Ayu Savitri Nurinsiyah

Revisi sejak 7 April 2021 16.08 oleh Agus Damanik (bicara | kontrib) (Menambah Konten)

Dr.rer.nat. Ayu Savitri Nurinsiyah M.IL., M.Sc lahir 2 Maret 1986merupakan biolog dari Indonesia dalam bidang taksonomi moluska yang terkenal atas penemuan 23 spesies baru keong darat yang merupakan spesies endemik di Pulau Jawa. Nurinsiyah merupakan salah satu peneliti di Pusat Penelitian Biologi yang berafiliasi dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dia mendapatkan penghargaan di tingkat nasional seperti salah satu penerima 75 Ikon Berpretasi Pancasila oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan penghargaan Internasional Tony Whitten Conservation Prize dari Cambridge Conservation Initiative.

Pendidikan dan kehidupan pribadi

Nurinsiyah lahir di Jakarta pada tanggal 2 Maret 1986.[1] Dia memulai pendidikan sarjananya di jurusan Biologi di Universitas Padjajaran pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2008. Dia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil gelar ganda untuk program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran dan Master of Environmental and Energy Management di Universitas Twente.[2] Lalu, Nurinsiyah melanjutkan gelar S-3 nya di Universitas Hamburg dan mendapatkan gelar Magna Cum Laude.[3]

Nurinsiyah menikah dengan Tedi Setiadi dan memiliki dua orang anak bernama M Fikri Nursetiadi dan Yusuf F Nursetiadi.[4]

Karier

Nurinsiyah telah menetap di Belanda, Prancis, Inggris, dan Jerman selama sembilan tahun.[5] Dia juga pernah magang di Natural History Museum di London pada tahun 2011.[1] Setelah pulang ke Indonesia pada tahun 2018, Nurinsiyah menjadi pegawai negeri sipil melalui jalur diaspora dan bergabung di Pusat Penelitian Biologi di LIPI.[3]

Spesies yang ditemukan

  1. Dicharax candrakirana.[6]
  2. Diplommatina halimunensis.
  3. Diplommatina kakenca.
  4. Diplommatina ristiae.
  5. Diplommatina heryantoi.
  6. Arinia yanseni[7]
  7. Landouria naggsi
  8. Landouria parahyangensis
  9. Landouria nusakambangensis
  10. Landouria petrukensis
  11. Landouria tholiformis
  12. Landouria madurensis
  13. Landouria abdidalem
  14. Landouria sewuensis
  15. Landouria tonywhitteni
  16. Landouria sukoliloensis
  17. Landouria nodifera
  18. Landouria pacitanensis
  19. Landouria zonifera
  20. Landouria pakidulan
  21. Landouria dharmai
  22. Landouria menorehensis [8]

Daftar Pustaka

  1. ^ a b Setyorini, Ida (20 Desember 2019). "Ayu Savitri Nurinsiyah, Penemu 22 Keong Endemik Tanah Jawa". kompas.id. Diakses tanggal 7 April 2021. 
  2. ^ "Ayu Savitri Nurinsiyah, Penemu 22 Spesies Keong di Indonesia". biologi-unpad.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 April 2021. 
  3. ^ a b "Ayu Savitri Nurinsiyah Peneliti Perempuan LIPI, Penemu 23 Spesios Keong Baru". www.biologi.lipi.go.id. 9 Maret 2021. Diakses tanggal 7 April 2021. 
  4. ^ Setyorini, Ida (20 Desember 2019). "Dealing with Land Snails". kompas.id. Diakses tanggal 7 April 2021. 
  5. ^ de Britto, JS (8 Desember 2019). "4 Diaspora Ini Pilih Balik ke Indonesia untuk Membangun Tanah Air". kalderanews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 April 2021. 
  6. ^ Nurinsiyah, Ayu Savitri; Hausdorf, Bernhard (2017). "Dicharax (?) candrakirana n. sp. (Gastropoda: Cyclophoridae) from Sempu Island, Indonesia". Zootaxa (dalam bahasa Inggris). 4363 (4): 589–591. doi:10.11646/zootaxa.4363.4.12. ISSN 1175-5334. 
  7. ^ Nurinsiyah, Ayu Savitri; Hausdorf, Bernhard (2017). "Revision of the Diplommatinidae (Gastropoda: Cyclophoroidea) from Java". Zootaxa (dalam bahasa Inggris). 4312 (2): 201–245. doi:10.11646/zootaxa.4312.2.1. ISSN 1175-5334. 
  8. ^ Nurinsiyah, Ayu Savitri; Neiber, Marco T.; Hausdorf, Bernhard (2019-05-21). "Revision of the land snail genus Landouria Godwin-Austen, 1918 (Gastropoda, Camaenidae) from Java". European Journal of Taxonomy (dalam bahasa Inggris) (526). doi:10.5852/ejt.2019.526. ISSN 2118-9773. 

-