasi ini adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi pada komunikasi yang disengaja atau respon yang dapat diamati.
FUNGSI KOMUNIKASI BERDASARKAN KERANGKA
Dari sekian banyak definisi tentang komunikasi, kesamaan akan inti pengertiannya adalah di mana komunikasi memiliki dasar pada hubungan timbal balik antara satu orang dengan orang lainnya. Komunikasi memiliki banyak fungsi, dan bisa bersifat merugikan maupun menguntungkan bagi pelakunya. Hal tersebut tergantung pada bagaimana pola komunikasi atau model komunikasi yang telah dilakukan.
Pola komunikasi menentukan perilaku atau sikap seseorang, karena melalui pola komunikasi yang diterapkan dapat diketahui kepribadian seseorang secara lebih jelas. 10 Mulyana (2010) menyatakan, terdapat empat fungsi komunikasi berdasarkan kerangka seperti yang dikemukakan oleh William I. Gorden, yaitu:
1. Komunikasi sebagai komunikasi sosial, mengisyaratkan bahwa komunikasi dinilai penting untuk membangun konsep-konsep diri, serta aktualitas diri untuk kelangsungan hidup dalam memperoleh kebahagiaan agar terhindar dari tekanan.
2. Pembentukan konsep diri, atau pandangan mengenai siapa diri kita.
3. Pernyataan eksistensi diri, di mana seseorang berkomunikasi untuk menunjukkan keberadaannya.
4. Untuk kelangsungan hidup, dengan memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan.
Dari keempat fungsi dan pengertian komunikasi di atas, bisa disimpulkan bahwa
komunikasi memiliki peran sangat penting dari banyak aspek kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki ketergantungan tertentu terhadap sesama dengan berbagai tingkatan, dengan tujuan untuk mencapai hubungan yang harmonis. Hubungan tersebut bisa dimaknai sebagai hubungan dengan orang lain, maupun dengan diri sendiri. Keharmonisan hubungan tentu dipengaruhi oleh bagaimana keselarasan pola dan jenis komunikasi yang diterapkan.
POLA KOMUNIKASI
Secara pengertian, pola komunikasi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat, sehingga pesan tersebut dapat dipahami (Djamarah, 2004). Sebagaimana sifat sebuah pola, maka pola komunikasi juga berlangsung 11 secara terus-menerus, bahkan memiliki alur tertentu tergantung dari lingkup komunikasi berlangsung
POLA KOMUNIKASI BERDASARKAN CARA PENYAMPAIAN
Pola komunikasi ini bisa dipandang dari bagaimana cara penyampaian pesan dan peran pelaku dalam suatu proses komunikasi. Dari cara penyampaiannya, Effendy (2007) membagi pola komunikasi sebagai berikut:
- Pola Komunikasi Primer Pola komunikasi primer merupakan sebuah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan, dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terdapat dua lambang, yaitu lambang verbal dan non verbal. Lambang verbal yakni bahasa, yang paling sering digunakan karena kemampuannya mengungkapkan pikiran komunikator. Sedangkan lambang non verbal yakni lambang bukan bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi, namun merupakan isyarat dengan penggunaan anggota tubuh seperti mata, kepala, bibir, tangan, dan lain sebagainya.
- Pola Komunikasi Sekunder Pola komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan, dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena sasaran komunikasi berada di tempat yang jauh, atau banyak jumlahnya. Dalam perkembangannya, proses komunikasi secara sekunder akan semakin efektif dan efisien, karena terdukung oleh teknologi informasi yang kian canggih.
- Pola Komunikasi Linier Linier di sini mengandung pengertian lurus, yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik yang lain secara lurus, yang mana penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dimaknai sebagai titik terminal. Proses komunikasi ini umumnya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi juga ada kalanya komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila terdapat perencanaan sebelum komunikasi dilaksanakan.
