Fiksi.
Fiksi (ditulis sebagai fiksi.) adalah sebuah film drama cerita seru Indonesia yang dirilis pada tanggal 19 Juni 2008 yang disutradarai Mouly Surya. Film ini dibintangi oleh antara lain Ladya Cheryl, Donny Alamsyah, dan Kinaryosih. Film ini mengisahkan kehidupan di rumah susun di Jakarta yang diwarnai karakter-karakter unik, dilihat dari mata seorang perempuan penuh fantasi berkecenderungan psikopat yang sedang terobsesi oleh cinta dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan cintanya tersebut, bahkan dengan menyakiti dan membunuh.
fiksi. | |
---|---|
Sutradara | Mouly Surya |
Produser | Parama Wirasmo Tia Hasibuan Sapto Soetarjo |
Ditulis oleh | Mouly Surya Joko Anwar |
Pemeran | Ladya Cheryl Donny Alamsyah Kinaryosih |
Penata musik | Zeke Khaseli |
Sinematografer | Yunus Pasolang |
Perusahaan produksi | Cinesurya Productions |
Distributor | Cinesurya Productions |
Tanggal rilis | 19 Juni 2008 |
Durasi | 110 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2008 |
|
Menurut wawancara dengan sutradara Mouly Surya di "fitur spesial" rilis DVD film fiksi., Mouly mengambil ide cerita dari inversi (pembalikan) kisah "Alice in Wonderland" karya penulis Lewis Carroll asal Britania Raya. Film ini sebagian besar diambil gambarnya di Rumah Susun Bendungan Hilir 2 di Jakarta.
Saat dirilis, film fiksi. mendapatkan sambutan meriah dari para kritikus film baik lokal maupun internasional. Film ini dinominasikan untuk 10 (sepuluh) penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2008, dan memenangkan 4 (empat) penghargaan di antaranya, yaitu untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Mouly Surya), Skenario Asli Terbaik (Mouly Surya bersama Joko Anwar), dan Tata Musik Terbaik (Zeke Khaseli). Film ini kemudian dirilis dalam format DVD pada tanggal 2 Desember 2008. Film ini juga mendapatkan penghargaan film terbaik dalam JiFFest 2008 untuk Sutradara Terbaik (Mouly Surya).
Sinopsis
Alisha (Ladya Cheryl) adalah seorang wanita berumur 20 tahun yang mempunyai dunianya sendiri dibalik rumah mewah milik ayahnya (Soultan Saladin) yang sepi. Alisha hanya berinteraksi secara formal dengan pengurus rumah Bu Tuti (Rina Hassim), dan sopir sekaligus penjaga pribadi Alisha, Pak Bambang (Egi Fedly). Alisha adalah seorang wanita muda yang menderita tekanan mental akibat masa kecilnya yang terguncang, yaitu saat Alisha menyaksikan Ibu kandungnya (Inong) bunuh diri dengan pistol milik ayahnya yang sebenarnya mau digunakan untuk membunuh istrinya tersebut demi wanita lain. Keahlian Alisha dalam bermain cello menjadi pengusir sepi dan hiburan. Pada suatu hari, seorang pria bernama Bari (Donny Alamsyah) menggantikan seorang pekerja untuk membersihkan kolam renang rumah Alisha. Alisha lambat laun menjadi terobsesi dengan Bari yang dikiranya menyukai patung kelinci kecil seperti dirinya. Saat Bari tidak bekerja, Alisha pergi ke Blok S dan melihat Bari disana. Alisha mengikuti Bari sampai ke sebuah rumah susun. Diketahuilah Bari tinggal di rumah susun, bersama pacarnya Renta (Kinaryosih), mereka tinggal disebelah kamar yang kosong. Selama semalam, Alisha merenungkan, dan memutuskan untuk pindah diam-diam ke kamar yang kosong itu. Esoknya rencana Alisha dengan menipu Pak Bambang berhasil dan Alisha membawa koper dan cellonya pergi.
