Pembicaraan:Pancasila


Komentar terbaru: 11 tahun yang lalu oleh Den Mazze pada topik P4

Tugas mencari garuda pancasila

saya mendapat tugas mencari garuda pancasila,,, tapi kok kurang?

Tinggal klik salah satu isi artikel yang berwarna biru. Meursault2004ngobrol 07:03, 25 Juli 2007 (UTC)

P4

P4 yang berisi butir-butir pancasila saya pindah menjadi artikel baru karena bagian tersebut tidak lagi berlaku dan telah menjadi bagian yang bersejarah dari perjalanan pancasila. Lihat Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 dan I/MPR/2003.

hormat saya

Den Mazze (bicara) 5 November 2013 02.29 (UTC)Balas

Perubahan simbolisme

Ada perubahan simbolisme dalam Pancasila tuh. Ane ngeliat terakhir Pancasila di rumah dengan sila ke-3 disimbolkan kepala banteng sekitar tahun 2015. Nah kan 2-2nya kakek ane veteran '45 jadi biasa dipajang di dalam rumah. Ane hidup dengan salah 1 kakek ane dari lahir. Nah, pas 2018 ane ngelamar kerja satpam. Emang biasa orang-orang yang bekerja dalam bidang satpam gila hormat. Orang ngga salah dibilang salah. Cengengesan katanya ane. Dididik sama veteran 45 aja dibilang cengengesan apalagi masyarakat sipil lain yang kerja dibidang ini ya ngga. Nah, ane juga heran berubah simbolismenya pas ikut pelatihan satpam 2018 kemarin. Yah kayak gitu gila hormat disalah-salahin pas ane ditanya sila ke-3 beserta simbolnya. Jangankan orang lain, Tante (bude) ane sendiri juga gila hormat. Setelah kakek ane meninggal kan barang-barang kakek ane dibawa ke tempatnya dia termasuk Pancasila itu. Ane sempat melihat Pancasilanya itu dipajang juga di rumah Tante (bude) ane itu. Dipajang dengan kondisi masih dengan simbolisme yang lama yang sila ke-3 kepala banteng. Pas ane keluar dari pekerjaan satpam ane ke rumahnya nanya Pancasila yang pernah dipajang. Dia bilang ngga pernah ada Pancasila yang dipajang di rumahnya. Untung masih ada orang jujur yaitu om (paman) ane, jenggot-jenggot tapi anak polisi. Ane tanya ke dia juga dia masih ingat dengan simbolisme Pancasila yaitu bahwa sila ke-3 kepala banteng. – komentar tanpa tanda tangan oleh Osado Lazuardi (bk).

Kembali ke halaman "Pancasila".