- Pola Komunikasi Sirkuler Sirkuler diartikan sebagai sebuah bentuk bulat, bundar, atau keliling. Proses secara sirkular tersebut memungkinkan terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator, sebagai penentu utama keberhasilan suatu komunikasi. Dalam pola seperti ini, proses komunikasi berjalan secara simultan atau terus menerus dengan adanya umpan balik antara komunikator dan komunikan.
POLA KOMUNIKASI BERDASARKAN PERAN
Sedangkan berdasarkan peran antara komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi, Effendy (2001) juga membedakannya dalam tiga pola, yakni:
- Pola Komunikasi Satu Arah Merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa adanya feedback dari komunikan, di mana dalam hal ini komunikan berperan sebagai pendengar.
- Pola Komunikasi Dua Arah Disebut juga dengan two way traffic communication, yaitu ketika komunikator dan komunikan berperan aktif dalam bertukar fungsi mereka dalam proses komunikasi. Pada hakikatnya, komunikator utama berperan mengawali percakapan dan memiliki tujuan tertentu melalui proses komunikasi tersebut. Pola ini bersifat dialogis, serta terdapat feedback secara langsung.
- Pola Komunikasi Multi Arah Yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam suatu kelompok dengan lebih banyak pelaku, di mana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis namun dengan jumlah partisipan lebih dari dua orang.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun di dalam kerumunan (Wiryanto, 2006). Sementara DeVito (dalam Pratikto, 1987) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai pengiriman pesan-pesan dari seseorang, dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang, dengan efek dan umpan balik yang langsung.
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara dua orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka, serta memungkinkan pesertanya 14 dapat menangkap reaksi orang lain dan mendapatkan umpan balik pada waktu itu juga, baik secara verbal maupun non verbal. Menurut Mulyana (2010), bentuk khusus dari komunikasi interpersonal ialah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, dan sebagainya.
Komunikasi diadik memiliki beberapa ciri, yaitu pihak-pihak yang berkomunikasi dalam jarak yang dekat, serta mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun non verbal. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan sempurna, komunikasi interpersonal berperan penting di segala dimensi waktu selama manusia masih memiliki emosi. Dan pada kenyataannya, komunikasi interpersonal membuat hubungan antar manusia menjadi lebih akrab dengan sesamanya.
UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Unsur-unsur komunikasi interpersonal adalah elemen yang terdapat dalam proses penyampaian pesan antara komunikator dan komunikan, di mana terdapat umpan balik di dalamnya dan berlangsung secara berulang-ulang serta terus menerus (Liliweri, 2015).
Konteks merupakan salah satu unsur dalam komunikasi, yang bisa dimaknai sebagai lingkungan di mana komunikasi itu terjadi. Selanjutnya, pengirim dan penerima pesan merupakan unsur komunikasi berikutnya yang sangat penting dalam komunikasi. Adanya keinginan dari pengirim untuk menyampaikan pesan kepada seseorang (dalam hal ini penerima) memungkinkan adanya sebuah komunikasi DeVito (1997) mengatakan bahwa komunikasi bersifat transaksional, yang artinya di dalam sebuah komunikasi pengirim juga dapat berfungsi sebagai penerima sekaligus.
Unsur berikutnya yang tidak kalah penting adalah pesan yang disampaikan. Pesan dapat berupa verbal atau non verbal. Sementara pesan yang merupakan tanggapan dari penerima kepada pengirim disebut umpan balik (feedback), sedangkan pesan yang diberikan sebelum pengirim menyampaikan pesan (yang sesungguhnya yang ingin disampaikan) disebut dengan umpan maju (feedforward).