Kehidupan Alisha di rumah susun dimulai dengan menggunakan nama samarannya, Mia. Perkenalannya dengan Bari dan Renta membuat bibit persahabatan muncul, setiap malam Alisha mendengar suara lenguhan, cinta, marah, dan senang dari kamar Bari dan Renta. Di sebuah kesempatan, Alisha berbicara kepada Bari mengenai tulisan-tulisan Bari. Bari mengatakan sumber inspirasi tulisan-tulisannya berasal dari rumah susun yang karakter penghuninya macam-macam. Namun, tulisannya belum sempat selesai karena bingung akan akhir ceritanya. Disitulah Alisha mulai mengaburkan batas antara realita dan fiksi. Alisha berniat mengakhiri ketiga kisah, dimulai dari kisah pasangan gay sekaligus ayah-anak, Rudi dan Dani. Setelah Alisha masuk ke kamar Dani untuk membantu tugas kuliah, Alisha melihat nomor telepon ibu Dani, mencatatnya, dan menelepon sang ibu untuk memberitahu keberadaan Rudi dan Dani. Lalu, saat jumat malam ada pesta, Alisha datang kesana dan melihat sendiri akhir kisahnya, sang ibu menembak mati Rudi, membenarkan anggapan Bari.
Alisha yang masih shock, ditenangkan oleh Bari dan mereka berhubungan seks. Setelah beberapa malam mereka melakukannya, Alisha kini bernait mengakhiri cerita kedua, cerita Bu Dirah. Lubang tempat sampah di lantai Bu Dirah Alisha kunci, membuat Bu Dirah harus kebawah, kemudian Alisha membuka pintu kamar Bu Dirah, mengambil kucing-kucing yang dimasukkan ke dalam kotak kardus, membuka kunci lubang tempat sampah dan membuang mereka semua. Lalu saat Alisha berbelanja sebentar dan kembali, Bari mengatakan bahwa Bu Dirah meloncat dari lantainya.
Kali ini, Bari mulai mencurigai Alishalah yang harus bertanggung jawab. Namun, pembicaraannya dengan Renta mengenai hal itu didasari tanpa bukti. Pada suatu hari, ketika Bari tengah bertengkar dengan Renta akibat Alisha dan keluar, sekmbalinya ia ke unitnya, menemukan Renta telah pergi dan komputernya berisi sebuah pesan kepadanya untuk menyelesaikan cerita-ceritanya. Saat Bari pergi sementara, Alisha membawa kunci unit milik Renta dan memasuki kamar Bari, lalu melihat tulisan Bari mengenai si lansia yang beberapa waktu lalu Alisha dorong jatuh dari beranda lantai tujuh. Dari ingatan Alisha, Alishalah yang memukul Renta di lantai sembilan dengan alasan ada yang perlu dibicarakan. Alisha mengikat Renta di lantai sembilan setelah menyekapnya. Alisha juga telah menuliskan pesan di komputer. Lalu, Alisha menyelinap lagi ke kamar Bari untuk membaca tulisan Bari, mengenai diri Alisha sendiri. Tiba-tiba Bari datang dan melihat kunci Mia, Bari mencarinya hingga sampai ke lantai sembilan, dan menemukan Renta tersekap.
Renta ditemukan dan Bari segera menolongnya dengan bantuan beberapa orang. Di lantai paling atas itu, Alisha sudah berada di sana dan berjalan menuju balkon, dan melompat dari sana. Alishapun mengakhiri hidupnya bersamaan dengan mengakhiri kisah Alisha, Bari, dan Renta. Film diakhiri dengan Bari dan Renta yang melewati sebuah etalase toko buku di mana disitu ada sebuah buku berjudul "Fiksi", kumpulan cerita karya Bari yang kini sudah terselesaikan.
Detail rumah susun
- Lantai Satu merupakan pusat bisnis dan kebutuhan sehari-hari bagi penghuni rumah susun.