Saluran merupakan unsur komunikasi berikutnya, yaitu berupa media yang digunakan dalam berkomunikasi. Sebagai media penyampaian pesan, maka perlu diperhatikan ketepatan pemilihan media dalam menyampaikan sebuah pesan, apakah pesan tersebut disampaikan secara lisan atau tulisan. Tentunya masing-masing media akan mempunyai dampak (efek) yang berbeda pada penerima pesan. Efek yang dimaksudkan dapat berupa penambahan informasi baru bagi seseorang (aspek kognitif), menimbulkan perasaan suka atau tidak suka (aspek afektif), atau membuat seseorang mampu melakukan kegiatan tertentu (aspek psikomotor).
Masing-masing dari seluruh unsur komunikasi yang telah disebutkan di atas juga dapat menimbulkan gangguan, yang menyebabkan pesan menjadi berubah makna (rusak). Gangguan tersebut bisa terjadi pada unsur media yang digunakan saat penyampaian pesan dilakukan, atau pada unsur pengirim pesan yang tidak jelas ketika mengemukakan sesuatu. Hal ini dapat terjadi karena buruknya proses encoding, yaitu proses pemilihan kata yang mewakili pesan atas apa yang ingin disampaikan. Selain itu, gangguan juga dapat terjadi pada unsur penerima pesan, di mana penerima gagal dalam melakukan proses decoding atau penerjemahan kata yang disampaikan 16 pengirim. Hal ini menyebabkan pesan tidak bermakna sesuai dengan yang dimaksud pengirim (Wardhani & Sri, 2012).
CIRI – CIRI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi Interpersonal merupakan jenis komunikasi yang memiliki frekuensi penggunaan cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prakteknya, komunikasi interpersonal memiliki ciri-ciri tertentu, yang dapat dilihat dari tiga pendekatan utama, yakni melalui komponen atau unsur yang terlibat di dalamnya, hubungan diadik, dan pengembangan (development). Sesuai dengan istilah yang dijelaskan Edna Rogers (dalam Wiryanto, 2004), sisi pengembangan merupakan gabungan dari dua pendekatan sebelumnya.
CIRI – CIRI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DARI SISI PENGEMBANGAN
Menurut Rogers, ciri-ciri komunikasi interpersonal dari sisi pengembangan adalah sebagai berikut:
- Arus Pesan Dua Arah Komunikasi interpersonal menempatkan sumber pesan dan penerima dalam posisi yang sejajar, sehingga memicu terjadinya pola penyebaran pesan mengikuti arus dua arah. Artinya komunikator dan komunikan dapat berganti peran secara cepat.
- Suasana Non Formal Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung dalam suasana non formal. Dengan demikian, apabila komunikasi itu berlangsung diantara para pejabat pada sebuah instansi, maka para pelaku komunikasi itu tidak secara kaku 17 berpegang pada hirarki jabatan dan prosedur birokrasi, namun lebih memilih pendekatan secara individu yang bersifat pertemanan.
- Umpan Balik Segera Komunikasi interpersonal biasanya mempertemukan para pelaku komunikasi secara tatap muka atau interaktif, di mana seorang komunikator dapat secara segera memperoleh balikan atas pesan yang disampaikan dari komunikan, baik secara verbal maupun nonverbal.
- Peserta Komunikasi Berada Dalam Jarak yang Dekat Komunikasi interpersonal merupakan metode komunikasi antar individu yang menuntut agar peserta komunikasi berada dalam jarak dekat, baik jarak dalam arti fisik maupun psikologis. Jarak dalam arti fisik yaitu para pelaku saling bertatap muka dan berada pada satu lokasi tertentu. Sedangkan jarak yang dekat secara psikologis menunjukkan keintiman hubungan antar individu
- Peserta Komunikasi Mengirim dan Menerima Pesan Untuk menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun non verbal untuk meningkatkan efektifitas komunikasi interpersonal, peserta komunikasi dapat memberdayakan pemanfaatan kekuatan pesan verbal maupun non verbal secara berkelanjutan. Peserta komunikasi berupaya saling meyakinkan dengan mengoptimalkan penggunaan pesan verbal maupun nonverbal secara bersamaan, dengan saling memperkuat sesuai tujuan komunikasi.