- Lantai Dua dihuni oleh keluarga-keluarga biasa.
- Lantai Tiga dihuni oleh banci (waria) dan transeksual.
- Lantai Empat dihuni oleh para pelacur kelas atas dengan klien pejabat dan eksekutif.
- Lantai Lima dihuni oleh pengedar narkotika yang terkenal di rumah susun dan sekitarnya.
- Lantai Enam dihuni oleh mahasiswa dan pekerja kantoran.
- Lantai Tujuh dihuni oleh kaum gay yang setiap Jumat malam mengadakan pesta.
- Lantai Delapan dihuni oleh para istri simpanan.
- Lantai Sembilan dibiarkan kosong karena banyak kisah-kisah mistis yang beredar dan dipercaya penghuni rumah susun.
Karakter di rumah susun
- Seorang lansia (Jose Rizal Manua) yang tidak pernah masuk ke unit miliknya sejak rumah susun ini dbangun. Dalam cerita Bari, lansia ini tidak pernah masuk unitnya karena ia merasa apabila ia masuk, maka ia kalah dari pembuat rumah susun. Ia diceritakan mempunyai rumah yang kini tanahnya digunakan untuk membangun rumah susun, saat rumahnya dibakarr, ia tidak rela masuk kendati keluarganya diberi satu unit gratis.
- Bu Dirah (Aty Cancer Zein) yang tidak pernah keluar rumah susun kecuali untuk membuang sampah. Dalam cerita Bari, ibu berusia 65 tahun ini dulu mempunyai tunangan yang sangat disayanginya. Pada hari pernikahan, tunangannya mati dibunuh. Bu Dirah beranggapan tunangannya bereinkarnasi dalam wujud kucing yang kala itu berada di samping tubuh tunangannya. Maka, Bu Dirah merawat kucing-kucing itu hingga beranak pinak., beranggapan anak-anak kucing itu adalah anaknya dan tunangannya.
- Rudi dan Dani adalah pasangan gay. Menurut anggapan Bari, Rudi dan Dani itu sebenarnya adalah ayah dan anak. Dan Rudi kabur beserta Dani dari istri/ibu mereka untuk menjalin hubungan. Bari berkawan dengan Dani yang masih mahasiswa.
Penghargaan
fiksi. menerima sepuluh nominasi pada ajang Festival Film Indonesia 2008, memenangkan empat di antaranya, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik untuk Mouly Surya.
Organisasi | Kategori | Penerima dan nominasi | Hasil |
---|---|---|---|
Festival Film Indonesia 2008 | Film Terbaik | fiksi. | Menang |
Sutradara Terbaik | Mouly Surya | Menang | |
Aktor Terbaik | Donny Alamsyah | Nominasi | |
Aktris Terbaik | Ladya Cheryl | Nominasi | |
Skenario Terbaik | Mouly Surya dan Joko Anwar | Menang | |
Tata Sinematografi Terbaik | Yunus Pasolang | Nominasi | |
Penyuntingan Terbaik | Muhammad Ichsan | Nominasi | |
Tata Artistik Terbaik | Eros Eflin | Nominasi | |
Tata Suara Terbaik | Yusuf A. Patawari dan Aulia Ariaputra | Nominasi | |
Tata Musik Terbaik | Zeke Khaseli | Menang |
Penghargaan lain:
- JiFFest 2008: Sutradara Terbaik (Mouly Surya)
- Seleksi resmi Pusan International Film Festival2008
- Seleksi resmi World Film Festival of Bangkok 2008
- Sambutan khusus dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival / JAFF 2008
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Ruang Film
- (Indonesia) Wawancara dengan sutradara Mouly Surya
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Nagabonar Jadi 2 (2007) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) Produksi: Cinesurya Productions Sutradara: Mouly Surya Pemeran: Ladya Cheryl, Donny Alamsyah, Kinaryosih (2008) |
Diteruskan oleh: Identitas (2009) |