BENTUKBENTUK KOMUNIKASI
adapun bentuk bentuk komunikasi adalah :
KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi ini merupakan salah satu bentuk yang paling sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain melalui lisan maupun tulisan. Komunikasi Verbal sangat penting karena dengan adanya komunikasi ini, seseorang diharapkan dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim (komunikator) baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pengirim pesan (Komunikator) dapat menggunakan lisan dan tulisan dalam hal mengirimkan pesan. Sementara penerima pesan (komunikan) dapat menggunakan pendengaran maupun membaca dalam menerima pesan.
Contoh Komunikasi verbal :
1. Membuat dan mengirim surat penawaran pinjaman kepada pihak lain / nasabah.
2. Melakukan presentasi bisnis dengan para investor.
KOMUNIKASI TERTULIS
Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain lain.
FUNGSI KOMUNIKASI TERTULIS :
1. Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; surat perjanjian
2. Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan
3. Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau
4. Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan
5. Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan
6. lebih efisien dari komunikasi melalui telepon, bila jarak antara perusahaan dan langganan jauh sekali
KEUNTUNGAN KOMUNIKASI TERTULIS
1. Adanya dokumen tertulis
2. Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
3. Dapat meyampaikan ide yang rumit
4. Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan
5. menyebarkan informasi kepada khalayak ramai
6. Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan
7. Membentuk dasar kontrak atau perjanjian
KERUGIAN KOMUNIKASI TERTULIS
1. Memakan waktu lama untuk membuatnya
2. Memakan biaya yang mahal
3. Komunikasi tertulis cenderung lebih formal
4. dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiran
5. Susah untuk mendapatkan umpan balik segera
6. Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah dikirimkan
7. Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan si pembaca
PRINSIP KOMUNIKASI TERTULIS
§ Attention, yaitu penulisan surat bisnis harus dapat menarik perhatian publik
§ Interest, yaitu penulisan harus dapat menarik minat publik
§ Desire, yaitu bahwa tulisan tersebut menimbulkan keinginan public untuk membeli
§ Action, yaitu bahwa ahirnya publik / mitra bisnis jadi membeli produk kita
§ Dalam merumuskan suatu pesan terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan, yaitu :
§Apa yang akan kita katakan (message content)
§Bagaimana cara mengatakannya (message structure)
§Bagaimana mengatakannya secara simbolik (message format)
KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa/gerak tubuh.
Komunikasi nonverbal sangat penting karena memiliki pengaruh yang cukup besar daripada komunikasi verbal. Komunikasi ini dapat menyampaikan perasaan dan emosi seseorang. Komunikasi bentuk ini mempunyai kelebihan dalam hal reliabilitasnya yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi terhadap kebenaran pesan yang disampaikan.
Contoh Komunikasi nonverbal :
1. Menganggukkan kepala tanda setuju dengan suatu pendapat.
2. Cemberut menandakan kecewa terhadap suatu hal.
SALURAN DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI
Diperlukan adanya suatu proses hubungan komunikasi (Communication Connections) yang dapat mentransfer pesan-pesan untuk mencapai tujuan dari sebuah organisasi. Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi yaitu :Komunikasi memungkinkan orang-orang untuk bertukar informasi, Membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi yang terpisah dari anggota lainnya
SALURAN KOMUNIKASI
Secara umum pola komunikasi (patterns of Communications) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu[1] :
1. Saluran komunikasi formal (Formal Communications Channel)
2. Komunikasi dari atas ke bawah
3. Komunikasi dari bawah ke atas
4. Komunikasi horizontal
5. Komunikasi diagonal
6. Saluran komunikasi informal (Informal Communications Channel)
KETERAMPILAN DALAM KOMUNIKASI
Terdapat beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis, yaitu :
- Membaca
- Mendengar
- Berbicara
- Wawancara
- Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil
- § Berpidato dan presentasi
- § Menulis surat, memo, dan laporan